Mohon tunggu...
Anggraini Fadillah
Anggraini Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - student at riau islamic university | content writer | host podcast

hi, i'm anggraini fadillah. thank you for agreeing to read the article here 💌🎀

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Self Awareness dalam Menemukan Fokus Perubahan Diri Sendiri Bukan dengan Fokus Mengubah Orang Lain

7 Oktober 2024   14:30 Diperbarui: 7 Oktober 2024   15:30 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memaksakan diri kita untuk mengubah pandangan orang lain terkait menyelamatkan diri sendiri, tentulah akan menjadi sebuah hal yang di luar kendali kita. Jadi, dalam pembahasan kali, ini saya ingin mengajak teman-teman untuk sama-sama memahami bahwa kesadaran untuk fokus terhadap perubahan diri sendiri itu jauh lebih penting daripada kita sibuk ke sana ke mari, mendebatkan bahkan memaksakan orang lain untuk menyetujui apa yang menjadi pendirian kita selama ini terhadap sebuah perubahan.

Sehingga, self-awareness menjadi sebuah penekanan yang penting terhadap pengendalian diri kita untuk dalam keadaan apapun bisa fokus terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi diri sendiri. Belajar untuk bertumbuh dan berkembang dalam mengelola emosi, pola pikir dan kebiasaan sehari-hari untuk mendapatkan hasil yang lebih baik karena itu jauh lebih penting daripada kita berusaha untuk mengendalikan bahkan memaksakan perubahan pada diri orang lain.

Self-awareness ini juga menjadi sebuah hal yang bila kita kaitkan dengan konsep self-leadership maka akan kita temukan cara diri kita untuk lebih memampukan diri dalam memimpin diri sendiri sehingga dengan kita bisa memimpin diri kita dengan pembawaan yang positif maka lingkungan sekitar kita akan merasakan hal yang juga positif karena kita memancarkan pribadi positif yang menyenangkan untuk semua orang sehingga karakter dan sifat yang kita bawa ketika berinteraksi kepada orang lain menjadi sebuah hal yang juga akhirnya menyenangkan karena ketenangan dan kenyamanan yang ada dalam diri kita sendiri.

Oleh karena itulah, saya mulai belajar untuk menyoroti sebuah sudut pandang yang mana saya tidak akan pernah mau mengubah sudut pandang orang lain karena itu akan sangat melelahkan dan menguras energi sehingga saya tidak akan mementingkan orang lain untuk sebuah perubahan karena fokus saya adalah menemukan diri saya dengan memiliki perubahan yang jauh lebih produktif tanpa perlu atau berusaha mengubah orang lain sehingga dari sana, saya belajar untuk memprioritaskan diri sendiri untuk lebih melihat ke dalam diri saya, terkait kekurangan-kekurangan yang perlu saya introspeksi dan evaluasi agar diri saya menjadi pribadi yang lebih baik sehingga saya lebih terbuka untuk hal-hal positif itu bisa datang sehingga memberikan saya semangat untuk melakukan perubahan yang baik terhadap diri saya sendiri. 

Jadi, yang saya selama ini pelajari adalah bahwa dunia tidak selalu harus menerima kita apa adanya terutama bila dalam diri kita terdapat sifat dan karakter yang buruk atau bahkan kelemahan yang dari diri kita tidak ada usaha untuk memperbaiki karena pada akhirnya penting untuk kita sadar dan mengakui bahwa kekurangan ataupun kesalahan dalam diri kita itu, jauh lebih penting untuk kita menganggap itu sebagai bentuk kita melangkah ke arah lebih baik dengan cara memperbaiki diri agar kita bisa punya pengembangan secara pribadi yang mana bukan berarti kita mengubah diri demi orang lain akan tetapi kita berusaha untuk menjadi versi terbaik dari diri kita agar jangan gara-gara kesalahan diri kita hal-hal yang positif apapun bentuknya seketika hilang karena kesalahan kita yang tidak ada usaha untuk memperbaiki diri. 

Oleh karena itu, self awareness dalam hal ini dapat menjadikan diri kita belajar untuk bertanggung jawab secara pribadi untuk bisa menemukan dan membentuk kematangan emosional agar dalam kehidupan ini kita ada keinginan untuk terus belajar dan tumbuh sehingga kita tidak memusatkan perhatian kita terhadap bagaimana kita diterima oleh dunia akan tetapi lebih kepada memusatkan bahwa bagaimana kita terdorong untuk jangan menunggu dunia yang berubah sesuai harapan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun