Mohon tunggu...
anggun milaniaa
anggun milaniaa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswi gabutt

mahasiswi yang sedang belajar keluar dari zona nyaman

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dalang dibalik Peristiwa G30S/PKI Sebenarnya Siapa ?

9 Oktober 2022   02:55 Diperbarui: 9 Oktober 2022   03:00 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Peristiwa G30S/PKI (Gerakan 30 September PKI) adalah sebuah peristiwa kelam dalam sejarah bangsa Indonesia. Peristiwa yang tidak mungkin bisa dihapuskan dalam catatan hitam sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena dalam peristiwa G30S/PKI (Gerakan 30 September PKI) ini menimbulakn traumatik yang mendalam terhadap ideologi komunisme bagi bangsa khususnya masyarakat Indonesia. Karena pada malam di tanggal 30 September 1965 terjadi pertumpahan darah yang mengerikan, yang disebabkan oleh penculikaan 7 orang Jendra Militer dan satu orang perwira oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Dalam kejadian ini banyak menelan korban jiwa baik dari golongan Jendral militer, Perwira, maupun masyarakat yang tak bersalah dan tahu apa-apa pun turut menjadi korban dalam peristiwa G30S/PKI (Gerakan 30 September PKI) mengerikan ini. Pengertian G30S-PKI (Gerakan 30 September PKI) menurut wikipedia adalah sebuah peristiwa yang berlatar belakang kudeta yang terjadi selama satu malam yaitu pada tanggal 30 Septermber hingga 1 Oktober 1965, yang mengakibatkan gugurnya tujuh orang Jendral Militer dan satu orang perwira militer pertama Indonesia, dan jenazahnya dimasukkan dalam lubang sumur yang sama di area Lubang Buaya, Jakarta Timur. 

Berikut adalah nama-nama Jendral yang tewas dalam tragedi G30S/PKI (Gerakan 30 September PKI) :

1. Jendral (Anumerta) Ahmad Yani 

2. Letnan Jendral (Anumerta) Suprapto 

3. Letnan Jendral (Anumerta) S. Parman 

4. Letnan Jendral (Anumerta) M. T. Haryono 

5. Mayor Jendral (Anumerta) DI Panjaitan 

6. Mayor Jendral (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo 

7. Brigadir Jendral(Anumerta) Katamso 

8. Kapten (Anumerta) Pierre Tendean 

9. Kolonel (Anumerta) Sugiyono

10. A.I.P II (Anumerta) K. S. Tubun 

Itulah beberapa nama tokoh-tokoh yang tewas dalam peristiwa G30S/PKI, tokoh-tokoh tersebut biasa kita sebut dengan pahlawan revolusi. 

Latar belakang terjadinya peristiwa ini adalah karena gagasan atau ide dari Ir. Soekarno yang ingin mengganti ideologi Pancasila menjadi Nasional, Agama, dan Komunis (Nasakom). Yang dimana gagasan atau ide ini mendapat penolakan dan tantanggan dari beberapa tokoh agama, tokoh nasionalis,dan tokoh adat. Mereka menolak gagasan atau ide yang dikembangkan oleh Bapak Proklamator Indonesia ini. Gagasan atau ide ini lah yang memicu munculnya Gerakan 30 September PKI (G30S/PKI). Dalam peristiwa yang mengerikan ini Partai Komunis Indonesia dituduh sebagai dalang utama. Karena peran Partai Komunis Indonesia sangat besar dalam peristiwa ini. Dalam hal ini Dipa Nusantara atau yang biasa disebut dengan DN Aidit dicurigai menjadi dalang dalam peristiwa G30S/PKI (Gerakan 30 September PKI), karena DN Aidit adalah pemimpin terakhir dalam organisasi Partai Komunis Indonesia (PKI). Pemimpin yang membawa titik terang untuk Partai Komunis Indonesia (PKI) menuju puncak kejayaan, karena dalam masa kepemimpinan DN Aidit Partai Komunis Indonesia (PKI) terus berkembang pesat hingga banyak anggota Partai Komunis Indonesia yang menduduki banyak posisi penting di parlemen. Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah adalah satu partai komunis terbesar di dunia diluar uni soviet dan tiongkok. Anggota Partai Komunis Indonesia (PKI)  pada tahun 1965 mencapai  jika di total total Partai Komunis Indonesia mempunyai lebih dari 20 juta anggota serta pendukung.

Ide penangkapan terhadap sejumlah Jendral Angkatan Darat ini sebenarnya adalah ide Soekarno untuk mengumpulkan mereka. Penangkapan tersebut hanya bertujuan untuk mengumpulakan para Jendral Angkatan Darat untuk mendaulat mereka agar patuh dan setia pada Ir. Soekarno yang pada saat itu beerpera sebagai pemimpin besar revolusi bukan bermaksud untuk membantai mereka. Pada kasus ini Presiden Soekarno memberi perintah pada pasukan khususnya yaitu Pasukan Cakrabirawa yang dipimpin oleh Letkol Untung untuk membawa para jendral menghadap pada Presiden. Apakah tujuan dari daulat ? daulat adalah sebuah tradisi yang digunakan oleh para pejuang bangsa untuk meminta pihak tertentu agar patuh permintaan pihak yang mendaulat. Dimana proses daulat identik dengan proses penculikan. Proses ini dilakukan ketika semua cara formal telah dilakukan namun tidak membuahkan hasil. Dan perlu diketahui bahwa menjelang tahun 1965 kondisi politik di indonesia sangat tegang, situasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja namun juga di tingkat regional bahkan tingkat internasional.  Hal yang menyebabkan terjadinya ketengangan kondisi politik ini antara lain adalah terlalu baanyak tarikan politik yang mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Salah satu ketegangan yang memuncak adalah antara PKI, TNI  khususnya Angkatan Darat, pihak anti komunis dan Soekarno sendiri yang berperan sebagai pemimpin besar revolusi, panglima tertinggi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) dan pencetus doktrin Nasakom (Nasional, Agama, dan Komunis). 

Pada saat itu dunia sedang ada dalam ketengangan perang dingin antara faham komunis dan faham kapitalis atau liberalis. Menurut beberapa arsip-arsip dokumen yang ada, pada masa itu isu tentang faham-faham itu sangatlah sensitif. Faham-faham ini saling bersaing hingga mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Mendengar isu yang sensitif ini Soekarno berinisiatif ingin menyatukan dunia dengan doktrin Nasakom (Nasional, Agama, dan Komunis). Namun hal ini bukanlah hal yang mudah untuk di wujudkan, karena di Indonesia sendiri terjadi gesekan antara kaum komunis dan anti-komunis. Hal ini mengubah pandangan Soekarno terhadap kaum anti komunis yang kebanyakan berasal dari Angkatan Darat. Pandangan anti komunis para petinggi Angkatan Darat tentunya akan menghambat terwujudnya doktrin Nasakom milik Soekarno. Pada saat itu banyak pihak yang tidak menyukai kedekatan antara Ssoekarno dengan PKI yang diniai terlalu berlebihan. Namun sebenarnya tujuan Soekarno merangkul PKI adalah untuk mengimangi tekanan dari Angkatan Darat dan untuk menyukseskan terwujudnya doktrin Nasakom miliknya. Dalam keadaan inilah Presiden Soekarno berinisiatif mengganti para petinggi Angkatan Darat yang nadinilai kurang loyal paadanya dengan cara daulat. Namun sayangnya rencana tersebut bocor pada pihak ketiga, salah satunya yaitu PKI. Karena kuraangnya koordinasi proses daulat yang semula direncanakan lancar tiba-tiba berubah menjadi pembantaian.Beberapa faktor yang menyebabkan proses daulat yang lancar tiba-tiba menjadi pembantaian, yaitu pembunuhan para Jendral yang terjadi di rumahnya hal ini terjadi karena kepanikan para prajurit yang mendapat perlawanan dari para jendral yang akan diculik. Karena hal itu pembunuhan pun tak terelekkan. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya persiapan dari para prajurit yang bertugas. Peristiwa G30S/PKI adalah peristiwa pelanggaran HAM yang sangat berat yang terjadi di Indonesia. Namun pada akhirnya peristiwa yang bertujuan untuk mengganti ideologi ini gagal dan kita tetap menggunakan ideologi Pancasila. Hingga ditetapkan pada tanggal 1 Oktober  sebagai hari kesaktian Pancasila. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun