Mohon tunggu...
Novita Anggraini
Novita Anggraini Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis buku: Petala Rindu(terbit) Akan Kulamarkan Gadis itu Untukmu, Anakku Instal Ulang Mimpimu (Editing) Novel Uhibbuk, Gus (kontrak penerbit) Antologi: Padika Ode Minpi dan Puisi Apa itu Cinta?

Selanjutnya

Tutup

Hobby

5 Tips Menulis

19 Agustus 2020   00:00 Diperbarui: 19 Agustus 2020   07:04 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5 Tips Menulis
Oleh: Novita Anggraini

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh...
Bismillahirrahmaanirrahim...
Selamat pagi buat sahabat Tha... Bagaimana kabarnya, Tha harap kalian semua baik-baik saja... Oiya, kemarin kita sudah sharing-sharing mengenai beberapa judul dari hal-hal yang harus diperhatikan oleh penulis pemula.
Kenapa saya tuliskan hal tersebut? Sebab saat saya masih awal-awal menulis, juga sering terlintas pertanyaan seperti itu, bahkan hingga sekarang cukup banyak keluhan dari teman-teman literasi pemula yang mengeluhkan hal yang sama, oleh karena itu saya tergerak untuk menuliskan beberapa kata, beberapa kalimat yang saya harapkan bisa sedikit memberi manfaat bagi sahabat sahabatinya Tha.


Nah, baik, ada yang sudah tahu belum di dalam blog saat ini mau Tha tuliskan tentang apa? Tahu dong, ya. Pastinya, sebab pasti sudah melihat judul sebelum lanjut membaca. Hehe...
Jika sudah demikian, tak baik nih rasanya kalau Tha masih menunda-nunda apa yang mau Tha sampaikan. Kita langsung saja pada intinya, Oke.
Untuk tulisan kali ini, Tha mau sedikit berbagi mengenai tips-tips menulis. Nah, yang Tha tulis saat ini cukup 5 saja, dan ini Tha rasa adalah inti dan pokok yang harus kita pahami sebelum kita memutuskan untuk terjun ke dunia literasi.
Apa saja sih, 5 hal tersebut?


5 Tips Menulis:


1. Perbanyak Membaca


Seperti yang sudah dijelaskan di depan bahwa menulis dan membaca adalah satu kesatuan yang saling menguatkan, ingin menjadi penulis maka kita harus banyak membaca. untuk apa? Tentu agar bahasa yang kita pakai tidak itu dan itu saja, dan terlebih lagi banyak referensi yang kita punya, baik dari model kepenulisan, genre yang cenderung banyak dipakai, dan lain sebagainya.
Apa yang harus kita baca? Nah, kita baca buku yang kita sukai, sebab buku yang kita sukai akan lebih banyak memberikan efek bagi kita, mudah sekali menyentuh hati kita, mudah sekali membekas dalam memori kita, bahkan apa yang kita tulis tergantung apa yang kita baca, kita banyak membaca buku fiksi, maka kemungkinan besar buku yang akan kita tulis berbau-bau fiksi, dan kala kita suka baca buku non fiksi maka kecenderungan buku yang akan kita tulis nantinya lebih mengarah pada buku non fiksi.
Walaupun hal ini tidak bisa dijadikan jaminan, jika kita suka membaca maka kita pun  pasti bisa menulis, tidak demikian, kita juga harus bisa melakukan tips yang ke dua.


2. Tidak Menunda-nunda


Menulis adalah keinginan yang sejatinya tidak boleh ditunda-tunda untuk mengerjakannya, kenapa? saya pernah menuliskan di depan, bahwa ide cemerlang biasanya lebih suka hadir di saat-saat yang tak disangka-sangka, tentu sangat baik ya, ide itu masih bisa hadir, tapi sedikit mirisnya, ide cemerlang itu jika mau hilang juga tanpa permisi, maka di sinilah peran penting notebook yang harus selalu kita bawa.


Minimal kita bawa pulpen, sehingga saat bertemu ide apapun nantinya di jalan atau lainnya, kita bisa langsung menuliskan ide tersebut, jika tidak menemukan kertas kita bisa menuliskan di tangan kita, kita tuliskan cukup dengan kode atau lainya, dan saat sudah berada di rumah, kita pun harus segera menyalinnya, jangan selalu katakan nanti, nanti, dan nanti. Nanti dia bisa hilang lagi.
Atau bisa juga, sebab sekarang sudah sangat modern, kita bisa pergunakan memo hp, hp biasanya yang paling sering kita bawa, daripada kita hanya sekadar geser-geser beranda, tidak ada keperluan yang menghasilkan juga, maka lebih baik kita putar otak kemudian aktifkan memo, menulis di sana, lumayan kan bisa menambah aset hadiah buah anak cucu kita kelak.


