Aku berlari mengejar hal yang bahkan mengikuti ku.
Tak sadar memang jika hal yang terlalu kita cinta,
Nyatanya bisa membuat malapetaka.
Bagiku dalam dunia itu sebuah pilihan.
Kau berhak memilih mana yang ingin kau pilih,
Tapi kau juga bisa membuat keduanya seimbang.
Antara akhirat yang kita anggap mustahil tapi nyata,
Dan dunia yang sekarang nyata tapi akan hilang sekejap mata, saat waktunya tiba.
Sujudmu terlalu hebat jika kau tinggalkan
Kuburmu terlalu sepi tanpa senandung Al-Qur'an
Dan dosamu terlalu banyak jika tidak kau tumpahkan.
Memohon ampun nyatanya gratis.
Tapi sulit di lakukan, terlihat miris.
Duniamu kau genggam
Tapi akhiratmu kau tenggelamkan.
Tuhanmu kau anggap tiada,
Lalu pikirku kau berasa dari mana?
Saat nafas yang kau hirup tanpa jeda.
Nyatanya untuk ibadah saja kau tinggalkan dengan sengaja.
Mulutmu mengatakan dengan lantang
Batinmu hanya berperang
Matimu itu tiada siapa yang tau
Jadi jangan mencari tau, tapi cukup cari bekal agar lancar mengucap asyhadu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H