Berbicara tentang Perkembangan Agama pada anak usia dini? kita perlu mengetahui dulu apasih pengertian Perkembangan Agama pada anak usia dini?
Perkembangan agama pada anak usia dini adalah proses yang terjadi dalam kehidupan anak, dimana mereka mengembangkan kesadaran dan keyakinan terhadap agama yang dianutnya. Proses ini melibatkan berbagai aspek, seperti pengalaman, pengetahuan, dan praktik keagamaan, yang berlangsung sejak masa kecil hingga dewasa.Â
Perkembangan agama pada anak usia dini dapat dilihat dari berbagai perspektif, termasuk dimensi praktik agama, dimensi pengalaman, dimensi pengetahuan agama, dan dimensi pengamalan/konsekuensi.Â
Dalam proses ini, anak mengembangkan kesadaran dan keyakinan terhadap agama yang dianutnya, serta mengembangkan perilaku keagamaan yang sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
Sekarang kita membahas perkembangan agama pada anak usia dini Menurut Ernest Harms, Menurut Ernest Harms perkembangan agama anak-anak itu melalui beberapa fase (tingkatan). Dalam bukunya The Development of Religious on Children, ia mengatakan bahwa perkembangan agama pada anak-anak itu melalui tiga tingkatan, yaitu:
Â
1. Fairy tale stage (tingkat dongeng)
Pada tingkatan ini dimulai pada anak usia 3-6 tahun. Pada anak dalam tingkatan ini konsep mengenai Tuhan lebih banyak dipengaruhi oleh fantasi dan emosi. Pada tingkatan ini anak menghayati konsep ketuhanan sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya. Kehidupan pada masa ini masih banyak dipengaruhi kehidupan fantasi hingga dalam menanggapi agama pun anak masih menggunakan konsep fantastis yang diliputi oleh dongeng yang kurang masuk akal, seperti membayangkan Tuhan dengan sifat fisik (misalnya memiliki sayap dan bertubuh tinggi besar).
Â
2. The realistic stage (tingkat kenyataan)
Tingkat ini dimulai sejak anak masuk SD hingga sampai ke usia (masa usia) adolesense. Pada masa ini ide ketuhanan anak sudah mencerminkan konsep-konsep yang berdasarkan kepada kenyataan (realis). Konsep ini timbul melalui lembaga-lembaga keagamaan dan pengajaran agama dari orang dewasa lainnya. pada masa ini ide keagamaan anak didasarkan atas dorongan emosional, hingga mereka dapat melahirkan konsep Tuhan yang formalis.
Â
3. The Individual stage (tingkat individu)
Anak pada tingkat ini memiliki kepekaan emosi yang paling tinggi sejalan dengan perkembang manusia mereka. Ada beberapa alasan mengenalkan nilai-nilai agama kepada anak usia dini, yaitu anak mulai punya minat, semua perilaku anak membentuk suatu pola perilaku, mengasah potensi positif diri, sebagai individu, makhluk social dan hamba Allah. Agar minat anak tumbuh subur,harus dilatih dengan cara yang menyenangkan agar anak tidak merasa terpaksa dalam melakukan kegiatan.
Nah tadi saya sudah memaparkan beberapa tahap beberapa tahap perkembangan agama pada anak, dan anak usia dini berada pada tahap pertama, yaitu tingkat dongeng atau the fairy tale stage. Dari penjelasan yang singkat di atas dapat di simpulkan bahwa peran orang tua, guru TK atau PAUD mempunyai peran penting dalam mengenalkan agama pada anak usia dini. Jika terjadi kesalahan sekecil apapun itu, maka itu akan berpengaruh pada pemahaman agamanya ketika ia beranjak remaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H