2. Penggunaan Teknologi dan Media Sosial Akses yang tidak terkontrol terhadap internet dan media sosial bisa memperkenalkan pelajar pada konten negatif, seperti kekerasan, pornografi, atau budaya konsumerisme, yang bisa mempengaruhi moral mereka.
3. Retaknya Hubungan Keluarga
Kurangnya perhatian dan bimbingan moral dari keluarga, atau situasi keluarga yang tidak harmonis, dapat menyebabkan pelajar merasa tidak memiliki arah yang jelas dan cenderung terpengaruh oleh pengaruh buruk dari luar.
4. Tidak Tepatnya Sistem Pendidikan
Jika pendidikan lebih menekankan aspek akademis tanpa mengutamakan pendidikan karakter, pelajar cenderung kurang memiliki pemahaman moral yang kuat. Kurangnya penekanan pada nilai-nilai etika dan moral di sekolah bisa menyebabkan lemahnya fondasi moral.
5. Faktor Ekonomi
Masalah ekonomi dalam keluarga dapat memaksa pelajar untuk bekerja atau menghadapi tekanan hidup yang berat, sehingga fokus pada pendidikan dan nilai-nilai moral menurun.
6. Rolemodel Salah
Ketika tokoh-tokoh yang menjadi panutan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, tidak memberikan contoh yang baik dalam berperilaku, maka pelajar cenderung kesulitan untuk menginternalisasi nilai-nilai moral.
7.Kurangnya Pengawasan dan Pembinaan Minimnya pengawasan dari pihak sekolah, keluarga, atau pemerintah terhadap perilaku pelajar dapat menyebabkan mereka cenderung bertindak sesuka hati tanpa batasan moral yang jelas.
Upaya yang Dilakukan untuk Memperbaiki Moral Pelajar