Sampah. Kata yang tidak asing lagi ditelinga kita. Sampah adalah limbah bekas dari barang-barang yang kita gunakan. Hampir setiap orang menghasilkan sampah. Pada diklat OSKM 11 juni 2012, kami ditugaskan untuk mewawancarai beberapa orang dengan profesi yang berbeda tentang isu realitas bangsa. Akhirnya kelompok kami mengambil isu tentang sampah.
Saya telah mewawancarai salah satu pengamen di sekitaran butik Dukomsel di daerah dago, Bandung. walaupun dia hanya seorang pengamen, tapi dia terlihat intelek. Menurut Aak (nama panggilan pengamen) upaya pemerintah provinsi kota Bandung sudah cukup baik dalam mengatasi masalah sampah yang ada di Bandung. menurutnya tinggal kesadaran diri dari masyarakat kota Bandung sendiri yang harus ditingkatkan tentang bagaimana membuang sampah sesuai dengan tempatnya. “menurut sabda Rasulullah SAW, kebersihan itu sebagian dari iman. Setidaknya masyarakat harus tau kalau membuang sampah itu penting, dimana dengan tidak membuang sampah sembarangan, berarti kita sudah menjaga kebersihan iman kita”. Ucap Aak siang itu. Menurut aak terkadang sampah yang ada disekitaran Bandung menggangu aktifitas mereka. Namun, sebagai masyarakat Bandung yang perduli dengan lingkungan, dia tidak pernah membuang sampah sembarangan. “terkadang sampah habis makan permen atau habis “ngemil” saya masukkan ke saku baju kalau disekitar saya tidak ada tempat sampah,” Ujar aak. tapi dia belum terlalu berani untuk mengingatkan teman seperjuangannya untuk membuang sampah pada tempatnya. “ saya masih belum berani, untuk mengingatka teman sesama pengamen saya,takut-takut mereka malah tersinggung. Kan setiap orang sifatnya beda-beda”. Ucap aak.
Selain itu adanya tempat sampah yang memisahkan sampah membusuk dan sampah tidak membusuk juga harus lebih banyak ditaruh disekitar jalan-jalan di kota Bandung. Dia juga menambahkan kalau pemerintah harus semakin sering mensosialisasikan gerakan kebersihan di kota Bandung, agar masyarakat semakin sadar untuk membuang sampah sesuai tempatnya sehingga kota Bandung akan menjadi kota yang bersih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H