Nama pakaian Lanang memiliki nilai dan ketenaran karena celana panjang dan potongan lainnya dikenakan hanya dengan kain yang disebut Semyok (Rapek). Dari bentuk asesoris dan pakaiannya terlihat bahwa tarian ini sudah ada sejak zaman dahulu
Para penari memakai sanggul, setelah itu diberi aksesoris cundhuk mentul. Pada bagian atas tubuh dihubungkan dengan tangki dengan Ilat-Ilatan. Bawahan penari memakai celana selutut dan kain di depan dan belakang. Panjang kain sejajar dengan celana. Para penari memakai kaus kaki putih dan gongseng di kaki mereka. Selendang juga disematkan di bahu, selendang ini berguna sebagai elemen tarian.
2. Alat musik
Dahulu tari Beskalan diiringi dengan alat musik yang sederhana. Alat musik seperti kendang, jidor, dan lain-lain. Namun saat ini biasanya diiringi dengan musik gamelan Jawa yang merupakan ciri khas dan nilai keunikan gamelan Jawa Timur.
3. Properti
Menurut Chattam AR, pose-pose dalam foto penari Beskalan yang diambil pada tahun 1930-an menunjukkan bahwa perkumpulan kesenian Malang mungkin telah berkembang. Apalagi kesenian ini tidak hanya berupa tarian, tetapi juga memiliki nilai seni lain yang dibanggakan oleh masyarakat Malang.Â
Selain semyok dan pedagang, mereka juga memakai gongseng (lonceng kecil yang dipasang di kaki kanan penari). Menggunakan fitur ini sepadan dengan simbolismenya.Â
Menurut Chattam AR, bel bundar kecil berarti kebulatan sesuatu yang mengungkapkan kesatuan isi dan bentuk. Arti dari kalimat ini adalah bahwa bentuk luar juga menunjukkan bentuk dalam (jaba-jero).Â
Untuk itu genta-genta kecil yang digunakan penari memiliki hubungan ritual yaitu adanya kaki di tanah. Hentakan tarian ini membuat kaki bergemuruh, bunyi ini menandakan perubahan yang sedang terjadi. Dalam hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan properti atau nilai. Tentu saja ada kaitannya dengan pentingnya kesuburan.Â
Menurut Rasimoen, tari Beskalan yang berkembang di Malang Timur dan ditarikan di Pundhen Kidal (Candi Kidal) selalu menggunakan blakraker atau kerest yang digunakan oleh laki-laki.Â
Ditambah dengan penggunaan gongseng dan keris, tari Beskalan mengesankan secara fisik dan juga memiliki gerakan yang padat. Dalam tarian ini, tabuhan gendang selalu dihargai dan ditekankan sebagai bentuk yang memberikan kemantapan pada gerakannya.