Bali, siapa sih yang tidak mengenal keindahan pulau ini. Saya hanya beberapa kali mengunjungi Bali dengan tujuan berlibur dan mengunjungi beberapa tempat wisata. Lain halnya dengan cerita perjalanan liburan Saya ke Bali sebulan yang lalu tepatnya pada tanggal 24 februari 2021. Saya bersama keluarga Saya yang terdiri dari abang, istrinya dan mama, berangkat ke Bali dari Bandara International Surabaya, Juanda pada jam 8 pagi. Saya sampai di Bali sekitar pukul 9, kemudian Kami menyewa sebuah mobil yang akan Kami gunakan untuk transportasi selama berada di Bali
Hari pertama, Penginapan
Kami menginap disebuah villa yang cukup bagus dari segi bangunan dan lumayan murah untuk seukuran villa dengan 2 kamar dan private pool. Hari pertama Saya tidak kemana-mana, hanya pergi makan diluar kemudian Kembali ke villa.
Hari kedua, Monkey Forest
Saya adalah pecinta binantang. Saya sangat suka dengan binatang. Kurang afdol sepertinya kalau ke Bali namun tidak berkunjung ke sebuah wisata fauna, monkey forest. Memang butuh nyali yang besar untuk memasuki wisata ini, karena kita akan berjalan di hutan yang penuh dengan monyet ekor Panjang.Â
Sepanjang perjalanan di hutan, Saya cukup kagum dengan banyaknya jumlah monyet di tempat ini. Tak jarang juga, mereka menghalangi jalan Kami dan beberapa kali mendekati Saya. Namun, Ketika kita tenang dan berusaha tidak takut, maka monyet-monyet itu tidak akan mengganggu kita. Cukup berkesan bagi Saya sudah mencoba untuk beruji nyali memasuki wisata monkey forest ini.
Hari ketiga, makan di restoran mahal, Manisan
Saya dan abang Saya sangat suka untuk eksplor restoran dan makanan. Tibalah Kami ke salah satu restoran di tengah Ubud, Manisan namanya. Ketika melihat menu dan daftar harga, memang cukup pricey. Minuman jus alpukat saja harganya 42ribu, namun masih ditahap wajar sih untuk sekelas restoran mewah ini. Kami memesan begitu banyak makanan, jarang-jarang Saya dan keluarga merogoh kantong cukup dalam untuk sekedar sekali makan. Bill pun datang, dan total pesanan Kami waktu itu mencapai 1,6jt ,ya cukup pricey sih bagi Kami, hehehe.
Ketika Kami lagi asik berkeliling di kawasan Tampak Siring yang masih banyak area persawahan. Tiba-tiba ada sebuah bangunan yang cukup eye catching dan di depannya terpampang spanduk kecil bertuliskan "FOR SALE".Â
Wah pasti mahal banget, pikirku waktu itu. Setelah Kami sudah melewatinya dan hendak berbelok ke jalan raya, abang Saya secara tiba-tiba memutar Balik mobil dan Kembali ke jalan tadi.
 Entah apa yang ada dipikirannya waktu itu. Dia memberhentikan mobil tepat di depan villa yang dijual tersebut. Kemudian turun dan melihat sekeliling. Mencatat nomor yang tertera di spanduk for sale, rupanya. Saya pun menanyai abang Saya, apa yang sedang dia pikirkan.Â
Dan betapa terkejutnya Saya Ketika mendengar jawabannya. "Kita akan beli villa ini" ucapnya dengan yakin. "Oh my god, gila sekali dia ini", pikir Saya. Akhirnya, Kami menemui pemilik villa tersebut, Pak Dewo, dan abang Saya mulai bernegosiasi harga dengannya. 2,25 M berhasil di dapatkan abang Saya dari harga 2,4 M. Saya cukup Bahagia dengan hal itu, namun juga pusing, karena memikirkan "Liburan berwisata, tidak. Liburan beli villa, iya" pikir Saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H