Maulid Nabi Muhammad Saw adalah perayaan yang kerap diperingati oleh umat Islam, khususnya Nahdliyin. Peringatan maulid nabi ini jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Peringatan ini mendorong umat Islam untuk mengingat, menghormati, dan meneladani akhlak mulia Rasulullah.
Peringatan maulid ini merupakan wujud dari ikhtiar umat Islam dalam memuliakan dan menghormati atas kelahiran Nabi Muhammad Saw, selain itu juga menjadi wujud dari rasa syukur kepada Allah Swt atas nikmat-Nya yang mulia, yakni Nabi Muhammad Saw. Islam juga menganjurkan kepada umatnya untuk bergembira dan berbahagia atas lahirnya Nabi Muhammad Saw. Hal tersebut ditegaskan dalam QS Yunus, sebagai berikut.
قل بفضل الله وبرحمته فبذا لك فليفر حوا هو خيرمما يجمعون
Artinya; "Katakanlah (Muhamad), dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan." (QS Yunus [10]: 58).
Cuplikan ayat tersebut, Allah Swt memerintahkan umat Islam agar bergembira dan berbahagia atas rahmat dan karunia-Nya. Sebab, Nabi Muhammad Saw merupakan rahmat yang paling mulia. Pernyataan tersebut juga ditegaskan dalam QS Al-Anbiya' ayat 107, sebagai berikut.
ومآ أرسلنك إلارحمة للعلمين
Artinya; "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhamad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."
Peringatan maulid nabi ini menjadikan umat Islam berbondong-bondong untuk berselawat kepada nabi. Sehingga acara peringatan maulid nabi banyak digelar di berbagai sudut daerah. Adapun berselawat kepada nabi telah diperintahkan oleh Allah Swt, sebagai berikut.
ان الله وملا ئكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
Artinya; "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Berselawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan padanya." (QS Al-Ahzab [33]: 56).
Dari cuplikan ayat tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa segala sesuatu yang menjadi faktor dilaksanakannya suatu anjuran, maka hukum melaksanakan hal tersebut juga dianjurkan. Pun dengan peringatan maulid nabi, bilamana dengan digelarnya acara maulid nabi dapat menjadi faktor tumbuhnya semangat untuk berselawat kepada nabi, maka memperingati maulid nabi juga dianjurkan.
Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani dalam kitab adz-Dzakhiratul Muhamadiyah, menyatakan bahwa peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad tidak sekalipun terjadi pada zaman nabi, peringatan sebagaimana yang umat Islam laksanakan saat ini adalah bid'ah hasanah (bid'ah yang baik), sebab sudah sesuai dengan dalil-dalil syariat dan kaidah umum. Peringatan maulid nabi termasuk bid'ah jika dilihat dari kacamata secara umum.
Pun tidak termasuk bid'ah jika dilihat dari segi satuannya, karena terdapat pada zaman Rasulullah. Dikarenakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad terdiri atas perkumpulan, pembacaan Al-Qur'an, dzikir, sedekah, selawat, dan memuliakan nabi yang mana semua hal tersebut merupakan anjuran dan tuntutan dalam syariat Islam, serta merupakan perbuatan yang terpuji, pun dengan maulid nabi.
Dengan demikian, dapat ditarik benang merah bahwa Maulid Nabi Muhammad Saw merupakan peringatan yang sangat amat penting bagi umat Islam. Melalui peringatan tersebut, umat Islam dapat lebih mendalami ajaran Islam, meneladani akhlak Rasulullah, dan memperkuat persatuan umat. Besar harapan saya, semoga dengan adanya peringatan maulid nabi selalu membawa berkah dan rahmat bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H