Jika ditanya lebih baik membeli rumah atau mobil lebih dahulu, sebagian orang akan setuju bahwa lebih baik membeli rumah, karena rumah merupakan kebutuhan utama.
Sementara sebagian lainnya memilih untuk membeli mobil terlebih dulu. Ada yang memang memerlukan mobil dalam pekerjaannya. Ada pula yang membeli mobil dahulu untuk memenuhi gengsi.
Dalam masing-masing skenario, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan.
Membeli Mobil Terlebih Dulu
Mobil memang diperlukan untuk kebutuhan mobilitas. Harga mobil yang berkisar antara 170 hingga 200 juta rupiah memang terlihat lebih murah dari rumah, sehingga banyak yang memilih untuk mengambil angsuran mobil terlebih dulu. Akan tetapi, biaya-biaya tambahan dalam kepemilikan kendaraan ini juga perlu dipertimbangkan.
Misalnya, biaya pajak kendaraan perbulan, biaya untuk kebutuhan BBM yang kini makin tinggi, e-money untuk parkir dan akses tol, serta biaya servis dan perawatan.Â
Selain itu, kita perlu mempertimbangkan biaya untuk sewa rumah karena belum memiliki rumah pribadi. Jangan sampai hanya untuk memiliki mobil, kita tidak menyisihkan biaya untuk menyewa tempat tinggal, dan berujung tinggal di 'sarang asal' atau nimbrung di rumah orang tua.
Mobil juga mengalami pengurangan masa pakai atau depresiasi. Semakin lama mobil digunakan, kondisinya akan semakin menurun. Sehingga apabila ingin dijual kembali, harganya akan lebih murah daripada harga beli awal.
Membeli Rumah Terlebih Dulu
Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer manusia sebagai tempat peristirahatan. Hal yang saat ini krusial adalah, semakin lama seseorang menunda untuk memiliki rumah, maka semakin tidak terkejar. Hal ini karena harga rumah yang naik dengan cepat setiap tahunnya.
Semisal mengambil kredit rumah siap huni yang berkisar 500 juta, kita bisa membayar uang muka lebih dahulu, dan biaya sewa rumah bisa dialihkan untuk menyelesaikan angsuran rumah. Rumah yang dimiliki ini merupakan investasi jangka panjang, karena harga properti yang selalu naik.
Selain itu, ada juga opsi program dari Pemerintah, yakni Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Bersubsidi. Dilansir dari website resmi Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (pembiayaan.pu.go.id, 2019), KPR merupakan program bantuan pembiayaan pemilikan rumah berupa dana murah jangka panjang.
Rumah KPR umumnya memiliki uang muka cenderung kecil dan biaya angsuran perbulan yang tergolong ringan, sehingga memudahkan masyarakat untuk mulai mencicil membeli rumah.
Biaya lain yang juga perlu dipertimbangkan dalam rencana membeli rumah di antaranya biaya akad kredit, notaris, dan appraisal, juga Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Biaya transportasi juga perlu dipertimbangkan. Meskipun belum punya mobil, kita masih bisa beralih ke transportasi umum.
Misalnya KRL, ojek, bus, dan sebagainya. Atau bisa juga beralih ke sepeda motor, yang harganya lebih murah dan lebih mudah dalam menembus kemacetan. Sehingga meski lebih melelahkan, kita bisa sampai ke rumah lebih cepat untuk beristirahat.
Setiap orang tentunya memiliki prioritas tersendiri dalam mengatur keuangannya. Hal ini tergantung pada penghasilan dan gaya hidup masing-masing.
Pada akhirnya, perlu kita pertimbangkan kembali, apakah kita membeli karena memang butuh, ataukah hanya untuk mendapat 'pengakuan' semata?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H