Mohon tunggu...
Anggun AnantaShabila
Anggun AnantaShabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Sultan Agung Semarang-Program Studi Pendidikan Matematika

Jika kamu merasa lelah untuk belajar, tetaplah ingat bahwa ada orang tua yang harus dibanggakan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Moral Rusak, Pelecehan Seksual Semakin Marak

5 Juni 2022   18:25 Diperbarui: 5 Juni 2022   18:40 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tim penulis :

 Dr. Ira Alia Maerani, M.H. (Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung Semarang)

Anggun Ananta Shabila (Mahasiswi prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung Semarang)

Secara etimologis, kata moral berasal dari Bahasa Latin “Mos” atau dalam bentuk jamak “Mores” yang berarti kebiasaan atau adat. Dalam Bahasa Indonesia moral diterjemahkan sebagai aturan kesusilaan. Sehingga moral dapat diartikan sebagai ajaran tentang hal yang baik dan buruk yang menyangkut tingkah laku manusia. Seseorang yang bertindak secara moral ialah seseorang yang taat akan aturan-aturan, kaidah serta norma yang berlaku pada kehidupan bermasyarakat.

Edukasi mengenai moral sudah kita dapatkan bahkan sejak lahir yang dicontohkan oleh orang tua maupun orang-orang yang ada disekitar kita. Selanjutnya kita mendapatkan pengetahuan lebih lanjut mengenai moral yaitu ketika kita memasuki bangku sekolah, yang dimulai dari jenjang PAUD/TK. Kita diajarkan oleh seorang pengajar yang disebut sebagai guru untuk menghargai, menghormati, mengasihi, toleransi, dan hal-hal baik lainnya. Pendidikan mengenai moral tidak akan pernah ada ujungnya karena disetiap langkah kehidupan harus selalu menjunjung tinggi nilai moral yang baik bahkan ketika kita sudah menjadi orang sukses yang dihormati banyak orang. Seperti yang dijelaskan dalam QS. An-Nisa ayat 86 yang berbunyi :

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا

Artinya : apabila kamu diberi penghormatan dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya atau balaslah penghormatan itu dengan yang serupa. Sesungguhnya allah memperhitungkan segala sesuatu.

 

Pada era sekarang, moral anak bangsa mulai terkikis. Banyak dari mereka yang melakukan pelanggaran HAM dengan melakukan pelecehan seksual ataupun seks bebas. Dimana hal tersebut akan menjadi keji apabila dilakukan oleh dua insan yang tidak terikat oleh tali pernikahan. Komnas perempuan menyebutkan bahwa pelecehan seksual ialah Tindakan bernuansa seksual baik melakukan kontak fisik ataupun non fisik. Dinilai sebagai pelecehan karena Tindakan  tersebut menyebabkan  seseorang merasa tidak nyaman, tersinggung, merasa direndahkan martabatnya, bahkan dapat mengakibatkan gangguan fisik atau pun mental. Banyak sekali jenis pelecehan seksual diantaranya memberi tatapan penuh nafsu dan terlihat mencurigakan, mengucapkan candaan yang merujuk pada hal-hal seksual seperti catcalling (memanggil orang yang lewat dengan sebutan yang tidak pantas), menanyakan sesuatu hal kotor mengenai anggota tubuh pribadi, mengirim video atau gambar pornografi tanpa permintaan, menyentuh seseorang tanpa izin, memaksa ajakan berhubungan seksual, lelucon bernada seksual, dan masih banyak lagi hal berbau pelecehean yang perlu di waspadai. Dosa berzina sangatlah luar biasa, seperti yang dijelaskan pada ayat berikut :

وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً                  

Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).