Nah, saat sudah mulai menulis pun, tidak lantas kita bebas dari rintangan apapun, jusru semakin jauh kita melangkah semakin besar kemungkinan rintangan yang akan muncul, bahkan bisa mengancam kita mengambil keputusan untuk berhenti di situ saja. Oh, jangan. Untuk meyakinkan hati saat hendak menulis saja susah, eh pas udah nulis malah mau berhenti. Tentu jika dipikir jernih, eman sekali.


Baiknya, kita lanjut pada pembahasan tips yang ke tiga.


4. Tidak Tergesa-gesa
Nah, tips ini sangat penting kita terapkan, sebab kebanyakan dari penulis pemula termasuk saya, saat naskah on going, keinginan terbesar adalah agar naskah segera selesai, sehingga pengerjaannya pun cenderung tidak dengan hati, tapi lebih mengedepankan untuk forsir otak, padahal ini justru tidak baik, hal yang tidak dilakukan dengan hati maka cenderung tidak akan sampai pada hati.


Bukankah salah satu tujuan kita menulis, selain bisa bermanfaat bagi orang lain, agar juga bisa memberi bekas dalam hati pembaca, maka jika pengerjaan naskahnya saja tidak dengan hati, kecil kemungkinan tulisan kita tidak akan sampai pada hati pembaca. Miris sekali, bukan?
Dari sini kita bisa simpulkan bahwa menulis harus dikerjakan dengan segera tapi bukan dengan tergesa-gesa. Segera mengambil langkah menulsi naskah, tapi tidak tergesa-gesa untuk menyelesaikannya, mari kita coba menulis dengan mengalir saja, dengan hati dan suasana yang sangat memungkinkan kita menulis dengan hati daripada harus putar otak di luar porsinya.


5. Peka dan Terbuka


Penulis juga harus peka, peka terhadap apa? Peka terhadap rangsang, penulis pemula terkadang suka tidak peka jika ada rangsang, menganggap kritik dan saran adalah hal yang bisa merobohkan semangat dan asa, sejatinya tidak, kritik apapun kita harus peka dan bisa terbuka. Saat ada komentar miring terhadap tulisan kita, sejatinya kita bisa mengambil sisi positifnya, dengan terbuka terhadap apa-apa yang ada di sekeliling kita.


Kita koreksi kembali apa yang masih kurang dari tulisan kita, dan lebih terbuka lagi, sadar bahwa sepandai apapun orang pasti masih butuh pada belajar, sepandai apapun orang masih butuh kritik dan saran, agar tetap bisa berdiri kokoh dan tidak mudah roboh, saat tulisan kita di awal masih dirasa berantakan, jangan berkecil hati, terus mencoba dan berusaha, ada masanya tulisan kita selain diterima pembaca bahkan di kejar-kejar pembaca agar segera bisa menghasilkan tulisan yang selanjutnya.
Bukankah semua hal yang hendak kita capai butuh proses? Jawabnnya ada pada tips terakhir pada tulisan kali ini. Apa itu?


5. Sabar
Sabar adalah kunci dari melakukan empat tips di atas, jika sabar sudah kita tanamkan sejak kita memulai terjun pada dunia literasi, maka peluang kita menjadi penulis besar akan lebih besar, kita sabar dari bosannya membaca, kita sabar dari sikap malas dan ingin menunda-nunda sehingga kita tetap melakukannya, sabar dari rasa ingin tergesa-gesa, sabar dari semua kritik dan saran yang ada.


Maka jika kita bisa sabar, akan dengan mudah kita menikmati prosesnya bahkan hasilnya tidak akan lagi menjadi sebuah mimpi bagi kita, mimpi itu akan segera menjadi nyata, hanya menunggu waktu yang tepat saja untuk menghampiri kita.

Oke, 5 tips menulis sudah kita kupas tuntas, dan sekarang tergantung pada kita sendiri, mau atau tidak melakukan tips tersebut, jika tidak bisa dilakukan semua, paling tidak ada tips yang kita terapkan.


Nah, tidak terasa akhirnya sudah selesai saja nih pembahasan kita kali ini, gimana pembahasan kali ini? Buat sahabat Tha yang ingin memberi kritik dan saran untuk tulisan Tha, boleh kita sharing di kolom komentar, ya.


Dan saat Tha memberikan tips tersebut bukan berarti Tha sudah sempurna melakukannya, tidak. Tha menuliskannya sebab ingin mengajak agar kita bisa mengusahakan bersama. Kita berjuang bersama, semoga bisa bermanfaat untuk bangsa.


Atau mungkin ada yang mau request pembahasan apa yang kalian inginkan untuk blog Tha selanjutnya, boleh kalian tulis di kolom komentar atau jika merasa sungkan boleh hubungi Tha langsung. Semangat berkarya...
Salam literasi..


Sekian dulu dari Tha, semoga bermanfaat apabila ada salah kata atau salah makna, mohon maaf yang sebesar-besarnya.


Jalan-jalan ke jember kota
Siangnya ke kampung durian
Jangan bosan tuk baca blognya Tha
Siapa tahu jadi teman saat kesepian.

Syukron...
Wassalamu'alaikum warahmatullah wabaraktuh...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun