Mohon tunggu...
huda riyana
huda riyana Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

penulis lepas dan akademisi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mendorong Penyerapan Tenaga Kerja Perempuan Melalui Pembentukan Keahlian Digital Guna Mendukung Realisasi Visi Indonesia Emas 2045

3 Mei 2024   22:05 Diperbarui: 3 Mei 2024   22:13 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rendahnya Partisipasi Tenaga Kerja Perempuan di Indonesia  

Arah pembangunan nasional Indonesia saat ini hingga beberapa tahun yang akan datang, diarahkan untuk mencapai cita-cita pembangunan nasional Indonesia yang dimuat dalam visi Indonesia Emas 2045. Dalam visi Indonesia Emas 2045, Indonesia bercita-cita untuk menjadi negara maju pada tahun 2045, pemilihan tahun 2045 dikarenakan tahun tersebut merupakan tepat 100 tahun kemerdekaan Indonesia sejak diprokamirkannya pada tahun 1945. 

Untuk mendukung realisasi visi Indonesia Emas 2045, penting bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap, apabila Indonesia tidak mampu mengatasi jebakan tersebut maka kemudian Indonesia akan terjebak sebagai negara pendapatan menengah. Untuk dapat mengatasi jebakan pendapatan kelas menengah, pemerintah dapat menggunakan berbagai sumber daya sebagai modal penting, salah satunya adalah sumber daya manusia dalam bentuk ketersediaan pemuda.

Kalangan pemuda merupakan penduduk usia produktif yang dapat dioptimalkan, melalui peran pemuda, dapat membantu meningkatkan kontribusi ekonomi terhadap perekonomian nasional. Kalangan pemuda dapat lebih memberikan kontribusi ekonomi lebih banyak dibandingkan penduduk usia non produktif, karena dengan usia yang muda dan masih dapat berkembang, kalangan pemuda dapat bekerja dalam berbagai bidang, hal tersebut kemudian mendorong kontribusi ekonomi pemuda terhadap perekonomian nasional, kontribusi tersebut dapat membantu Indonesia untuk mengatasi ancaman jebakan pendapatan kelas menengah yang menghambat realisasi visi Indonesia Emas 2045.

Namun dalam upaya mengoptimalkan peran kalangan pemuda, terdapat ancaman yang harus terlebih dahulu diatasi yaitu rendahnya partisipasi tenaga kerja perempuan di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, terdapat kesenjangan dalam tingkat partisipasi angkatan kerja menurut jenis kelamin, pada tahun 2022 tingkat partisipasi kerja tenaga kerja laki-laki mencapai 83,87% sedangkan kaum perempuan hanya sebesar 53,41%. 

Rendahnya tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan, menunjukan bagaimana tenaga kerja perempuan di Indonesia sulit untuk terserap pada lapangan kerja yang tersedia, yang dimana para pengguna tenaga kerja cenderung lebih memilih menggunakan jasa tenaga kerja pria.. Selain itu, juga terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan tenaga kerja perempuan sulit untuk terserap pada lapangan kerja yang tersedia. 

Tidak terserapnya tenaga kerja perempuan pada lapangan kerja yang tersedia, kemudian turut berkontribusi terhadap tingginya jumlah pengangguran di Indonesia. Menjadi penting untuk dapat mendukung tenaga kerja perempuan untuk dapat terserap pada lapangan kerja yang tersedia, karena hal tersebut selain dapat membantu mengurangi pengangguran, hal tersebut juga dapat membantu meningkatkan kontribusi pemuda khususnya kaum perempuan untuk membantu Indonesia untuk mengatasi masalah jebakatan pendapatan kelas menengah untuk kemudian merealisasikan cita-cita Indonesia yang dimuat dalam visi Indonesia Emas 2045.

Pentingnya Membentuk Keahlian Digital Pada Tenaga Kerja Perempuan

Untuk membantu kaum perempuan terserap pada lapangan kerja yang tersedia, menjadi penting untuk membentuk kompetensi keahlian kerja yang relevan dengan kebutuhan pengguna jasa tenaga kerja. Saat ini merupakan era Revolusi Industri 4.0 dengan konsep kerja yang telah memasuki fase Society 5.0, dalam era ini, banyak pelaku usaha yang telah menggunakan teknologi modern seperti automatisasi, dan termasuk diantaranya adalah menggunakan jasa tenaga kerja robot. 

Penggunaan teknologi automatisasi dan tenaga kerja robot bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional seperti produksi lebih banyak dengan biaya operasional yang lebih hemat, sehingga para pelaku usaha dapat mendapatkan keuntungan lebih besar dalam setiap kegiatan operasional.

