Sebagai seorang mahasiswa tentunya kita sudah tak asing dengan istilah atau kata demokrasi. Kata ini tak asing karena kita hampir mempelajari serta menerapkannya sejak saat masih berada di bangku sekolah dasar hingga sekarang, saat menempuh perkuliaahan.
Demokrasi tentunnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena dalam interaksi sehari-hari manusia kerap kali harus menerapkan demokrasi dalam berbagai hal. Tanpa kita sadari kita sudah menerapkan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh sederhana dari penerapan sikap demokrasi adalah saat ingin berlibur ayah akan mengadakan voting untuk mementukan kemana saja destinasin wisata yang akan dikunjungi oleh keluarganya.
Dan ibu selalu bertanya masakan apa yang ingin anggota keluarga makan untuk sekedar sarapan atau makan malam. Hal ini ditujukan untuk mengetahui apa saja pendapat-pendapat yang diiliki oleh tiap anggota kelurga, dan kemudian akan dilakukan voting untuk pemilih suara terbanyak.
Untuk contoh lebih sederhananya yaitu saat kita menghargai dan menghormati anggota keluarga serta orang lain adalah salah satu conntoh penerapan budaya demokrasi di lingkungan keluarga.
Apakah kalian sudah memahami mengenai penertian apa itu demokrasi ?, jika belum maka akan kita bahas secara rinci dengan artikel dibawah ini. Oleh karena itu baca terus yukk sampai bawah.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang demokrasi, ada baiknya kita mengetahui apa itu pengertian demokrasi. Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” berarti rakyat atau publik dan “kratos” berarti pemerintahan. Singkatnya, demokrasi berarti “kekuatan untuk berkuasa”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan atau sistem dimana semua rakyat ikut serta dalam pemerintahan melalui wakil-wakil yang dipilihnya. Dengan kata lain, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang memungkinkan dan memberdayakan warga negara untuk menyatakan pendapatnya dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan pemerintah.
Presiden ke-16 Amerika Serikat, Abraham Lincoln, juga dikenal sebagai bapak demokrasi, menyatakan bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pandangan Lincoln menekankan bahwa manusia memiliki kebebasan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk tindakan politik.
Suatu negara baru dapat dikatakan berbudaya demokrasi apabila memiliki prinsip-prinsip demokrasi atau yang dikenal dengan soko guru demokrasi. Filsuf politik Pakistan Abul A’la Maududi menyebutkan bahwa ada 11 soko guru demokrasi yang menjadikan suatu negara berbudaya demokrasi: