"Kamu yakin mau sama laki-laki beristri seperti aku?"
"Aku kan sudah bilang, tak apa aku jadi yang kedua". Rengek Arlinah.
Salim menggeser sedikit duduknya, sedikit mengambil jarak  dari badan Arlinah. Lalu diangkatnya dagu Arlinah dan ditatapnya lama tanpa kata-kata. Lalu terdengar suara Salim pelan sambil menarik nafas panjang tanpa melepaskan dagu Arlinah.
"Kau memang cantik, seksi dan menarik, rasanya tidak akan ada laki-laki yang tak tergoda oleh kemolekanmu, namun....". Perlahan Salim melepaskan jarinya dari dagu Arlinah. Â Ia menyandarkan badannya ke sofa. Tiba-tiba saja bayangan mahluk-mahluk kecil hadir dikelopak matanya, seolah mereka berteriak memanggil-manggilnya... "Ayaaaaahhhh!!!!".
Terdengar lagi Arlinah berbicara dan merajuk dengan wajah cemberutnya.
"Bukannya Mas sudah janji....Hubungan kita sudah terlalu lama"
"Iya iyaaa.... Nanti aku pikirkan waktu yang pas" Â Sahut Salim dengan suara berat dan terpaksa.
"Aku mau sesegera mungkin..." rengek Arlinah.
"Setelah menikah nanti aku mau tinggal di apartemen yang mewah, aku mau Mas Salim  belikan aku mobil mewah sepertimu, supaya aku tidak merepotkanmu nantinya...."  Lanjut Arlinah dengan mata berbinar-binar membayangkan kehidupan yang indah nanti bersama Salim.
....
Terdengar suara gerbang terbuka. Dua anak kecil berlarian sambil berteriak.