Tidak khawatir tentang apa yang telah hilang
Karena, aku telah mempersiapkan jauh-jauh hari ketika kejadian itu tiba
***
Bagaimana kau bisa setenang ini?
Seperti orang kosong tidak ada emosi ledakan sama sekali
Aku percaya kepada diriku sendiri, setiap hal ada polanya
Mengalirlah, pasti pelan-pelan menemukan, itulah kuncinya
***
Puisi ini menggambarkan keadaan dan situasi di mana sebagai manusia akan ada hal-hal yang waktunya telah selesai. Yang mana artinya bahwa di setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya. Keadaan dan situasi ini memang hal yang mungkin terpaksa kita senangi karena kita belum siap dengan penerimaan bahwa seseorang atau sesuatu hal itu ternyata telah habis masanya. Sebagai manusia memang kita menyenangi hal-hal yang berada di isi kepala yang sesuai dengan harapan kita.Â
Namun, di dunia yang penuh rahasia dan tidak bisa kita tebak ini maka kitalah manusia-manusia yang sangat memiliki keterbatasan untuk tahu akan masa depan bahkan ketika apa yang hari ini kita punyai, kita miliki dan kita genggam, esok hari pun bahkan bisa saja terlepas dari diri kita. Ini bukan hal yang menakut-nakuti namun di kehidupan yang kita tidak tahu esok hari kita masih bisa merasakan apa yang telah kita usahakan, tentu itu sudah menjadi rahasia yang tidak kita miliki, karena itulah keterbatasan kita sebagai manusia.
Tentu, saya tidak tahu teman-teman menjalani hidup dengan ritme atau irama kehidupan yang seperti apa, akan tetapi, satu hal yang saya amati dan itu menarik menurut saya yakni berkaitan dengan orang-orang yang memiliki prinsip bahwa kehidupan ini bagaimana keadaannya pun tetaplah harus dibawa, dijalani dan ditanggapi dengan kondisi dan situasi yang tenang, nyaman dan damai walaupun seharusnya kita bisa terbawa arus dalam keadaan yang sedang mengitari kita.