Ekosistem Mikro adalah ekosistem yang sangat kecil, berukuran mikroskopis. Ekosistem ini dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari permukaan tanah, air, hingga udara. Keanekaragaman hayati dalam ekosistem mikro sangatlah beragam, mulai dari bakteri, archaea, alga, jamur, hingga protozoa (Kurnia & Wiwik, 2019)
Keanekaragaman hayati dalam ekosistem mikro sangatlah beragam. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketersediaan sumber daya, kondisi lingkungan, dan interaksi antarorganisme.Â
Beberapa contoh keanekaragaman hayati dalam ekosistem mikro antara lain:
1. Bakteri adalah kelompok organisme prokariotik yang paling melimpah di bumi. Bakteri dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari permukaan tanah, air, hingga udara. Bakteri memiliki peran penting dalam ekosistem, seperti sebagai dekomposer, pengurai, dan produsen.
2. Archaea adalah kelompok organisme prokariotik yang mirip dengan bakteri, tetapi memiliki beberapa perbedaan, seperti struktur sel dan metabolisme. Archaea dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari sumber air panas, kolam asam, hingga usus manusia. Archaea memiliki peran penting dalam ekosistem, seperti sebagai dekomposer, pengurai, dan produsen.
3. Alga adalah kelompok organisme eukariotik yang menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis. Alga dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari air, tanah, hingga udara. Alga memiliki peran penting dalam ekosistem, seperti sebagai produsen, penyedia oksigen, dan penyerap karbon dioksida.
4. Jamur adalah kelompok organisme eukariotik yang tidak memiliki klorofil. Jamur dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari tanah, air, hingga udara. Jamur memiliki peran penting dalam ekosistem, seperti sebagai dekomposer, pengurai, dan penyedia nutrisi bagi organisme lain.
5. Protozoa adalah kelompok organisme eukariotik yang bersifat uniseluler. Protozoa dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari air, tanah, hingga udara. Protozoa memiliki peran penting dalam ekosistem, seperti sebagai predator, saprofit, dan parasit.
Ekosistem mikro memiliki peran penting dalam kehidupan di bumi. Ekosistem mikro berperan dalam berbagai proses penting, seperti:
*Daur biogeokimia
*Produksi makanan
*Pembersihan lingkungan
*Penyedia nutrisi
Ekosistem mikro juga memiliki peran penting dalam kesehatan manusia. Bakteri, archaea, alga, jamur, dan protozoa yang hidup dalam ekosistem mikro dapat berperan sebagai probiotik, yaitu organisme yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Probiotik dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko penyakit (Ririn, 2016)
Penelitian tentang ekosistem mikro terus berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih lanjut keanekaragaman hayati dan peran ekosistem mikro dalam kehidupan di bumi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan teknologi baru yang memanfaatkan ekosistem mikro, seperti teknologi bioremediasi dan bioteknologi (Ririn, 2016)
Daftar Pustaka
Ririn, A. (2016). Pengenalan alat-alat laboratoriummikrobiologi untuk mengatasi keselamatan kerja dan keberhasilan praktikum. Jurnal mikrobiologi. 1(1): 1-7
Kurnia, N.N., Wiwik E.P., (2019). Physical Conditions and Indoor Air Pullution in house and Pneumonia In Toddlers. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 11(4): 259-266
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H