Mohon tunggu...
Anggraini Fadillah
Anggraini Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer

💌🎀

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Membaca Menjadi Jendela Dunia: Fiksi vs Nonfiksi

21 September 2024   22:42 Diperbarui: 21 September 2024   22:48 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini bukanlah menjadi sebuah rahasia bahwasannya secara umum, orang-orang yang menyukai membaca itu akan punya pengetahuan untuk bisa belajar menganalisa sesuatu dengan proses yang perlahan-lahan walaupun ketika ia membaca sebuah buku, tiap lembarnya itu banyak hal yang tidak ia pahami dan baru ia ketahui, yang mana justru itu akan sangat membantu dirinya untuk punya rasa ingin tahu yang besar terhadap sesuatu. Tak heran, apabila banyak dari buku-buku yang sedang kita gemari saat ini, rasanya tidak akan bosan untuk selalu dibaca bahkan ketika lembar terakhir pun di beberapa minggu setelahnya, masih akan kita ulangi lagi dan lagi untuk memahami, bagaimana alur cerita atau informasi apa yang sedang penulis buku itu tuangkan dari isi kepalanya ke dalam sebuah karya bernama buku.

Sebagai seorang content writer, saya sangat mengerti sekali bahwa setiap tulisan itu akan punya pembacanya masing-masing artinya setiap tulisan itu tidak selalunya menarik perhatian seorang pembaca yang tulisan itu bukan seleranya, apabila memang bacaan itu sangat-sangat berkualitas dan cara seorang penulis mengemas setiap kata dan kalimat yang ia tuangkan ke dalam sebuah buku sekalipun itu juga menjadi sebuah daya tarik tersendiri karena dari apa yang penulis tuangkan ke dalam buku, kadangkala sebagai orang awam banyak dari kita yang tidak sampai berpikir sedemikian rupa tapi seorang penulis memang punya kemampuan dan kapasitas untuk bisa menuangkan pikirannya ke dalam sebuah buku dengan sangat menakjubkan dan luar biasa.

Begitupun, sepanjang saya membaca sebuah buku, baik itu fiksi ataupun non-fiksi masing-masing dari sebuah karya bernama buku itu sangat-sangat memberikan manfaat yang berbeda-beda terutama untuk saya sendiri. Ketika sudah mulai membaca buku dan apalagi itu adalah buku yang menjadi genre favorit saya, seolah-olah saya terserap ke dalam deretan kalimat yang enggan saya lewatkan, lembar demi lembarnya bahkan bisa sampai membuat saya melupakan aktivitas kehidupan sehari-hari saya di dunia nyata karena sangat-sangat antusias dengan bacaan yang sedang saya gemari hingga menjadi kecanduan membaca dan tidak bisa berhenti.

Sangking, begitu terpesonanya dengan kalimat-kalimat yang digoreskan oleh berbagai penulis, ketika saya membaca karya mereka, yang ketika semakin dalam dibaca, saya menemukan makna-makna yang tidak saya temukan di kehidupan sehari-hari karena ajaibnya sebuah buku adalah kita jadi bisa banyak mengetahui persepsi dan perspektif yang seorang penulis gambarkan atau ilustrasikan ke dalam sebuah buku hingga kita akan tenggelam ke dalam tulisan tersebut dengan hati yang ikut serta menyaksikan perjalanan alur cerita yang sedang penulis buku itu ingin sampaikan.

Jadi, sebenarnya agak aneh kalau ada yang mengatakan bahwa membaca buku itu adalah hal yang membosankan padahal kalau membaca buku itu dijadikan sebuah media untuk beralih ke dunia lain, saya rasa akan banyak orang paham bahwa satu-satunya hal yang perlu kita alihkan dari ketika kita sedang lelah dan capek justru dengan membaca buku itu, menurut saya jadi obat tersendiri untuk kita jadi paham bahwa buku bisa jadi tempat istirahat ternyaman untuk kita mencintai kedamaian.

Yang membuat saya jatuh cinta kepada sebuah buku adalah mungkin sedari kecil saya sangat gemar mengoleksi berbagai macam buku terutama buku-buku fiksi dengan novel dari berbagai penulis yang ketika dibelikan oleh orang tua saya atau dari hasil saya menabung untuk mendapatkan buku, ketika membuka plastik sampul dari cover yang mau saya baca dari sebuah buku, itu rasanya ada sebuah kesenangan tersendiri untuk saya pribadi karena saya sangat sadar bahwa banyak buku yang harganya tidak murah, jadi ketika saya mendapatkan buku yang saya inginkan, rasanya sangat senang sekali, akhirnya bisa mendapatkan buku tersebut walaupun harganya mahal sekalipun, itu sangat sebanding dengan ilmu seumur hidup yang akan saya dapatkan dari sebuah buku.

Begitupun, dengan buku-buku non-fiksi yang sangat banyak hal informatifnya sehingga membuat kita jadi paham dan tahu bahwa sangat terbatasnya ilmu kita terhadap sebuah hal atau berbagai hal karena ternyata ada banyak sekali orang-orang yang wawasan dan pengetahuannya itu begitu luas ketika kita coba untuk satu persatu membaca buku dari karya berbagai penulis. Tapi, dari berbagai bacaan non-fiksi yang saya baca justru saya sangat kagum dengan seorang penulis yang bisa menerbitkan berbagai macam buku yang tentu itu tidaklah mudah dan saya sebagai pembaca sangat-sangat apresiasi buku-buku dengan kualitas yang tidak main-main dan luar biasa. 

Karena, seorang penulis dengan sangat kerennya mau membagikan ilmu dari dirinya sendiri untuk dibagikan dan dibaca oleh banyak orang yang itu membuat saya cukup speechless karena ketika saya sehabis membaca sebuah buku itu membuat saya semakin sadar bahwa ilmu itu untuk menjadi kekal adalah dengan bermanfaat dan membagikan ilmu yang diri kita dapatkan dan satu-satunya hal bermanfaat yang akan abadi adalah menjadi seorang penulis yang karyanya akan dikenang sepanjang masa. Hebat sekali bahwa orang-orang yang sanggup menyelesaikan tulisannya dengan sangat menakjubkan itu menjadi sebuah pahala yang mengalir untuk seorang penulis karena ilmu yang mereka bagikan adalah hal yang sangat-sangat akan membantu banyak orang entah itu sebagai obat untuk menemukan arah atau sebagai sesuatu yang menemani mereka dalam kesepian.

Jadi, untuk teman-teman semua, mari sama-sama kita menormalisasikan menyukai membaca buku yang barangkali mulai dari bacaan yang ringan-ringan dulu, entah itu buku non-fiksi ataupun fiksi yang menurut saya kalau diseimbangkan, bacaan kita setiap hari dengan buku-buku fiksi ataupun non-fiksi, saya jamin kita semua akan terbantu dengan buku-buku yang kita baca. Seperti menemukan sesuatu yang selama ini tidak kita pikirkan, akhirnya menjadi tahu dari sebuah buku karena sejauh saya membaca buku, itulah yang saya rasakan, yang ketika saya paham terhadap sesuatu itu membuat saya sadar bahwa untuk lebih rendah hati, untuk tidak berhenti belajar dan menyukai membaca karena dampak yang diberikan dari membaca itu benar-benar banyak merubah hidup saya sehingga saya tidak akan pernah menemukan diri saya untuk berhenti belajar dan menyukai sebuah bacaan bernama buku.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun