Mohon tunggu...
Anggreyani Delaa
Anggreyani Delaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Saya adalah seorang mahasiswi baru di universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang saat ini sedang sibuk sibuknya mengerjakan berbagai tugas dan rapat organisasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ancaman Budaya Pop Culture terhadap Identitas Nasional Masyarakat Indonesia

5 Januari 2024   21:54 Diperbarui: 5 Januari 2024   21:55 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

          Identitas nasional tidak hanya dibentuk oleh faktor-faktor seperti etnis, wilayah, bahasa, dan agama, tetapi juga oleh faktor perkembangan dalam konteks perubahan zaman. Individu di lingkungan perkotaan yang terpapar budaya pop lebih rentan terhadap pengaruhnya, sering kali mengabaikan nilai-nilai tradisional yang seharusnya diinternalisasi untuk berkontribusi pada pembentukan identitas nasional yang kuat dan berkelanjutan.

         Langkah penting untuk mengatasi tantangan-tantangan ini adalah dengan meningkatkan kesadaran akan potensi dampak budaya populer terhadap nilai-nilai tradisional dan identitas nasional. Institusi pendidikan, media, dan tokoh masyarakat memainkan peran penting dalam menumbuhkan kesadaran ini. Inisiatif seperti lokakarya, seminar, dan kampanye dapat menyediakan platform untuk diskusi terbuka, mendorong individu untuk secara kritis memeriksa pengaruh budaya populer dalam kehidupan mereka.

         Mempromosikan pendidikan dan apresiasi budaya merupakan hal yang mendasar untuk melestarikan nilai-nilai tradisional. Memasukkan studi budaya ke dalam kurikulum sekolah dan program komunitas dapat menanamkan rasa bangga dan pemahaman tentang warisan budaya seseorang. Mendorong studi tentang sejarah, seni, dan bahasa lokal tidak hanya menumbuhkan hubungan yang lebih dalam dengan akar budaya, tetapi juga menyediakan alat bagi setiap orang untuk secara kritis menilai dampak tren global.

         Literasi media juga menjadi elemen kunci dalam mengubah konsumen pasif budaya menjadi partisipan yang aktif dan cerdas. Memberdayakan individu dengan keterampilan untuk menganalisis pesan media secara kritis, mempertanyakan stereotip, dan mengenali bias budaya memungkinkan mereka untuk menavigasi masuknya konten global dengan perspektif yang bijaksana dan terinformasi. Program literasi media dapat diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan dan inisiatif masyarakat untuk mendorong audiens yang lebih terlibat dan proaktif.

         Daripada melihat globalisasi dan budaya populer sebagai ancaman terhadap nilai-nilai tradisional, ada peluang untuk merangkul hibriditas dan sintesis budaya. Mendorong perpaduan elemen tradisional dan kontemporer dapat mengarah pada penciptaan identitas budaya yang unik yang berkembang seiring berjalannya waktu. Pendekatan ini memungkinkan pelestarian nilai-nilai inti sambil beradaptasi dengan lanskap global yang terus berubah. Membina keterlibatan masyarakat sangat penting untuk menciptakan rasa memiliki dan identitas bersama. Acara komunitas, festival, dan proyek kolaboratif menyediakan platform bagi individu untuk berpartisipasi aktif dalam membentuk narasi budaya mereka. Menekankan inklusivitas memastikan bahwa beragam suara di dalam komunitas didengar, berkontribusi pada identitas budaya yang lebih komprehensif dan representatif.

          Kesimpulannya, interaksi antara globalisasi, teknologi, dan budaya populer telah secara signifikan mempengaruhi nilai dan perilaku masyarakat. Meskipun budaya pop memberikan kenyamanan dan hiburan, budaya pop juga memberikan tantangan terhadap nilai-nilai tradisional, yang berpotensi mempengaruhi pembentukan identitas nasional yang kuat. Melalui pendekatan ini, diharapkan popularitas makanan Korea di Indonesia tetap dapat dinikmati dengan menghormati dan memahami kebudayaannya, sambil merayakan keberagaman kuliner global. Sangat penting bagi individu dan masyarakat untuk mencapai keseimbangan antara merangkul keragaman budaya dan melestarikan nilai-nilai esensial yang berkontribusi pada identitas kohesif suatu bangsa. Dalam menavigasi lanskap yang kompleks ini, pendekatan yang bijaksana dan kritis terhadap pengaruh budaya pop terhadap pembentukan identitas sangat penting untuk keberlanjutan warisan budaya dan persatuan nasional.

 

 

Daftar Pustaka

 Cornelia, Evi. “Analisis Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Produk Makanan Khas Korea (Studi Kasus Pada Kirin ‘Kimbab Rina’ Malang).” JURNAL AGREGAT 3, no. 1 (2018).

 Istiqomah, Annisa, dan D Widiyanto. “Ancaman budaya pop (pop culture) terhadap penguatan identitas nasional masyarakat urban.” Jurnal Kalacakra: Ilmu Sosial dan Pendidikan 1, no. 1 (2020): 47–54.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun