Mohon tunggu...
Anggun Rulfiani
Anggun Rulfiani Mohon Tunggu... Tutor - Mahasiswi Pendidikan Sosiologi UNJ

Auteur de Pluie

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keberdayaan Masyarakat dalam Membangun Pendidikan Moral melalui Program Pendidikan di Era Globalisasi

23 Mei 2022   19:04 Diperbarui: 23 Mei 2022   19:32 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid - 19 kini seakan-akan sudah sangat akrab sekali sebutannya ditengah masyarakat. Kondisi ini telah hadir dan menghantui bumi sejak sekitar tahun 2019 hingga saat ini. Meskipun, kondisi Pandemi ini sudah mulai cukup membaik, tetapi tidak bisa kita pungkiri bahwa kehadirannya membawa dampak yang signifikan diberbagai bidang.  

Salah satunya pada bidang Pendidikan, kondisi Pandemi Covid - 19 menjadikan Pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa Pembelajaran Sekolah di Rumah atau lebih dikenal dengan sebutan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Seluruh aktivitas pendidikan menjadi terpusat dirumah masing-masing, baik pendidikan maupun para pendidiknya. Pembelajaran di Indonesia yang biasanya hendak dilakukan dengan  Luring (Luar Jaringan) atau belajar tatap muka di ruang kelas, kini harus beradaptasi dengan pembelajaran Daring (Dalam Jaringan).

Globalisasi merupakan suatu kondisi dimana setiap individu dapat saling terhubung dengan individu lainnya, tanpa  memikirkan ataupun terkendala oleh adanya batasan ruang dan waktu diantara satu dengan yang lainnya. Saat ini, tanpa kita sadari dunia sudah berada di era globalisasi. Jika, kita refleksikan di Era Globalisasi ini kita telah diberi berbagai kemudahan didalamnya dengan menggunakan internet kita dapat terhubung tanpa harus bertemu ataupun memikirkan jarak diantara individu, seperti halnya dalam bermain Social Media kita dapat terhubung tanpa batas dengan teman, artis atau lain sebagainya yang mungkin berada di kota yang berbeda bahkan negara. Oleh sebab itu, kita seharusnya sudah terbiasa dengan keadaan untuk dapat tetap saling terhubung tanpa perlu bertemu dan memikirkan jarak, serta waktu.

Akan tetapi, pada kenyataannya disaat masa Pandemi ini hadir banyak masyarakat yang tidak terbiasa dengan kondisi tersebut. Salah diantaranya, pada program PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Banyak dari para pendidik, peserta didik dan juga orang tua yang mengeluhkan sulitnya melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

Peserta didik banyak yang mengeluhkan tidak terbiasa dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh, seperti merasa belajar membosankan, mengantukkan, tidak seru karena tidak bisa bertemu dengan teman, tugasnya banyak, terganggu oleh sinyal dan lain sebagainya. Orang Tua banyak sekali yang mengeluhkan anak-anaknya sulit untuk melakukan pembelajaran, terlalu banyak bermain gadget, dan banyak anak-anak yang menelantarkan tugasnya karena cenderung merasa santai dengan PJJ ini. 

Sedangkan, beberapa para pendidik merasa sulit untuk melakukan pembelajaran karena sulit mencari para peserta didik yang harus selalu membuat media pembelajaran aktif yang berbeda disetiap pertemuannya agar para peserta didik dapat tertarik dan fokus, para pendidik juga terkadang sangat sulit sekali untuk mengkondisikan para peserta didik mengingat terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh para peserta didiknya, dan lain sebagainya. Selain itu, pada masa PJJ ini banyak sekali dijumpai para peserta didik tidak merespon atau bahkan tertidur disaat waktu pembelajaran. Hal tersebut tentu menjadi hambatan dalam proses pembelajaran.

Oleh sebab itu, analisis penulis mengenai topik ini, ialah: Pembelajaran menggunakan media digital, seperti di era globalisasi ini seharusnya dapat memudahkan proses Pembelajaran baik bagi para peserta didik, maupun pendidiknya. Kehadiran era globalisasi ini pun bukan lah suatu kondisi baru di tengah masyarakat, melainkan era globalisasi ini telah ada dan mengalami proses perkembangan sejak akhir abad ke-19 hingga saat ini. Sehingga, seharusnya pada kondisi Pandemi ini masyarakat sudah terbiasa dengan perubahan pembelajaran yang berawal dari tatap muka hingga kini kepada kondisi pembelajaran jarak jauh. 

Dengan hal itu, penulis menyarankan beberapa solusi permasalahan yang dapat dicoba oleh berbagai elemen masyarakat, diantaranya : 1)Melakukan pelatihan guru, minimal sebulan sekali. Pelatihan yang dapat dilaksanakan baik pelatihan terkait materi pembelajaran, teknologi pendidikan, teknologi digital dan lain sebagainya agar guru-guru terbiasa untuk dapat menggunakan teknologi dengan baik dan dapat selalu update tentang keadaan saat ini, serta yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. 

2) Melakukan pembiasaan penggunaan berbasis teknologi digital dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini para peserta didik diajarkan dan dibiasakan untuk menggunakan teknologi digital mulai dari penggunaan internet untuk mencari sumber belajar dan lain sebagainya. Agar para peserta didik dapat terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, khusunya di era globalisasi ini.

3) Penanaman nilai moral bagi para peserta didik. Selain pembiasaan dalam penggunaan digital, para peserta didik perlu adanya pendidikan moral yang kuat didalam dirinya agar penggunaan teknologi digital dapat digunakan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan, serta tuntutan zaman. Adapun pembelajaran yang dapat dilaksanakan, seperti penerapan nilai norma pada diri peserta didik, ketentuan dalam penggunaan teknologi, motivasi dalam pembelajaran, pembelajaran moral dan etika yang tidak hanya diterapkan pada saat tatap muka. 

Kesimpulan dari permasalahan ini Program Pendidikan Merdeka belajar pada masa pandemi Covid - 19 di era globalisasi ini tentu membawa berbagai dampak didalamnya. Dampak positif yang dapat kita lihat bersama diantaranya para peserta didik dan pendidik menjadi lebih terbiasa dengan berbagai teknologi digital, lebih mandiri, dan lain sebagainya. Akan tetapi, tanpa didukung oleh pendidikan moral didalamnya program ini akan membawakan dampak negatif didalamnya, seperti para peserta didik cendrung menjadi santai, tidak sopan pada saat pembelajaran, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu perlu adanya pembiasaan terhadap teknologi digial dan menanamkan serta membangun pendidikan moral bagi para setiap elemennya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun