Bandung - Sejak bulan September lalu, Indonesia sudah mulai memasuki musim yang biasanya penuh dengan kenangan kisah asmara para muda-mudi dan berakhir termenung dekat jendela warung kopi, yang secara saintifik, hal ini disebut sebagai musim penghujan yang biasa terjadi setiap tahunnya di negara tropis seperti Indonesia. Namun, apakah terdapat hubungan antara emosi kesedihan dengan hujan?Â
Seorang psikolog klinis di San Fransisco, Tecsia Evans, Ph.D., mengatakan bahwa ada orang yang lebih rentan merasa sedih serta ketika cuaca mendung. Hal ini juga didukung dengan beberapa studi yang menjelaskan bahwa perubahan suhu dan cuaca dapat memengaruhi kondisi psikis seseorang, yang selain itu juga disebabkan oleh rendahnya hormon serotonin yang disebabkan oleh rendahnya paparan sinar matahari yang membuat seseorang cenderung sedih dan galau (Rahmadhani, 2021).
Dengan demikian, untuk merayakan rasa kesedihan dan kegalauan yang timbul pada musim penghujan ini, penulis merekomendasikan 4 lagu untuk menemanimu mengulik kenangan kisah asmara yang pahit di tengah rintik hujan yang deras dan dingin. Namun, alangkah baiknya untuk tidak berlarut dalam rasa kesedihan karena hal tersebut akan memengaruhi kesehatan psikismu dalam waktu yang cukup panjang.
Break My Heart Again - FINNEAS
Lagu pertama, dibawakan oleh seorang penyanyi kelahiran 1997, asal Amerika Serikat, yang dikenal sebagai Finneas. Lagu ini pertama kali dirilis pada 9 Februari 2018, yang juga dimasukkan pada album debut The Deluxe Edition of Finneas yang bernama "Blood Harmony" pada 2019.
Lagu ini cocok untuk menemani musim hujan dengan segala suasananya yang mendukung para muda-mudi untuk bergalau ria, karena arti dari lagu ini sangat berkaitan dengan keadaan atau kisah asmara dalam ruang virtual. Dengan kata lain, Finneas sedang menceritakan tentang bagaimana kisah percintaannya berakhir melalui texting.
Ia juga menambahkan dalam interview-nya dengan Genius dan mengatakan bahwa:
"The lyrics in the verses are basically verbatim text conversations I had with an ex-girlfriend. I thought it'd be cool to double illustrate that point so I added text and typing sounds to the production."
The Night We Met - Lord Huron
Jika kamu merupakan salah satu fans dari series 13 Reasons Why yang diproduksi oleh Netflix, tentunya bukan hal yang asing jika mendengar lagu The Night We Met yang dinyanyikan oleh Lord Huron ini. Mengapa? Karena lagu ini hadir sebagai soundtrack pada season "Tape 3 Side A" ketika Hannah dan Clay sedang menari bersama saat prom night.
Suasana dan diksi yang dibangun oleh penulis lagu, sebut saja Ben Schneider, berhasil menjadikan lagu ini sebagai lagu yang terdengar sangat menyedihkan, karena tema yang diangkat adalah tentang kehilangan cinta, penyesalan dan kerinduan yang mendalam. Dan tentu saja, lagu ini sangat apik untuk didengarkan ketika sedang hujan dan ingin ikut dalam kolam kesedihan yang sama.
Somebody New - Sophia James
Lagu bergenre pop yang pertama kali dirilis pada 15 September 2020 lalu dan ditulis oleh Sophia James ini, sempat menarik perhatian publik karena suasana yang dibangun olehnya membuat para pendengar bernostalgia dengan kisah asmara yang pahit di tahun 50-60an. Lagu ini juga sudah didengarkan sebanyak 3 juta kali di Spotify, dan menempati list teratas sebagai lagu terpopuler yang ditulis dan dinyanyikan oleh Sophia James.
Penulis lagu menceritakan tentang kesedihannya melihat seorang mantan kekasih yang masih dicintai, jatuh cinta dengan orang baru. Lagu ini juga dibumbui dengan diksi-diksi penyesalan penulis yang selama bersama mantan kekasihnya dulu, tidak memperlakukan hubungannya dengan baik. Menurut Sophia James, dalam postingannya di Instagram pada hari pertama dirilisnya lagu Somebody New, bahwa lagu ini sangat cocok untuk dijadikan soundtrack ketika menangis di dalam mobil saat hujan untuk meresapi larik demi larik lagu tersebut.
Exile - Taylor Swift & Bon Iver
Album Folklore merupakan album kedelapan yang berisikan musik sederhana dengan dibalut lirik-lirik lagu yang mengena oleh Taylor Swift sebagai penulis lagu dan juga penyanyi. Album Folklore ini pertama kali dirilis pada 24 Juli 2020 dengan 16 lagu di dalamnya, termasuk Exile, sebagai rekomendasi terakhir. Lagu ini dianggap spesial oleh Taylor karena merupakan pertama kalinya ia mengajak Bon Iver untuk berkolaborasi.
Lagu ini kuat pada penyampaian emosi dan makna yang menceritakan tentang perasaan bingung yang dialami Bon Iver karena sang mantan kekasih (Taylor Swift) dinilai cepat move on setelah hubungan keduanya berakhir. Sedangkan, dalam perspektif Taylor, di masa hubungannya, ia telah memberikan banyak sinyal bahwa hubungan tersebut tidak lagi mampu bertahan. Dapat disimpulkan bahwa lagu ini berbentuk dialog yang mengakibatkan dua perspektif yang berbeda dalam kisah asmara dua orang tersebut.Â
Dengan gabungan makna dan emosi yang ada, tentunya lagu ini diciptakan untuk kamu yang ingin merasakan sendu di balik rintik hujan di bulan November.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H