Belakangan ini dunia dihebohkan dengan ancaman resesi global 2023 yang terus menguat. Banyaknya media yang memuat tentang Bank Dunia atau World Bank, IMF Iinternational Monetary Fund), dan pidato Presiden Jokowi mengenai prediksi ekonomi dunia gelap yang akan terjadi tahun 2023 menambah kekhawatiran masyarakat dan para pemimpin di seluruh belahan dunia.Â
Beberapa negara di dunia telah diprediksi akan jatuh ke dalam resesi, dengan dampak jangka panjang yang dapat merusak pasar dan ekonomi negara berkembang. Selain itu, Bank Dunia juga memperingatkan ancaman resesi global ini, melemahnya nilai tukar dapat berujung lonjakan inflasi di sejumlah negara.
Secara singkat, resesi merupakan suatu kondisi perekonomian yang memburuk dengan pertumbuhan ekonomi melemah secara berturut-turut. Adanya resesi ini dapat ditandai dengan menurunnya PDB (Produk Domestik Bruto) berturut-turut selama dua kuartal dan berkurangnya kegiatan ekonomi dan industri di sektor perdagangan yang semakin memburuk.Â
Banyak sebab yang mendorong terjadinya resesi, tidak hanya disebabkan permasalahan dalam negeri, resesi juga dapat terjadi karena permasalahan luar negeri seperti, guncangan ekonomi yang terjadi akibat terjadinya pandemi hingga lonjakan inflasi yang tidak terkendali. Selain itu, resesi juga dapat terjadi saat tingkat pengangguran semakin banyak, penjualan ritel menurun, dan lain-lain.Â
Hal ini akan berdampak pada semua aspek kehidupan perekonomian masyarakat, terganggunya aktivitas ekspor impor yang berakibat berkurangnya pendapatan pemerintah, melemahnya nilai tukar, dan menurunnya daya beli masyarakat yang akan menghambat jalannya perekonomian.Â
Daya beli yang menurun ini akan menyebabkan deflasi, karena menurunnya permintaan masyarakat terhadap barang yang berkelanjutan pada rendahnya harga barang tersebut. Semua dampak ini akan dirasakan di berbagai negara jika nantinya akan tertimpa resesi dan tidak melakukan pencegahan serta penanganan terhadap hal tersebut.
Lonjakan inflasi akibat dari adanya resesi ini membuat kecemasan masyarakat akan ketahanan pangan, energi dan finansial. Dalam hal ketahanan pangan, pemerintah harus turun tangan untuk memastikan stok pangan yang d akan dikonsumsi nantinya akan cukup.Â
Selain itu, ketahanan energi saat ini juga perlu diperhatikan karena keadaan ketahanan energi yang mengalami penurunan pasokan akibat dari perang Rusia Ukraina, Rusia yang menjadi salah satu penghasil minyak bumi dan batu bara terbesar di dunia untuk kebutuhan ekspor negara-negara di eropa.Â
Akhinya hal tersebut menyebabakan kegiatan terhambat dan terbatasnya ketersediaan energi membuat harga lisrik mengalamimkenaikan sampai tiga kali lipat di beberapa negara eropa.Â
Di sisi lain, melihat konsumsi energi dari BBM di Indonesia yang semakin meningkat tidak sebanding denga kapasitas produksi yang ada perlu dikhawatirkan, Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk maka kebutuhan akan ketersediaan energi dari BBM untuk melakukan aktivitas sehari-hari juga akan meningkat dan lama kelamaan energi dari BBM akan langka serta harga dari tahun ke tahunnya pasti akan naik.
Ketahanan finansial menjadi sangat penting bagi setiap negara khususnya perbankan, sebab banyak sektor yang bergantung dalam pendanaan bank. Rasio Kredit Macet yang dapat terjadi akibat nasabah yang gaga membayar pinjaman dari bank karena adanya resesi tersebut dikhawatirkan semakin meningkat. Hal tersebut berarti bahwa perdagangan atau perputaran ekonomi sedang memburuk.Â
Oleh karena itu, dalam menghindari hal-hal tersebut, masyarakat harus mempunyai cadangan atau investasi mulai dari sekarang dalam menghadapi isu ancaman resesi yang akan terjadi pada tahun 2023. Investasi merupakan kegiatan penanaman modal, uang atau aset berharga yang dilakukan dengan tujuan memperoleh kegiatan. Investasi memilikki beberapa jenis, diantaranya yaitu, investasi saham, investasi properti, investasi emas, investasi reksadana, investasi deposito, dan investasi cryptocurrency.Â
Dalam menghadap resesi, menurut saya investasi yang pas adalah investasi emas. Investasi emas merupakan investasi paling mudah yang dapat dilakukan oleh siapa saja bisa berupa logam mulia, perhiasan, dan emas batangan. Investasi emas menjadi solusi dalam menghadapi ancaman resesi ini, karena pada saat dunia tidak pasti seperti perang Rusia-Ukraina  saat ini biasanya harga emas cenderung meningkat.
Investasi emas ini juga dianggap tepat oleh para investor profesional karena emas tidak seperti uang yang dapat mengalami penurunan nilai mata uang jika terjadi krisis seperti isu yang akan terjadi. Berbeda dengan invesatasi saham yang fluktuatif ketika terjadi krisis apalagi dengan investasi deposito yang keadaan perbankan sedang tidak pasti saat terjadinya resesi.Â
Sedangkan investasi crptocurrency atau mata uang digital yang masih asing di telinga masyarakat, ditambah lagi dengan isu halal haram yang terjadi di Indonesia terkait hal tersebut karena masyarakat Indonesia sebagian besar pemeluk agama Islam, menjadikan masyarakat ragu untuk menginvestasikan aset berharganya mereka ke dalam investasi cryptocurrncy.Â
Ada berbagai kelebihan jika melakukan investasi emas misalnya, harga emas cenderung mengalami kenaikan di atas rata-rata inflasi, nilai emas paling tahan terhadap resesi atau pada saat perekonomian sedang sidak stabil yang nantinya tidak berkurang nlainya saat diinvestasikan biasaya disebut dengan safe haven, emas mudah diuangkan jika investor membutuhkan dana cepat dalam keadaan darurat, investasi emas dapat dilakukan dengan modal kecil sebesar Rp500.000 masyarakat sudah dapat membeli emas dengan berat 0,5 gram, dan emas tidak membutuhkan biaya perawatan ataupun biaya lainnya seperti pada investasi properti yang memerlukan perawatan bangunan dalam jangka panjang.Â
Meskipun mudah dan menguntungkan, investasi emas juga pasti memiliki kelemahan seperti, risiko kehilangan saat menyimpannya sendiri, kenaikan harga yang cenderung lambat tetapi justru menawarkan kepastian dalam berinvestasi, keuntungan investasi emas relatif kecil karena emas cenderung mempertahankan nilai daripada menambah nilai, dan pengaruhnya kecil terhadap perekonomian  secara riil karena keuntungannya cenderung untuk kepentingan pribadi daripada pertumbuhan ekonomi secara riil.
Walaupun investasi emas terdapat kelemahan seperti yang sudah dijelaskan di atas, tetapi emas tetap menunjukkan konsistensi terhadap nilainya terhadap guncangan perekonomian yang terjadi.
 Investasi emas kini tetap menjadi pilihan investor dan akan menjadi pilihan masyarakat yang mudah dan tepat dilakukan untuk pemula berinvestasi ketika akan menghadapi isu resesi yang akan terjadi.Â
Saat ini juga banyak platform atau perusahaan milik pemerintah seperti pegadaian yang menawarkan layanan investasi emas dengan cara tabungan emas, cicil emas, gadai emas, bahkan sampai titip emas yang memudahkan masyarakat untuk berinvestasi emas.Â
Untuk mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi emas, sebagiknya dilakukan untuk jangka panjang karena dengan relatif kecilnya keuntungannya membutuhkan waktu yang panjang hingga merasakan kenaikan hargannya. Investasi tidak hanya dilakukan ketika sudah tua atau dewasa, sekarang pelajarpun sudah dapat belajar memulai investasi dengan didikung adanya kemajuan informasi dan teknologi yang mudah diakses kapanpun dan dimanapun.Â
Oleh karena itu, seperti keadaan saat ini menghadapi isu ancaman resesi tahun 2023 tidak perlu cemas atau khawatir terhadap sesuatu yang belum pasti akan terjadi, untuk melakukan antisipasi agar meiliki dana cadangan dapat dimulai dengan mudah dan terjangkau seperti investasi emas dengan risiko ringan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H