Melihat banyaknya penggunaan teknologi automatisasi dan tenaga kerja robot di era Revolusi Industri 4.0, maka penting bagi tenaga kerja manusia untuk menguasai kompetensi keahlian digital. Keahlian digital merupakan kemampuan untuk dapat menggunakan perangkat, aplikasi komunikasi, dan menggunakan jaringan digital guna mengakses dan mengelola berbagai bentuk informasi. Adanya penguasaan kompetensi keahlian digital pada tenaga kerja, merupakan bentuk adaptasi terhadap perkembangan zaman.

Dengan adanya penguasaan kompetensi keahlian digital, dapat meningkatkan value tenaga kerja dalam menghadapi persaingan dalam pasar tenaga kerja yang semakin ketat. 

Penguasaan kompetensi keahlian digital, dapat mendorong pihak pelaku usaha sebagai pengguna untuk menggunakan jasa tenaga kerja manusia, hal ini dikarenakan, meskipun pelaku usaha sudah menggunaan teknologi automatisasi dan robot, mereka tetap membutuhkan jasa tenaga kerja manusia untuk bekerja pada bidang-bidang pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh teknologi automatisasi dan robot. Selain itu, adanya kompetensi keahlian digital juga dapat membantu tenaga kerja manusia untuk dapat mengoperasikan berbagai teknologi automatisasi dan robot yang telah digunakan dalam setiap rangkaian kegiatan operasional.

Selain dapat membantu dalam menghadapi persaingan dalam pasar tenaga kerja di era Revolusi Industri 4.0, adanya penguasaan keahlian digital juga dapat membantu meningkatkan nilai tawar pekerja. 

Dengan adanya penguasaan keahlian digital, pekerja memiliki nilai tawar yang kuat untuk dapat menegosiasikan gaji yang diinginkan kepada pihak pengguna. Selain itu, dengan adanya penguasaan kompetensi keahlian digital juga dapat memperkuat posisi pekerja untuk dapat terhindar dari ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang banyak dilakukan sebagai upaya efisiensi kegiatan operasional. 

Menjadi penting untuk membentuk kompetensi keahlian digital pada tenaga kerja, khususnya tenaga kerja perempuan, sehingga dapat mendukung mereka untuk terserap pada lapangan kerja yang tersdia. Untuk membentuk kompetensi keahlian digital, dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran formal dari tingkat pendidikan dasar hingga tingkat pendidikan tinggi.

Dalam tingkat pendidikan dasar, pembentukan kompetensi keahlian digital dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengenalkan berbagai jenis teknologi dan perangkat berbasis teknologi digital kepada peserta didik. Pengenalan tersebut menjadi penting, karena terdapat berbagai jenis teknologi digital yang terus berkembang seriing dengan perkembangan zaman. 

Pada tingkat pendidikan menengah, peserta didik dapat diajarkan mengenai bentuk penggunaan teknologi dan perangkat digital yang digunakan untuk menunjang kegiatan pekerjaan, pengajaran tersebut dapat dilakukan melalui kunjungan kepada pelaku usaha seperti pelaku industri. Melalui kegiatan kunjungan tersebut, peserta didik dapat melakukan observasi untuk memahami bentuk teknologi dan perangkat teknologi yang digunakan, serta memahami bagaimana teknologi dan perangkat berbasis digunakan dalam kegiatan pekerjaan. Adanya pemahaman tersebut, kemudian dapat mendorong meningkatkan minat peserta didik terhadap teknologi dan perangkat berbasis digital.

Dalam tingkat pendidikan tinggi, peserta didik dapat mulai dibimbing untuk dapat mengembangkan teknologi dan perangkat digital, pengembangan tersebut menjadi penting untuk menciptakan berbagai teknologi dan perangkat baru. Melalui pendidikan tersebut, dapat membantu membentuk kompetensi keahlian digital pada peserta didik secara komprehensif yang meliputi pemahaman terhadap bentuk teknologi dan perangkat yang digunakan, pemahaman mengenai bentuk penggunaan teknologi dan perangkat digital, serta memahami cara pengembangan teknologi dan perangkat digital. 

Dengan adanya berbagai pemahaman tersebut, diharapkan kemudian peserta didik mampu menguasai dan menerapkan kompetensi keahlian digital dalam kegiatan sehari-hari, khususnya dalam kegiatan pekerjaan, sehingga kemudian menjadikan mereka sebagai tenaga kerja unggul berdaya saing.

Adanya penguasaan kompetensi keahlian kerja seperti keahlian digital, dapat menjadikan tenaga kerja perempuan sebagai tenaga kerja unggul, yang kemudian dapat mempermudah mereka terserap pada lapangan kerja yang tersedia. Dengan menjadikan kaum perempuan sebagai tenaga kerja unggul, kemudian dapat turut mendukung realisasi visi Indonesia Emas 2045, karena sebagai tenaga kerja unggul, tenaga kerja perempuan dapat menghasilkan kontribusi seperti kontribusi ekonomi untuk mendukung pembangunan nasional Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun