Mohon tunggu...
anggunzahra
anggunzahra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni Sebagai Media Pengembangan Karakter Peserta Didik di Sekolah Dasar

18 Oktober 2024   11:00 Diperbarui: 21 Oktober 2024   22:14 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Anggun Ayu Az Zahra (Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang), Dr. Eka Titi Andaryani,S.Pd. ,M.Pd. (Dosen Pengampu)

Pendidikan memegang peran krusial dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkarakter dan berkualitas. Salah satu aspek penting dalam pendidikan adalah pengembangan karakter peserta didik, yang mencakup nilai-nilai moral, budi pekerti, serta kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan buruk. Pengembangan karakter ini bukan hanya tentang teori, tetapi juga tentang bagaimana peserta didik dapat mengimplementasikan nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-hari. Seni memiliki peran besar sebagai media yang dapat membantu mengembangkan karakter peserta didik, terutama di tingkat sekolah dasar.

Banyak masyarakat yang menganggap seni hanya sebagai media hiburan. Padahal, seni (baik itu seni rupa, musik, tari, drama, maupun sastra) sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Seni dapat menjadi alat yang efektif dalam membentuk karakter peserta didik. Unsur seni yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dapat dengan mudah dicerna oleh peserta didik, menjadikannya salah satu media yang ampuh untuk menanamkan nilai-nilai baik.

Mengapa seni begitu efektif dalam pengembangan karakter? Karena seni tidak hanya melibatkan pikiran, tetapi juga hati dan perasaan. Melalui olah seni budaya, peserta didik belajar untuk menghargai keindahan, mengembangkan empati, dan meningkatkan kepekaan sosial. Seni dapat memupuk rasa empati peserta didik terhadap sesama dan lingkungannya, serta membentuk kepribadian yang lebih lembut dan penuh kasih.

Pendidikan seni memiliki kemampuan untuk mengolah kecerdasan emosi peserta didik. Seni melibatkan berbagai aktivitas yang merangsang fisik dan cita rasa keindahan, seperti berekspresi, bereksplorasi, berkreasi, dan berapresiasi. Dalam seni, peserta didik tidak hanya belajar teknik dan keterampilan, tetapi juga belajar bagaimana menghargai perbedaan, mengekspresikan diri, dan mengelola emosi mereka dengan cara yang positif.

Contoh nyata bagaimana seni dapat digunakan dalam pengembangan karakter adalah melalui pembelajaran seni rupa. Dalam seni rupa, peserta didik diajak untuk mengekspresikan perasaan dan ide-ide mereka melalui gambar,atau karya lainnya. Proses ini melibatkan kreativitas dan imajinasi, tetapi juga membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan disiplin. Peserta didik belajar untuk menghargai setiap tahap dalam pembuatan karya seni, dari konsep hingga hasil akhir. Selain itu, mereka belajar untuk menerima kritik dan memperbaiki diri, yang merupakan bagian penting dari pembentukan karakter.

Dengan demikian, seni tidak hanya berfungsi sebagai media hiburan semata, tetapi juga sebagai alat penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Melalui seni, peserta didik dapat belajar untuk menjadi individu yang lebih berempati, disiplin, tekun, dan berkepribadian baik. Di tangan pendidik yang kreatif, seni dapat menjadi media yang efektif dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun