Mohon tunggu...
Anggraini Fadillah
Anggraini Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - student at riau islamic university | content writer | host podcast

hi, i'm anggraini fadillah. thank you for agreeing to read the article here 💌🎀

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Perokok Aktif yang Menyebabkan Sekitarnya Menjadi Perokok Pasif

18 Mei 2024   19:47 Diperbarui: 18 Mei 2024   19:56 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah mendengar kalimat dari seorang perokok aktif "Merokok ataupun tidak merokok ya, ujung-ujungnya tetap mati juga, jadi sama saja, ujung-ujungnya juga mati, toh banyak juga yang tidak merokok matinya juga cepat" kalimat itu adalah andalan dari seorang perokok aktif yang menjadi jurus utama untuk membenarkan bahwa tidak masalah bahwa seseorang untuk merokok.

Tentunya, kita dapati bersama bahwa biasanya perokok itu didominasi oleh pria dan tidak menutup kemungkinan juga perokok aktif juga marak di kalangan wanita, seolah-olah merokok adalah sesuatu yang ngetrend dan menjadi suatu barang yang dapat mengalihkan pikiran yang ruwet dan ketika dengan menghisap sebuah rokok dapat membuat pikiran jauh lebih tenang.

Padahal, dibungkus rokok itu sendiri pun sudah diberikan sebuah ilustrasi atau gambaran ketika seseorang merokok akan besar kemungkinan mengalami penyakit-penyakit yang sangat beresiko untuk paru-paru dan jantung dan itu sebenarnya benar-benar sudah jadi hal yang menakutkan, ketika kita melihat gambar seseorang yang telah merokok dengan jangka waktu yang lama dengan kondisi organ tubuh bagian dalam yang mulai menghitam dan bolong akibat banyaknya asap rokok yang dihirup setiap hari.

Berdasarkan, hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ada penambahan jumlah perokok dewasa sebesar 8,8 juta orang yakni sekitar 60,3 juta di tahun 2011 dan mengalami kenaikan di tahun 2021 menjadi 69,1 juta perokok. 

Yang mana jumlah perokok dewasa di Indonesia memang telah mengalami peningkatan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Walaupun demikian preverensi merokok di Indonesia juga mengalami penurunan dari 1,8% menjadi 1,6% akan tetapi tetap saja pada tiap tahunnya mengalami penambahan dan sedikit penurunan.

Tak dipungkiri bahwa seorang perokok aktif ketika menghirup rokok yang setiap hari ia konsumsi itu sangat memberikan dampak yang sangat buruk pada kesehatan dan tentu membuat tubuhnya bahkan wajahnya terlihat lebih tua dari umurnya. Efek yang ditimbulkan pun tidak main-main, mulai dari mengalami penurunan detak jantung dan sulit untuk stabil pada tingkat normal karena rokok yang mengandung nikotin tersebut telah meracuni sistem peredaran darah setiap menghisap rokok. 

Selain itu juga, setelah 2 jam tidak merokok akan dirasakan seorang perokok aktif bahwa ujung-ujung jari dan tangan kakinya mulai terasa hangat karena adanya sirkulasi darah periferal yang membaik namun pada detik itu juga perokok akan rentan mengalami sakau terhadap nikotin yang dikandung dalam rokok tersebut. Maka, dapat kita lihat bahwa seorang perokok aktif itu akan bisa berkali-kali menghirup batang demi batang rokok yang dia punya dalam satu bungkus rokok tersebut.

Bahkan, dalam durasi yang lama sekitar 8 sampai 12 jam ketika seorang perokok aktif berhenti merokok maka kadar karbon monoksida dalam tubuhnya mulai menurun dan tergantikan dengan oksigen namun ketika itu juga karbon monoksida itu dapat menyebabkan masalah pada jantungnya.

Selain itu resiko serangan jantung bagi perokok aktif ketika tidak dalam keadaan merokok ia mulai melunturkan lendir dan zat-zat racun yang menghalangi jalur pernapasan dan ketika nikotin yang menyebabkan kecanduan kimiawi tersebut juga dapat menyebabkan gejala flu umum seperti sakit tenggorokan, batuk dan masalah pernapasan.

Mengingat bahwa asap rokok mengandung begitu banyak bahkan ribuan bahan kimia berbahaya yang apabila semakin sering terpapar maka memiliki risiko yang tinggi terhadap gangguan kesehatan yang dialami oleh orang-orang yang berada di sekitar perokok aktif yang biasa disebut dengan perokok pasif. Tentu, efek dan risiko yang dirasakan oleh perokok pasif pun justru turut mengalami dampak buruk ketika berada di dekat perokok aktif seperti dapat terjadinya kanker paru-paru sebanyak 20-30% akibat dari menghirup asap rokok. 

Selain itu juga, perokok pasif juga lebih dapat mengalami resiko terjadinya penyakit jantung koroner yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada dan gagal jantung. Tidak hanya itu bahwa efek dari berada di dekat perokok aktif yang dirasakan perokok pasif ialah dapat menimbulkan gejala seperti mata teriritasi, sakit kepala, batuk,sakit tenggorokan dan kepala terasa pusing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun