Mohon tunggu...
Anggun Shinta Wati
Anggun Shinta Wati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Menurut saya, hidup tanpa sebuah gagasan adalah ilusi. Maka, hiduplah dengan gagasanmu dan kau akan mati ketika berhenti berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyikapi Moderasi Beragama

15 September 2024   21:20 Diperbarui: 15 September 2024   21:34 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toleransi dapat diartikan adanya batasan yang boleh dan tidak boleh dilanggar. Hal ini yang menjadi esensi dari toleransi yang mana setiap pihak mampu mengendalikan diri serta dapat saling menghargai kemampuan masing-masing. Quraish Shihab memaparkan, bahwa toleransi adalah batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih bisa diterima. Toleransi adalah penyimpangan yang awalnya harus dilakukan menjadi tidak dilakukan, singkatnya adalah penyimpangan yang dapat dibenarkan (Shihab, 2019).

Mahasiswa yang bersikap moderat yaitu yang berwawasan luas, sehingga dari wawasan yang dimiliki ia mampu mengaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Selain itu, mahasiswa juga harus teguh pendirian, agar tidak mudah terprovokasi dengan hal-hal yang belum jelas kebenarannya. Sebagai mahasiswa dianjurkan untuk mampu menjadi penengah jika menghadapi suatu konflik. 

Dalam hal inilah, toleransi moderasi beragama dapat berperan untuk menciptakan keharmonisan dan kedamaian di tengah perbedaan, menghindari perpecahan, mempererat hubungan antara manusia satu dengan lainnya, serta meningkatkan ketakwaan. 

Untuk mahasiswa yang memiliki sikap tawadhu’, rendah hati, dan haus akan ilmu juga termasuk dalam sikap moderasi beragama, jika memang pada suatu saat nanti ilmunya diamalkan. Banyak orang yang berpendidikan, tetapi memiliki sikap yang kaku dan tidak dapat menerima perbedaan sebagai suatu keniscayaan, karena enggan untuk mengamalkan ilmunya.

Moderasi beragama merupakan kunci utama terciptanya toleransi dan kerukunan antar sesama. Toleransi yaitu sikap tidak ikut campur akan sesuatu yang dilakukan orang lain selagi hal itu tidak menyimpang dari aturan yang ada. Sedangkan toleransi beragama yaitu sikap tidak ikut campur akan kehendak setiap manusia dalam memeluk agama, beribadah, dan menciptakan suasana yang damai antar umat beragama. 

Kunci terciptanya kerukunan dan toleransi yaitu moderasi beragama. Berkaitan dengan hal tersebut, moderasi beragama tidak hanya sebagai pemahaman, tetapi berkenaan dengan sikap dan praktik beragama dalam kehidupan bermasyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun