Definisi literasi finansial berkaitan dengan pemahaman, keterampilan, dan perilaku yang memungkinkan individu untuk membuat keputusan keuangan yang cerdas
Literasi finansial melibatkan konsep dasar finansial, seperti:
- Perencanaan finansial
- Bunga majemuk
- Pengelolaan utang
- Teknik menabung yang menguntungkan
- Wawasan mengenai nilai uang yang terus berubah
Literasi finansial penting karena dapat membantu individu mengelola keuangan secara efektif, mengendalikan tabungan dan pinjaman, serta investasi
Manfaat utama dari literasi finansial meliputi:
- Menumbuhkan kesadaran pada masyarakat untuk membuat keputusan keuangan yang cerdas
- Mengembangkan keterampilan untuk membuat anggaran hingga kemampuan melacak pengkeluarga.
Pendidikan literasi finansial harus diberikan sedini mungkin kepada anak, terutama pada usia pra sekolah dan sekolah dasar, karena dengan pengenalan terhadap pengetahuan literasi finansial sejak dini akan membuat anak terbiasa mengelola finansial dengan baik dan benar di masa yang akan datang.
Ada beberapa jenis literasi finansial yang dapat ditemukan:
1. Literasi Bahasa dan Sastra: Melibatkan pemahaman tentang konsep dan risiko dalam bidang finansial, serta keterampilan untuk membuat keputusan yang tepat
2. Literasi Numeracy (Berhitung): Menjelaskan cara menghitung dan mengelola angka, yang penting untuk memahami dan menangani kebutuhan finansial
3. Literasi Sains: Mengajarkan pemahaman tentang fenomena alam dan sosial yang berhubungan dengan finansial, seperti ekonomi, kebijakan, dan perubahan politik
4. Literasi Personal Finance: Melibatkan pemahaman tentang pengelolaan keuangan pribadi, seperti menyimpan, menabung, dan mengelola utang
5. Literasi Financial Education: Menjelaskan peran dan tujuan pendidikan finansial dalam mengembangkan kompetensi finansial dan mengakses sumber daya untuk mendukung pembelajaran finansial.
Permasalahan terkait literasi finansial melibatkan beberapa aspek penting yang perlu diatasi. Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat diperhatikan:
1. Pendapatan: Tingkat pendapatan negara dapat mempengaruhi literasi keuangan. Negara-negara dengan pendapatan rendah umumnya memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara yang berpendapatan tinggi atau negara maju
2. Literasi keuangan: Literasi keuangan dapat diukur melalui tiga dimensi, yaitu pengetahuan keuangan (financial knowledge), perilaku keuangan (financial behavior), dan sikap keuangan (financial attitude)
3. Kesadaran masyarakat: Tingkat kesadaran masyarakat para pelaku usaha mikro terhadap literasi keuangan dalam membuat perencanaan keuangan hari tua
4. Strategi nasional: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah harus melakukan strategi nasional untuk meningkatkan literasi keuangan dan mengurangi ketimpangan, seperti yang dilakukan melalui National Strategy on Indonesian Financial Literacy (SNLKI) 2021-2025
Dalam konteks Indonesia, tingkat literasi keuangan masih rendah, dengan indeks literasi keuangan pada tahun 2022 menjadi 49,68%. Pemerintah dan LSM harus berusaha untuk meningkatkan literasi keuangan dan mengurangi ketimpangan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H