Asistensi Mengajar di satuan pendidikan Universitas Negeri Malang adalah bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan dan guru pamong di satuan pendidikan formal. Aktivitas yang dilakaukan dalam kegiatan Asistensi Mengajar ini dilaksanakan selama 1 semester (setara 20 sks). Sekolah mitra yang dipilih dapat berada di daerah asal mahasiswa ataupun daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berupa Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDikti) Universitas Negeri Malang diwajibkan untuk merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal. Oleh karena itu Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan program Asistensi Mengajar di satuan pendidikan (AM).
Asistensi Mengajar ini memiliki tujuan membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi sesuai perkembangan IPTEK, serta mendesiminasikan produk-produk pembelajaran UM yang kreatif dan inovatif untuk peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Untuk ruang lingkup Asistensi Mengajar ini dimulai dari Pendidika Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menegah Kejuruan (SMK). Dalam program Asistensi Mengajar sendiri memiliki beberapa kegiatan yaitu kegiatan akademik dan kegiatan non-akademik. Pada periode ganjil kali ini penulis diberikan kesempatan melakukan kegiatan Asistensi Mengajar di SMP Laboratorium UM.
Kegiatan akademik memberikan kesempatan bagi saya untuk menerapkan atau mengimplementasikan ilmu yang selama ini telah didapatkan di bangku perkuliahan dalam proses pembelajaran nyata di sekolah. Kegiatan akademik yang dilakukan di SMP Laboratorium UM yaitu mengajar, pembuatan perangkat pembelajaran, serta perekapan penilaian siswa. Â Pada minggu pertama dalam mengajar, saya diamanahi untuk mengajar 2 kelas, yaitu kelas 8C dan 8D. Selain mengajar, saya juga mengusun perangkat pembelajaran, diantaranya menyusun skenario pembelajaran, modul pembelajaran, rubrik penilaian, serta media pembelajaran. Dalam praktik mengajar, saya menggunakan beberapa media untuk menunjang pemahaman siswa terhadap materi matematika yang akan diajarkan, serta meningkatkan motivasi siswa dan ketertarikan siswa dalam belajar matematika. Oleh karena itu, media yang saya gunakan berupa media manipulatif yang bersifat riil agar siswa dapat dengan mudah menggunakannya dan dapat memodifikasinya secara langsung. Selain itu, media yang saya gunakan juga berbasis teknologi, seperti quizizz, kahoot, dan geogebra yang menjadikan siswa bersemangat dalam belajar matematika.
Selain mengajar di kelas, saya juga mendampingo ekstra math club. Ekstra tersebut berisi pembelajaran materi matematika secara lebih mendalam dan kontekstual, serta pembelajaran materi dan soal-soal tipe olimpiade. Sehingga ektra tersebut bertujuan untuk mewadahi minat siswa dalam mempelajari matematika serta untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi berbagai event olimpiade matematika. Pembelajaran dalam ekstra math club ini disajikan secara kontekstual agar siswa dapat melihat secara langsung peran matematika dalam kehidupan sehari-hari. Contoh pembelajaran secara kontektual tersebut yaitu melakukan kunjungan ke Indomaret terdekat untuk mempelajari materi aritmetika sosial, khususnya tentang diskon sdan pajak, kemudian melakukan kunjungan ke kantor BPS Kota Malang secara langsung untuk mengetahui lebih dalam terkait ilmu statistik serta penggunaannya. Sejauh ini, pembelajaran pada ekstra math club ini berlangsung sangat menyenangkan karena para siswa sangat aktif dan antusias dalam belajar matematika, terlebih saat membahas soal-soal olimpiade.
Kegiatan non-akademik yang diselenggarakan oleh SMP Laboratorium UM juga cukup banyak. Diantaranya yaitu kegiatan jumat sehat, kegiatan KTS dan TWC, peringatan Maulid Nabi, ajang kreativitas siswa, P5, parent’s day, dan masih banyak lagi. Pada setiap event, setiap mahasiswa AM diberikan tugas masing-masing untuk mendampingi siswa mengikuti acara tersebut. Dengan banyaknya acara yang diselenggarakan oleh sekolah, membuat saya banyak belajar ilmu yang tidak saya dapatkan saat mengajar. Seperti melatih keberanian, manajemen waktu, serta melatih kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain.
Selain itu, mahasisa AM juga dibebankan untuk piket administrasi, yaitu piket TU, Lobby, serta piket perpustakaan. dari kegiatan administrasi tersebut, saya belajar banyak hal, diantaranya bagaimana cara pengelolaan perpustakaan, cara mengelola data siswa pada google spreadsheet atau microsoft excel, bagaimana hal yang harus dilakukan pada saat ada tamu yang berkunjung ke sekolah, dan lain sebagainya.
Secara keseluruhan, pengalaman melaksanakan Program Asistensi Mengajar di SMP Lab UM sangat menyenangkan. Dengan banyaknya kegiatan yang saya lakukan selama saya melaksanakan AM di SMP Lab UM, memberikan saya mengalaman yang tak ternilai. Banyak pembelajaran dan hal positif yang saya dapatkan, dari mulai kedisiplinan, tanggung jawab, etos kerja, serta kemampuan bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu, banyak hal baik juga yang akan saya rindukan dari sekolah ini, diantaranya kebersamaan dan kedekatan dengan siswa, dengan guru, dengan warga sekolah, dan dengan teman-teman AM SMP Laboratorium UM tahun 2023 yang sangat kompak dan menjunjung kebersaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
