Mohon tunggu...
anggunintancandramuryanti
anggunintancandramuryanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jln menur gang 5 ronowijayan siman ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Gurunya Moral Pelajar di Indonesia

20 Oktober 2024   12:10 Diperbarui: 20 Oktober 2024   12:27 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Abstrak

     Artikel ini bertujuan untuk menganalisis moral/etika pelajar di Indonesi. Dalam lingkup ini, peneliti fokus pada pelajar-pelajar di seluruh sekolah Indonesia. Metode penelitian yang digunakan melibatkan pelajar, guru, masyarakat dan pemerintah.

Pendahuluan

     Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam berkembangnya dan majunya suatu bangsa. Pendidikan tak hanya sekedar memberikan penjelasan mata pelajaran di kelas namun juga memberikan pendidikan moral. Pendidikan moral adalah proses menanamkan nilai-nilai moral pada pelajar agar mereka dapat bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

     Namun sekarang moral-moral pelajar di Indonesia menurun seiring berkembangnya zaman. Sudah berbeda dengan moral pelajar-pelajar zaman dahulu. Kini para pelajar seakan-akan tidak memperdulikan lagi apa itu aturan sekolah yang harus di patuhi, tidak disiplin dan cenderung menyepelekan sekolah.

     Lunturnya moral pelajar di Indonesia menjadi salah satu isu serius yang dihadapi oleh masyarakat dan dunia pendidikan. Moralitas adalah fondasi penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian siswa, yang berperan besar dalam menentukan masa depan bangsa. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan globalisasi, terdapat kekhawatiran yang berkembang tentang penurunan moralitas di kalangan pelajar.

     Fenomena ini ditandai dengan berbagai perilaku menyimpang seperti kurangnya rasa hormat terhadap guru, meningkatnya kasus perundungan (bullying), ketidakjujuran dalam ujian, penyalahgunaan narkoba, serta perilaku kekerasan dan pornografi di kalangan pelajar.

Faktor-faktor yang menyebabkan turunnya moral pelajar Indonesia

     Turunnya moral pelajar di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut beberapa faktor yang berperan:

1. Pengaruh Lingkungan Sosial

Lingkungan pergaulan, seperti teman sebaya, sering kali mempengaruhi perilaku pelajar. Pergaulan yang negatif dapat menurunkan nilai moral karena adanya tekanan untuk mengikuti perilaku yang tidak sesuai dengan norma.

2. Penggunaan Teknologi dan Media Sosial Akses yang tidak terkontrol terhadap internet dan media sosial bisa memperkenalkan pelajar pada konten negatif, seperti kekerasan, pornografi, atau budaya konsumerisme, yang bisa mempengaruhi moral mereka.

3. Retaknya Hubungan Keluarga

Kurangnya perhatian dan bimbingan moral dari keluarga, atau situasi keluarga yang tidak harmonis, dapat menyebabkan pelajar merasa tidak memiliki arah yang jelas dan cenderung terpengaruh oleh pengaruh buruk dari luar.

4. Tidak Tepatnya Sistem Pendidikan

Jika pendidikan lebih menekankan aspek akademis tanpa mengutamakan pendidikan karakter, pelajar cenderung kurang memiliki pemahaman moral yang kuat. Kurangnya penekanan pada nilai-nilai etika dan moral di sekolah bisa menyebabkan lemahnya fondasi moral.

5. Faktor Ekonomi

Masalah ekonomi dalam keluarga dapat memaksa pelajar untuk bekerja atau menghadapi tekanan hidup yang berat, sehingga fokus pada pendidikan dan nilai-nilai moral menurun.

6. Rolemodel Salah

Ketika tokoh-tokoh yang menjadi panutan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, tidak memberikan contoh yang baik dalam berperilaku, maka pelajar cenderung kesulitan untuk menginternalisasi nilai-nilai moral.

7.Kurangnya Pengawasan dan Pembinaan Minimnya pengawasan dari pihak sekolah, keluarga, atau pemerintah terhadap perilaku pelajar dapat menyebabkan mereka cenderung bertindak sesuka hati tanpa batasan moral yang jelas.

Upaya yang Dilakukan untuk Memperbaiki Moral Pelajar

     Upaya untuk memperbaiki moral pelajar harus melibatkan berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah, dalam memberikan pembinaan dan pengawasan yang baik serta menekankan pentingnya pendidikan karakter. Untuk memperbaiki moral pelajar, berbagai upaya dapat dilakukan oleh berbagai pihak seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Beberapa langkah yang bisa diambil adalah:

1. Pendidikan Karakter di Sekolah

      Sekolah perlu mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum untuk menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan tanggung jawab. Pelajaran seperti Pancasila, agama, serta program khusus yang mendidik perilaku baik harus diperkuat.

    Melibatkan pelajar dalam kegiatan yang membangun karakter, seperti kegiatan sosial, ekstrakurikuler, dan organisasi di sekolah.

2. Peningkatan Peran Guru Sebagai Teladan

     Guru tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga harus menjadi panutan moral bagi siswa. Dengan memberikan contoh yang baik dalam perilaku sehari-hari, guru dapat membantu membentuk karakter pelajar.

3. Pembinaan Moral di Lingkungan Keluarga

     Orang tua memiliki peran utama dalam membimbing anak-anak mereka dalam memahami nilai-nilai moral. Komunikasi yang baik, perhatian, dan keteladanan dari orang tua sangat penting untuk membentuk perilaku anak. Mengawasi penggunaan teknologi dan pergaulan anak agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif dari luar.

4. Penggunaan Media Sosial dengan Bijak

      Pelajar harus dididik mengenai etika digital, seperti penggunaan media sosial yang bertanggung jawab. Sekolah dan keluarga dapat mengajarkan cara menyaring informasi serta menghindari konten yang berpotensi merusak moral.

5. Penguatan Pendidikan Agama

    Pendidikan agama yang kuat baik di sekolah maupun di rumah dapat menjadi landasan moral yang kokoh. Pemahaman agama yang baik bisa membantu pelajar menghadapi berbagai tantangan moral dalam kehidupan sehari-hari.

6. Konseling Sekolah

     Sekolah dapat memperkuat layanan konseling dan bimbingan agar pelajar yang mengalami masalah moral atau perilaku dapat segera mendapatkan bantuan. Konselor bisa memberikan panduan dan nasihat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa.

7. Pemberian Sanksi

   - Jika terjadi pelanggaran moral, perlu ada sanksi yang tegas namun tetap mendidik, sehingga pelajar bisa belajar dari kesalahannya dan memperbaiki diri. Sanksi ini bisa berupa tugas sosial atau konseling khusus.

8. Peningkatan Peran Masyarakat

    Masyarakat juga harus ikut serta dalam membangun lingkungan yang mendukung pengembangan moral pelajar. Program-program kampanye moral atau kegiatan komunitas dapat membantu menciptakan atmosfer yang positif bagi perkembangan mental dan etika pelajar.

Kesimpulan

Melalui kerjasama antara semua pihak, baik sekolah, keluarga maupun masyarakat. upaya-upaya ini diharapkan bisa membantu memperbaiki moral pelajar dan menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter baik. Karena dengan moral pendidikan yang baik maka suatu bangsa dapat maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun