Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas, mata kuliah Kepemimpinan dan Berpikir Sistem. Kesehatan Masyarakat Uinsu. Dosen pengampu ibu Susilawati, SKM., Â M. Kes
Kepemimpinan tertinggi di Indonesia adalah Presiden. Presiden merupakan sebutan pemimpin tertinggi dari negara yang menganut sistem presidensial. Pada negara Indonesia Presiden mencakup kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Sebagai kepala negara dan pemerintahan yang memegang kekuasaan Presiden juga dibantu oleh wakil Presiden, menteri-menteri dalam cabinet pemerintahan. Gaya kepemimpinan merupakan suatu kombinasi dari perilaku, sifat serta idealism yang mendasari bagaimana pemimpin dalam berbuat serta bertindak sesuatu.
Berikut gaya kepemimpinan Presiden di Indonesia, ialah :
1. Dr. Ir. H. Soekarno (1945-1967)
Lahir di Surabaya, Jawa Timur 6 Juni 1901. Yang dipilih melalui sidang musyawarah oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Karakteristik kepemimpinan beliau ialah seorang : pemberani, tegas, cerdas, kharismatik, bijaksana dan berkepala dingin dalam memutuskan sesuatu kesepakatan. Dan gaya kepemimpinan beliau yakni : Â sangat bermoral, konsisten, etika ideologi mendasari negara dan partai. Kebijakan yang dilakukan beliau ialah meminimalisir peran investor asing dalam perekonomian Indonesia serta hanya mengendalikan kekuatan politik domestik tanpa ada pengawasan.
2. Jendral TNI H. M. Soeharto (1967-1998)
Soeharto lahir di Kemusuk, Yogyakarta tanggal 8 Juni 1921 yang diangkat melalui sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Karakteristik kepemimpinna beliau ialah seorang yang sangat jelas dalam target visi dan misi, mahir dalam strategi, berwibawa. Gaya kepemimpinan beliau yakni : otoriter, diktator serta handal dalam intrik dan kontrovesi. Gaya kepemimpinan beliau memiliki kesamaan dengan gaya kepemimpinan hilter dimana suatu mengagung-agungkan suatu ras untuk memiliki suatu wilayah dan visi beliau  yaitu untuk membagi kaum komunis menjadi beberapa kategori bagian.
3. Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie (1998-1999)
Lahir di Afdeeling Parepare, Celebes, Indonesia pada tanggal 25 Juni 1936 dipilih oleh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan suara terbanyak. Beliau merupakan seorang ilmuwan yang sangat jenius, mudah bergaul dan berdedikatif fasilitatif. Gaya kepemimpinan tranformasional, yaitu memiliki visioner cita-cita yang membawa perubahan besar di masa kini dan mendatang.
4. K. H. Abdurahman Wahid (Gusdur) (1999-2001)
Lahir di Jombang, Hindia Belanda pada tanggal 7 September 1940. Dipilih oleh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Gusdur mengusung gaya kepemimpinan transformasional yang menekankan perubahan besar melalui beberapa kebijakan maupun peraturan. Namun kelemahan beliau ialah tidak menyukai kompromi dan tidak suka ditentang mengenai pendapat nya.
5. Megawati SoekarnoPutri (2001-2004)
Lahir di Yogyakarta pada tanggal 23 Januari 1947. Dilantik untuk menggantikan gusdur sebagai presiden. Beliau merupakan ketua partai besar PDIP. Dengan gaya kepemimpinan yang kharismatik, demokratis dan memiliki gaya ketimuran dan beliau nyaris tidak memiliki visi dan misi. Kelemahan beliau di masa jabatan nya ialah sikap pasif dan tertutup.
6. Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009, 2009-2014)
Lahir di Tremas, arjosari, Pacitan, Jawa Timur pada tanggal 09 September 1949. Merupakan presiden pertama yang langsung dipilih secara langsung oleh rakyat. Beliau merupakan sosok yang tegas, ramah dan demokratis. Yang memiliki latar kehidupan berasal dari dunia militer, dalam masa jabatan nya sangat memberi pengaruh besar bagi Indonesia. Adanya bantuan dana sekolah, melindungi masyarakat terutama kaum minor dan mengembalikan kebudayaan Indonesia.
7. Ir. H. Joko Widodo (2014-2019- sekarang)
Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 21 Juni 1961. Dipilih langsung oleh rakyat. Beliau memiliki karakteristik peduli kepada masyarakat dengan melakukan blusukan, kreatif dan inovatif. Gaya kepemimpinan kharismatik dikarenakan sikap yang tidak mau ribet dengan menyelesaikan sesuatu masalah yang ada.
Berikut lah analisa karakteristik dan gaya kepemimpinan presiden di negara Indonesia, berbagai orang pasti akan berbeda cara bekerja nya, oleh karena itu kita sebagai warga mendukung cara kerja pemimpin kita.
Selamat Membaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H