Sorepun beranjak malam....
Langit kuning tembaga
Menyertai hilangnya cahaya
Hatiku resah...gundah...
Cahaya pergi ke ufuk barat
Dadaku berdebar...rasa sepi mendera
Sakit yang masih tersisa
Masih ingatkah?
Sekuntum bunga sepatu yang kau selipkan dirambutku
Kau menghapus semua duka laraku
Kau bercerita tentang indahnya Tanjung Duriat
Seakan kau ingin meyakinkanku bahwa dunia ini terlalu indah untuk diratapi
Kau membalutku dengan sejuta harap
Kau terus membakar ku dengan semangat
Hingga aku bangkit dan menyadari
Kau telah pergi untuk selamanya....
---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H