Â
 Dalam bahasa yunani dan latin, "charassein", yang berarti "mengukir corak yang tetap dan tidak terhapuskan," karakter adalah kombinasi dari segala sifat manusia yang abadi, sehingga menjadi tanda unik yang membedakan individu satu sama lain. Permendikbud Nomor 23 tentang Penumbuhan Budi Pekerti tahun 2015 menetapkan prinsip dasar pendidikan karakter. Tujuan Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) adalah untuk membuat sekolah menjadi tempat belajar yang menyenangkan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Tujuan lain adalah untuk menjadikan pendidikan sebagai gerakan yang melibatkan pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan keluarga. Tujuan lainnya adalah untuk menciptakan lingkungan dan budaya belajar yang sesuai antara keluarga, sekolah, dan masyarakat (Khoirroni et al., 2023).
Pendidikan adalah proses mendidik atau gemblengan terhadap suatu hal untuk mencapai suatu hal. Karakter merupakan bagian penting dari kehidupan manusia karena manusia secara alamiah adalah makhluk yang belajar dari peristiwa alam dan gejala kehidupan untuk mengembangkan kehidupannya. Pendidikan karakter berlaku untuk semua orang, tidak hanya anak-anak, remaja, atau dewasa. Namun, penulisan ini berfokus pada pengajaran karakter untuk dewasa awal. Pendidikan karakter ini dimulai dari kecill atau dari pendidikan di keluarga agar terpatri dalam jiwa si anak dan membentuk karakter anak yang baik, seperti jujur , mandiri, berani ,peduli ,disiplin dan kerja keras. Jika karakter anak baik dan bagus maka akan melahirkan generasi yang berintegritas (Asif & Barory, 2024 ).
Jadi pendidikan karakter ini sangat penting untuk membangun bangsa ini karena jika SDM kita memiliki karakter yang bagus maka akan terbentuk negara yang bagus pula jadi membentuk karakter lewat pendidikan sangat lah penting untuk membangun generasi yang berintegritas. Apabila seseorang memiliki landasan karakter yang kuat ,cerdas, baik,disiplin maka sang anak bisa menghadapi segala macam masalah dunia dan sekitarnya. Dengan kerja sama yang baik anatara sekolah dan lingkungan keluarga dapat mempermudah pembentukan karakter tersebut (Bansae & Hura, 2023).Â
Daftar pustaka
Â
Khoirroni, I. A., Patinasarani, R., Hermayanti, N. I., Santoso, G., & Jakarta, U. M. (2023).Pendidikan Karakter: Tingkat Anak Sekolah Dasar di Era Digital (Vol. 02, Issue 02).
Asif Nur Fauzi, M., & Barory, C. (2024). Educatus: Jurnal Pendidikan PENDIDIKAN ANTI KORUPSI: KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DAN TANTANGANNYA. 2(1), 19--26. Â
 Bansae, M., & Hura, R. (2023). Pendidikan Karakter Dewasa Awal Membentuk Generasi Yang Bertanggung Jawab. GENEVA: Jurnal Teologi dan Misi, 5(2), 84-96
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H