Sebenarnya mengenai bahaya seks bebas pada remaja dan anak dibawah umur sudah dilakukan banyak upaya pencegahan. Sebagai contoh kecil yang banyak kita jumpai adalah banyak nya seminar mengenai edukasi seksual yang dilakukan disekolah-sekolah. Tak hanya di lingkungan sekolah, edukasi mengenai hal tersebut juga disampaikan oleh beberapa ahli melalui media sosial. Banyak sekali jenis media sosial, yang sedang banyak digunakan oleh anak muda jaman sekarang ialah TikTok. Oleh sebab itu, para konten creator memilih TikTok sebagai sarana penyampaian edukasi karena dinilai bahwa anak jaman sekarang menghabiskan hampir separuh waktu nya untuk bermain TikTok. Dengan itu para konten creator berharap agar konten edukasi mereka bisa ditonton oleh banyak orang terutama oleh anak usia remaja yang sangat rentan mengalami pelecehan seksual.

Namun nyatanya, dengan banyak nya edukasi mengenai bahaya seks bebas tidak mengubah pola pikir sebagian orang. Tak sedikit dari mereka yang lebih memilih kenikmatan sesaat daripada masa depan yang cerah. Dampak dari seks bebas tidak hanya dijadikan bahan pembicaraan oleh masyarakat sekitar, namun banyak penyakit yang disebabkan oleh seks bebas yang bahkan menyebabkan kematian. Kasus hamil diluar nikah untuk anak dibawah umur juga marak terjadi, hal tersebut menjadi salah satu penyebab banyak nya kasus aborsi. Mereka berpikir bahwa belum siap untuk menjadi orang tua. Mereka belum matang secara verbal maupun finansial. Sangat rentan bagi seorang perempuan yang melahirkan pada usia yang belum cukup matang, hal tersebut sangat beresiko pada keselamatan ibu dan bayi nya. Kasus hamil diluar nikah juga sangat merusak Pendidikan anak bangsa. Mereka terpaksa untuk dikeluarkan dari sekolah dan tidak mendapat ijazah. Sehingga menyebabkan mereka mendapat pekerjaan yang kurang layak. Banyak juga dari mereka yang tetap enggan untuk menghidupi keluarga nya sehingga bergantung kepada orang tua dan memicu terjadinya kemiskinan.

Pelecehan seksual menjadi salah satu penyebab besar pelanggaran HAM. Setiap manusia tidak berhak untuk dipaksa melakukan apa yang tidak ia inginkan, apalagi hal tersebut bersifat keji dan dilarang keras dalam agama. Jika korban pelecehan seksual hamil dan memilih Tindakan aborsi, maka ia  juga melanggar hak untuk hidup seseorang. Bayi yang tak berdosa harus menanggung akibat dari segala perbuatan keji orang tua nya.

Mereka yang melakukan pelecehan seksual sangat rendah nilai menghargai terhadap lawan jenisnya bahkan pada jaman sekarang banyak pelecehan yang target nya adalah sesame jenis, yang dikenal dengan sebutan LGBT. Mereka hanya memikirkan kepuasan nafsu diri sendiri tanpa memikirkan dampak dari apa yang telah dilakukan. Banyak kasus seorang Wanita memilih untuk bunuh diri karena ia dihamili oleh seorang laki-laki tak bertanggung jawab. Anak tak berdosa yang ada dalam kandungan harus kehilangan nyawa akibat ulah orang tua nya. Bagi seorang ibu hebat yang memilih untuk membesarkan anak nya seorang diri tanpa tanggung jawab dari pihak laki-laki juga akan menanggung beban yang sangat berat. Ia harus bekerja sekaligus mengurus anak. Belum lagi ia harus menahan malu akibat ocehan tetangga. Seorang ibu juga pasti akan kepikiran bagaimana seorang anak bisa tumbuh dengan baik tanpa seorang ayah dimana peran ayah yang baik sangat diperlukan dalam proses tumbuh kembang anak. Saat anak itu dewasa, seorang ibu juga akan memikirkan bagaimana jika hal yang terjadi pada nya juga akan menimpa sang anak kelak? Bagaimana jika anaknya yang akan menanggung dosanya di masa lalu? Terlihat dengan jelas bahwa dampak dari pelecehan seksual ataupun seks bebas sangat mempengaruhi mental seseorang. Sebagai generasi muda yang pasti nya menginginkan masa depan yang cerah, ayo kita tuntaskan kasus seks bebas dan pelecehan seksual. Jadikan bangsa ini bersih dari sesuatu yang tidak beradab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun