Ditayangkan di : https://youtu.be/jLayab1-JiU
Ditinjau Oleh : Dr. Nefi Darmayanti, M.Si
Telapak tangan kita, adalah tempat menempelnya jutaan bakteri dan virus termasuk virus corona COVID-19 yang sedang mewabah saat ini. Virus corona memiliki pola penyebaran yang luas dan berjalan dengan cepat, melebihi SARS atau MERS. Secara umum, penularan covid-19 antarmanusia yang paling efektif terjadi melalui droplet yang dikeluarkan saat batuk atau bersin. Dimana perpindahannya ke mulut, hidung dan mata seringkali diwadahi oleh telapak tangan.Â
Ketika orang yang sudah positif terinfeksi virus corona bersin dan batuk tanpa menutup mulut, maka droplet yang mengandung virus corona dapat menyebar ke benda-benda disekitarnya. Kita misalkan benda itu adalah meja.Â
Droplet di meja itu mungkin saja sudah kering tetapi virusnya masih bertahan disana. Menurut dr. Rizal Fadli virus corona dapat bertahan hidup di benda mati selama 2 jam sampai dengan 5 hari. Nah jika dalam kurun waktu tersebut kita menyentuh meja tadi, maka virus corona telah berpindah dari meja ke tangan kita.
Pada tahap ini, kita belum dinyatakan terinfeksi covid-19, selama kita belum menyentuh 3 jalur masuknya virus corona. Kita ingat virus corona hanya akan dapat masuk ke tubuh kita melalui 3 jalur yaitu mulut, hidung dan mata (segitiga wajah). Sementara itu dirujuk dari CNN Indonesia, tanpa kita sadari dalam satu jam saja kita bisa menyentuh wajah sebanyak 23 kali. Ini berarti tingginya resiko terinfeksi virus corona sedang mengancam.
Tetapi kita masih tetap dapat terhindar dari covid-19 apabila kita menggunakan masker (penutup mulut) dan mencuci tangan menggunakan sabun dengan baik dan benar. Penggunakan disinfektan, hand sanitizer, maupun tisu basah yang mengandung alkohol dapat menghilangkan virus. Tetapi tetap saja cara yang paling efektif untuk membunuh virus corona yang menempel di kulit adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air.
Iya, sabun dapat membunuh virus corona, bagaimana caranya ?. Virus corona terdiri atas materi yang dikelilingi oleh lapisan protein dan lemak. ketika kita membilas tangan hanya dengan menggunakan air, maka air hanya akan mengalir melewati virus, hal ini dikarenakan lapisan lemak virus membuatnya bersifat mirip dengan setetes minyak, yaitu tidak larut dalam air.
Apa yang terjadi ketika kita menuangkan minyak kedalam air ? ya minyaknya akan mengambang tepat diatas air atau kata lain nya tidak bisa bercampur. Namun ketika ditambahkan sabun, tiba-tiba minyak tersebut dapat bercampur dengan air. Hal itu terjadi karena sabun memiliki dua sisi molekul, bagian bawahnya dapat menyatu dengan lemak sedangkan bagian atasnya tidak dapat bersatu dengan lemak tetapi dapat menyatu dengan air. Jadi ketika molekul-molekul sabun bersentuhan dengan air dan lemak, maka bagian bawah molekul sabun akan bersama-sama mengelilingi setiap tetes kecil lemak lalu bagian atasnya akan melarutkan lemak kedalam air, sehingga kini lemak dapat larut dalam air. Molekul atau bahan aktif yang terkandung dalam sabun cuci tangan pada umumnya berupa alcohol, emollient, triclocarban, triclosan dan klorheksidin. Namun klorheksidin bersifat kurang efektif untuk menonaktifkan virus corona. Oleh karena itu, cairan pembersih tangan yang mengandung klorheksidin tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam kasus ini.
Kita kembali lagi ke molekul virus corona, dengan lapisan lemak yang melindungi bagian dalam atau intinya. Ketika lapisan lemak bereaksi dengan sabun, bammmm, lapisan lemak virus tertarik keluar dan bagian dalam nya pun ikut rusak. Jadi sabun benar-benar menghancurkan molekul virus menjadi serpihan-serpihan yang tidak berbahaya lagi.Â
Tapi perlu kita ingat, bahwa dibutuhkan waktu beberapa saat agar efek ini dapat terjadi tepatnya adalah selama 20 detik. Mencuci tangan selama 20 detik, benar-benar berhasil menghancurkan molekul virus.
Langkah-langkah cuci tangan yang benar ada 7 langkah yaitu membasahi tangan dan menggosok kedua telapak tangan, punggung tangan dan sela-sela jari, punggung jari dengan gerakan mengunci tangan, menggosok ibu jari, kuku, dan pergelangan tangan kemudian bilas dengan air bersih.
Untuk sabun ? sabun apa saja, baik sabun mewah, sabun wangi jeruk, wangi apel, sabun apapun itu benar benar berhasil membersihkan tangan dari virus, seperti virus corona sebab memiliki sifat yang sama. Bahkan tidak perlu sabun dengan label khusus anti bakteri. Lembaga pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) mengatakan tidak ada bukti bahwa sabun anti bakteri itu lebih efektif membunuh virus atau bakteri.
Rujukan :
CNN Indonesia. 2020. Cara Melatih Diri untuk tak Menyentuh Wajah Demi Cegah Corona. Retrieved Agustus 15, 2020 from https://m.cnnindonesia.com/
Fadli, Rizal. 2020. Berapa Lama Virus Corona Hidup Jika Menempel di Benda Mati. Retrieved Agustus 15, 2020 fromhttps://www.halodoc.com/
Li, Elcid., Victoria F. dan Margaretha T. 2020. Guidance For Corona Disease 2019; Prevention, Control, Diagnosis and Management. RRC: People's Medical Publishing House
Lipinwati, Ave o. R., Primayana., 2018. Perbandingan Efektifitas Cuci Tangan Tujuh Langkah dengan Air dan dengan Sabun Cuci Tangan Cair dalam Menjaga Kebersihan Tangan pada Mahasiswa /i Fakultas Kedokteran Universitas Jambi. Jambi Medical Journal. 6(2)
Matury, Herlina. 2020. Perbandingan Kasus Fatal Akibat Covid-19 Pada Beberapa Negara Asia Tenggara. Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat. 1(2)
Rivai, Mohammad., Nur A. dan Yeshinta A. 2020. Perbedaan Efektivitas Hand-Sanitizer dengan Cuci Tangan Menggunakan Sabun sebagai Bentuk Pencegahan Covid-19. Jurnal Jambura. 2(2)
Vox. 2020. How Soap Kills The Coronavirus. Retrieved Agustus 15, 2020 from https://www.vox.com/
Yanti,E., Nova F. dan Harmawati. 2020. Mencegah Penularan Virus Corona. Jurnal Abdimas Saintika. 2(1). ISSN: 2715-4424
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H