Mohon tunggu...
Anggun WahyuniNingsih
Anggun WahyuniNingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Harga BBM Harus Naik?

18 September 2022   22:47 Diperbarui: 18 September 2022   23:24 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatnya harga Bahan Bakar Minyak juga dipicu oleh banyaknya pengguna sebanyak 70% dari golongan mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi. Padahal seharusnya uang negara lebih diprioritaskan untuk subsidi masyarakat yang kurang mampu. Dan sekarang ini pemerintah harus membuat kebijakan menaikkan harga BBM dalam situasi sulit seperti ini diambil sebagai pilihan terakhir pemerintah karena hal tersebut.

 Dengan dinaikkannya harga BBM bukan untuk memberikan jalan keluar yang terbaik, ada sebanyak 30% masyarakat menengah kebawah yang terabaikan nasibnya dengan kebijakan pemerintah yang baru ini. 

Kondisi seperti ini harus menjadi bahan pertimbangan bagi anggota pemerintah khususnya untuk para menteri yang mewakili rakyat harus bisa menerima aspirasi dari dari masyarakat, dan lakukan pengawasan terhadap penyaluran Bahan Bakar Minyak daripada membuat kebijakan yang tidak tepat disaat perekonomian yang masih belum stabil.

Dari sekian banyaknya dampak negatif dari kebijakan ini, ada juga dampak positif yang bisa dirasakan dari segi perekonomian. Seperti yang telah dikatakan oleh Rofyanto Kurniawan, selaku kepala pusat Kebijakan APBN Badan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat harga BBM pernah mengalami kenaikan di tahun 2013 lalu.

“Memang ada dampak negatif kenaikan harga BBM, namun secara keseluruhan dan jangka panjang, kenaikan harga BBM ini memberikan dampak positif kepada kondisi perekonomian”

Dilihat dari sudut pandang yang lebih luas kenaikan harga BBM juga akan menurunkan defisit anggaran, karena berkurangnya pengeluaran negara yang selama ini dikeluarkan untuk kebutuhan subsidi BBM untuk masyarakat. Seperti anggaran subsidi yang tadinya diperuntukkan BBM, dialihkan untuk membiayai sektor lain seperti pertanian, infrasruktur, perikanan, pendidikan, serta kesehatan.

Namun, secara bersamaan pemerintah berupaya mendorong program energi bersih, yang dijadikan sebagai motivasi masyarakat supaya mau mulai melirik pengembangan mengenai energi alternatif, seperti biofuel atau bahan bakar nabati.

Seharusnya pemerintah sebelum membuat kebijakan ini harus observasi penuh dan memikirkan dampak serta manfaat yang akan terjadi. Pemerintah juga harus sigap serta memiliki solusi terhadap dampak dari kebijakan tersebut.

Kenaikan harga BBM menjadi pro kontra dalam masyarakat namun, dalam masalah seperti ini menjadi hal yang wajar terjadi. Kita sebagai masyarakat hanya bisa menerima imbasnya dari kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah. Walaupun sulit diterima bahkan banyak yang menolak, pemerintah mengambil keputusan ini pastinya untuk kesejateraan bersama. Lalu bagaimana dampak yang dirasakan oleh masyarakat? 

Pemerintah tetap membuat kebijakan tersebut tetapi dengan memperhatikan keadaan masyarakat saat ini supaya masyarakat bisa menerima semua kebijakan dengan lapang dada dan tidak melakukan aksi demo. Pemerintah juga harus memikirkan dampak yang terjadi dalam masyarakat serta membuat solusi yang tepat untuk mengatasi masalah dari kebijakan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun