Merantau suatu kata yang mungkin tidak asing didengar. Merantau sendiri memiliki arti pergi ketempat yang jauh meninggalkan tempat dimana ia berasal atau tempat dimana ia di lahirkan dan dibesarkan untuk suatu alasan tertentu. Menurut Naim (2013) merantau adalah meninggalkan kampung halaman, dengan kemauan sendiri, memiliki jangka waktu lama, dengan tujuan tertentu, menuntut ilmu dan mencari pengalaman, namun suatu saat akan kembali pulang. Banyak yang menjadi alasan seseorang untuk merantau baik itu untuk berkerja, menuntut ilmu, karena pernikahan, atau ada juga orang yang merantau untuk mencari pengalaman. Para perantau berfikir bahwa merantau dapat memperbaiki hidup mereka baik itu dari segi ekonomi, pengetahuan, dan pengalamanÂ
Saat di Rantau ada beberapa hal yang umumnya dirasakan oleh perantau berikut ini adalah beberapa contohnyaÂ
1. Dalam Mengatur Keuangan
Ini cukup umum dikalangan mahasiswa karena biasnya sebelum memasuki dunia perkuliahan atau sebelum merantau pengaturan keuangan selalu dilakuan oleh orang tua. Belanja hal yang tidak diperlukan juga dapat menjadi salah satu pemicunya. Karena baru belajar mengatur keuangan sendiri, kamu belanja apapun yang kamu mau tanpa memikirkan kedepannya. Walau ini cukup umum, tidak semua mahasiswa begini ya.Â
2. Penyesuaian Terhadap LingkunganÂ
Saat menyesuaikan dengan lingkungan baru tidak heran bila kamu tiba-tiba sakit atau drop. Ini bisa disebabkan oleh penyesuaian terhadap cuaca, iklim, dan kondisi di tempat kamu tinggal. Mungkin kamu juga memikirkan banyak hal atau overthinking .
3. HomesickÂ
Hayoo siapa yang sering kangen rumah. Memang tidak heran bila perantau rindu daerah asalnya terutama rindu akan rumah. Rindu makanannya, lingkungannya, bahkan rindu orang-orangnya. Ini hal yang paling sulit dihindari oleh para perantau.
 Dibalik itu semua banyak juga hal-hal positif yang ditimbulkan oleh merantau. Berikut ini adalah beberapa contohnya.Â
1. Hidup Mandiri dan Keluar dari Zona NyamanÂ
Sebelum merantau pastinya kita tinggal bersama orang tua. Banyak hal yang biasanya selalu difasilitasi oleh orang tua dan kini kita harus melakukannya sendiri. Contoh kecilnya adalah memasak, makan, dan beres-beres. Sekarang kita harus keluar dari zona nyaman dan melakukan semua hal sendiri, baik itu hal-hal kecil hingga hal-hal besar. Ini dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih mandiri.Â
2. Mengubah Cara BerfikirÂ
Saat di Rantau kita bertemu dengan banyak orang baru. Setiap orang juga pasti memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Dari situlah kita dapat belajar tentang pola pikir kita menjadi lebih baik. Dari cara berfikir ini dapat membantu membuat kita menjadi pribadi yang lebih dewasa.
3. Menghargai Arti Sebuah KeluargaÂ
Jauh dari keluarga membuat kita sadar akan betapa pentingnya sosok keluarga terutama orang tua didalam hidup kita. Saat dirantau kita akan sering merasakan rindu akan rumah dan keluarga. Saat sudah kembali kerumah, kamu pasti akan mencurahkan semua kerinduan itu. Kamu akan sangat menghargai pentingnya keluarga didalam hidup.Â
4. Memperluas Relasi
Ditempat yang baru dan suasana baru tentunya kamu juga harus perkenalan dengan orang-orang yang baru. Apabila kamu orang yang introvert mau tidak mau kamu juga harus berinteraksi dengam orang-orang yang baru. Ini dapat memperluas pertemanan. Dari berteman dengan orang baru kamu juga belajar hal-hal baru.Â
Masih banyak lagi manfaat saat hidup di Rantau. Untuk itu jangan takut buat keluar dari zona nyaman. Kamu akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang kamu perjuangan. Semangat buat para perantau!!!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H