Bagi warga Lamongan dan sekitarnya di Jawa Timur, nama Gunung Pegat sudah bukan hal asing lagi.
Meski gunung ini berbeda dengan gunung lainnya dan tingginya hanya sekitar 60 meter di atas permukaan laut, namun menyimpan banyak mitos yang diyakini penduduk setempat.
Mitos tentang pasangan yang menjelajah, merencanakan, dan merencanakan pernikahan saat berpapasan di pegunungan.
Nama gunung tidak lepas dari kata Jawa "Pegat".
Pegat berarti "perceraian" dalam bahasa Indonesia.
Menurut cerita rakyat, orang yang ingin menikah dan mengatasi kesulitan kemudian mengalami badai dan berakhir dengan perceraian, atau "pegatan".
Kecuali jika Anda melepaskan ayam hidup terlebih dahulu sebelum melewati jalan melintasi pegunungan.
Tak hanya warga sekitar, warga Lamongan lainnya dan warga sekitar Lamongan seperti Tuban, Bojonegoro, dan Jomban juga mempercayai mitos tersebut.
Bahkan, banyak pasangan yang berencana menikah bersiap melepaskan satu atau lebih ekor ayam saat harus melintasi gunung ini.
Ibu Mba Poyo mengatakan, tidak ada aturan khusus mengenai ukuran ayam yang perlu dilepasliarkan.
Besar atau kecil yang penting ayam anda masih hidup dan siap dilepasliarkan.