Masa sih, daun kelor bisa dijadikan puding?
Banyak sekali tanaman di Indonesia yang bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah Moringa oleifera. Tanaman apa itu, kok asing sekali namanya? Tenang, don’t be panic!. Moringa oleifera sering kita sebut dengan pohon kelor. Kalau pohon kelor tentu tidak asing lagi, kan? Teman-teman pasti juga sudah sering mendengar perumpamaan “Dunia tak selebar daun kelor”, eits, jangan salah, meskipun ukurannya kecil, daun yang satu ini mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan, loh!.
Sebelum mengetahui kandungan dari daun kelor, kenali terlebih dahulu klasifikasi dari pohon kelor yuk!
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Capparales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa Adans.
Spesies : Moringa oleifera Lam.
Terlihat pada gambar, daun kelor berbentuk bulat telur yang tersusun secara majemuk dan ukurannya hanya sebesar ujung jari. Saat muda daunnya berwarna hijau muda, setelah dewasa menjadi hijau tua. Pangkal daun dan ujung daun tumpul dengan tepi yang rata. Memiliki batang lurus berdiameter 10-30 cm yang tingginya mencapai 5-12 m.
Sepertinya tidak banyak orang yang tahu mengenai olahan apa saja yang dapat dihasilkan dari daun kelor selain sayur bening. Untuk itu mari kita simak apa saja kandungan dari daun kelor yang berguna bagi kesehatan agar dapat diinovasikan menjadi beberapa olahan makanan. Daun kelor mengandung berbagai macam asam amino yang jarang sekali ditemui pada sayuran lain. Adanya protein, vitamin A (β-karoten), dan zat besi yang tinggi menjadikan daun kelor sebagai tanaman yang bagus untuk dikonsumsi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi. Kandungan kelor antara lain, vitamin C 220 mg/100 g, vitamin A 6,78 mg/100 g, Kalium 1324 mg/100 g, dan kalsium 440 mg/100 g (USDA National Nutrient Database, 2015). Menurut penelitian, banyak negara-negara tropis yang mulai memanfaatkan daun kelor untuk mencegah masalah gizi buruk pada anak dan ibu hamil dengan cara menambahkannya pada makanan sehari-hari atau bisa dikatakan sebagai lauk.
Pada kesempatan kali ini, kita akan bahas mengenai puding. Puding biasanya disajikan sebagai hidangan penutup yang terbuat dari bahan-bahan yang direbus atau dikukus. Oh iya!, ternyata puding memiliki 2 jenis, teman-teman yaitu puding dengan bahan pengental dan puding berbahan telur atau tepung terigu. Puding dengan bahan pengental ini bisa disebut pudding agar-agar, nah bahan pengental yang digunakan tentunya agar-agar, gelatin, atau tepung maizena. Pembuatan puding agar-agar dilakukan dengan cara merebus semua bahan hingga mendidih. Sedangkan pembuatan puding berbahan baku telur atau tepung terigu dilakukan dengan cara dikukus atau direbus.
Tahukah teman-teman, ternyata ada beberapa jenis puding yang menggunakan kelapa muda, santan, gula merah, campuran daun suji dan daun pandan yang tujuannya adalah menciptakan rasa tradisional khas lidah masyarakat Indonesia. Ada juga buah-buahan yang sering digunakan sebagai campuran puding, loh! seperti jeruk, mangga, strawberi, anggur, kiwi, leci, buah naga, dan masih banyak lagi
Nah, rasa manis dari puding inilah yang menjadi daya tarik bagi masyarakat terutama anak-anak. Terkadang anak-anak sulit sekali jika disuruh makan makanan yang sehat, tetapi dengan adanya puding ini maka bisa menjadi cara sehat untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Salah satunya adalah dengan membuat puding daun kelor. Maka dari itu disimak ya, guys cara pembuatan puding kelornya!
Alat dan Bahan
Alat yang perlu disiapkan adalah blender, panci, kompor, pengaduk, dan yang paling penting adalah cetakan puding. Sedangkan bahan yang digunakan apa aja, nih? Tentunya daun kelor, agar-agar plan, gula pasir, dan daun pandan.
Pembuatan Puding Kelor
Yap, setelah alat dan bahan disiapkan, langkah-langkah pembuatannya yaitu :
- Satu genggam daun kelor direbus dengan air 200 ml selama 3 menit.
- Dinginkan, lalu diblender.
- Daun kelor yang telah halus dituangkan ke dalam panci.
- Setelah itu tambahkan 50 gram gula pasir atau sesuai dengan selera masing-masing.
- Satu bungkus agar-agar putih ditambahkan yang berfungsi sebagai pengental.
- Masukkan juga satu helai daun pandan yang berfungsi untuk menghilangkan aroma kelor dan menghasilkan aroma khas pandan.
- Kemudian semua bahan dimasak diatas api sedang dan terus diaduk hingga mendidih.
- Setelah uap panasnya hilang, dicetak menggunakan cetakan sesuai keinginan.
- Didinginkan beberapa saat hingga terbentuk puding sempurna lalu puding kelor pun siap disajikan.
Mudah sekali ya pembuatan puding kelor ini. Yuk dicoba di rumah masing-masing. Terima kasih semoga bermanfaat :)
Daftar Pustaka
Angelina, C., dkk. 2021. Peningkatan Nilai Gizi Produk dengan Penambahan Bubuk Daun Kelor (Moringa oleifera). Jurnal Agroteknologi. 15(1): 79-93.
USDA National Nutrient Database. 2015. Drumsick leaves, Raw. U.S. Departement of Agriculture.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H