Rendahnya Partisipasi Tenaga Kerja Perempuan di Indonesia Â
Arah pembangunan nasional Indonesia saat ini hingga beberapa tahun yang akan datang, diarahkan untuk mencapai cita-cita pembangunan nasional Indonesia yang dimuat dalam visi Indonesia Emas 2045. Dalam visi Indonesia Emas 2045, Indonesia bercita-cita untuk menjadi negara maju pada tahun 2045, pemilihan tahun 2045 dikarenakan tahun tersebut merupakan tepat 100 tahun kemerdekaan Indonesia sejak diprokamirkannya pada tahun 1945.Â
Untuk mendukung realisasi visi Indonesia Emas 2045, penting bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap, apabila Indonesia tidak mampu mengatasi jebakan tersebut maka kemudian Indonesia akan terjebak sebagai negara pendapatan menengah. Untuk dapat mengatasi jebakan pendapatan kelas menengah, pemerintah dapat menggunakan berbagai sumber daya sebagai modal penting, salah satunya adalah sumber daya manusia dalam bentuk ketersediaan pemuda.
Kalangan pemuda merupakan penduduk usia produktif yang dapat dioptimalkan, melalui peran pemuda, dapat membantu meningkatkan kontribusi ekonomi terhadap perekonomian nasional. Kalangan pemuda dapat lebih memberikan kontribusi ekonomi lebih banyak dibandingkan penduduk usia non produktif, karena dengan usia yang muda dan masih dapat berkembang, kalangan pemuda dapat bekerja dalam berbagai bidang, hal tersebut kemudian mendorong kontribusi ekonomi pemuda terhadap perekonomian nasional, kontribusi tersebut dapat membantu Indonesia untuk mengatasi ancaman jebakan pendapatan kelas menengah yang menghambat realisasi visi Indonesia Emas 2045.
Namun dalam upaya mengoptimalkan peran kalangan pemuda, terdapat ancaman yang harus terlebih dahulu diatasi yaitu rendahnya partisipasi tenaga kerja perempuan di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, terdapat kesenjangan dalam tingkat partisipasi angkatan kerja menurut jenis kelamin, pada tahun 2022 tingkat partisipasi kerja tenaga kerja laki-laki mencapai 83,87% sedangkan kaum perempuan hanya sebesar 53,41%.Â
Rendahnya tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan, menunjukan bagaimana tenaga kerja perempuan di Indonesia sulit untuk terserap pada lapangan kerja yang tersedia, yang dimana para pengguna tenaga kerja cenderung lebih memilih menggunakan jasa tenaga kerja pria.. Selain itu, juga terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan tenaga kerja perempuan sulit untuk terserap pada lapangan kerja yang tersedia.Â
Tidak terserapnya tenaga kerja perempuan pada lapangan kerja yang tersedia, kemudian turut berkontribusi terhadap tingginya jumlah pengangguran di Indonesia. Menjadi penting untuk dapat mendukung tenaga kerja perempuan untuk dapat terserap pada lapangan kerja yang tersedia, karena hal tersebut selain dapat membantu mengurangi pengangguran, hal tersebut juga dapat membantu meningkatkan kontribusi pemuda khususnya kaum perempuan untuk membantu Indonesia untuk mengatasi masalah jebakatan pendapatan kelas menengah untuk kemudian merealisasikan cita-cita Indonesia yang dimuat dalam visi Indonesia Emas 2045.
Pentingnya Membentuk Keahlian Digital Pada Tenaga Kerja Perempuan
Untuk membantu kaum perempuan terserap pada lapangan kerja yang tersedia, menjadi penting untuk membentuk kompetensi keahlian kerja yang relevan dengan kebutuhan pengguna jasa tenaga kerja. Saat ini merupakan era Revolusi Industri 4.0 dengan konsep kerja yang telah memasuki fase Society 5.0, dalam era ini, banyak pelaku usaha yang telah menggunakan teknologi modern seperti automatisasi, dan termasuk diantaranya adalah menggunakan jasa tenaga kerja robot.Â
Penggunaan teknologi automatisasi dan tenaga kerja robot bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional seperti produksi lebih banyak dengan biaya operasional yang lebih hemat, sehingga para pelaku usaha dapat mendapatkan keuntungan lebih besar dalam setiap kegiatan operasional.
Melihat banyaknya penggunaan teknologi automatisasi dan tenaga kerja robot di era Revolusi Industri 4.0, maka penting bagi tenaga kerja manusia untuk menguasai kompetensi keahlian digital. Keahlian digital merupakan kemampuan untuk dapat menggunakan perangkat, aplikasi komunikasi, dan menggunakan jaringan digital guna mengakses dan mengelola berbagai bentuk informasi. Adanya penguasaan kompetensi keahlian digital pada tenaga kerja, merupakan bentuk adaptasi terhadap perkembangan zaman.