Aku sangat menyayangimu, apakah kau pun sama denganku?
Kesalahanmu mana yang tidak ku maafkan?
Kesempatan seperti apa yang tidak aku berikan?
Namun nyatanya pun sama, terus melukaiku
***
Fokusku berantakan setelah aku menemukan dan mengetahui
Ternyata kau, kapan pun bisa hilang
Aku benci ketika sudah terlalu sayang padamu
Aku yang kau lukai tapi aku selalu ingin memastikan bahwa kau baik-baik saja
***
Sejauh ini, diamku membunuhmu ya?
Tidak berniat sama sekali tapi lisanku enggan untuk mengatakan apapun
Terlalu dalam rasanya sungguh membuatku terdiam
Kurasakan lelah namun aku tidak berhenti mencintaimu
***
Aku tidak akan menuntut apapun jika kau ingin pergi
Bila memang pilihanmu di detik kapanpun bukanlah diriku lagi
Bebaskan aku dan pilihlah seseorang yang lebih baik dariku
Biarkan aku bahagia dari jauh, melihatmu bahagia
***
Aku sudah biasa sendiri, jadi kau tak perlu khawatir
Doa terbaikku selalu untukmu meski nanti kita sudah tidak lagi bersama
Berat untukku namun tetap akan ku usahakan ikhlas terbentang di dadaku
Sampai bertemu di versi terbaik diri kita masing-masing
***
Puisi ini menggambarkan dua pasang manusia yang saling menyayangi dan mencintai akan tetapi benar adanya bahwa hubungan yang dibangun dan diperjuangkan itu tidak selalu berjalan mulus.Â
Ketika kamu merasa sudah lelah akan tetapi pasangan kamu juga berusaha untuk memperbaiki dirinya. Akan tetapi di sisi lain kamu berpikir bahwa pasanganmu tidak berusaha untuk memperbaiki dirinya menjadi lebih baik.
Karena, kamu telah dipenuhi dengan rasa capek, lelah dan hampir mati rasa dengan keadaan hubungan yang mulai berantakan dan kian hari menyakiti diri kamu. Akhirnya kamu, lebih memilih untuk banyak diam dan mulai membiasakan diri untuk sendiri lagi padahal bukan itu yang kamu mau.
Hubungan yang dibangun oleh dua orang pasti akan banyak keributan dan permasalahan yang bahkan hampir membuat keduanya menyerah dan menyudahi hubungan tersebut. Akan tetapi, sadari bahwa kamu dan pasanganmu adalah manusia yang bisa salah bahkan berkali-kali salah.
Namun, juga bukan salah kamu untuk memberi batasan sejauh mana kamu dapat mentolerir kesalahan-kesalahan yang telah terjadi bahkan berulang kali. Pasangan yang tepat pasti akan menunjukkan berulang kali dan meyakinkan kepada kamu dalam bentuk optimismenya dalam memperbaiki diri dan memantaskan diri untuk kalian sama-sama bersama.
Bukan, alih-alih membiarkan kamu bersama seseorang yang lain karena dia merasa tidak pantas denganmu. Intinya kalau dia membiarkan kamu bersama dengan yang lain artinya dia tidak lagi menjadikan kamu tujuannya untuk terus bersama. Maka, biarkanlah dia dengan pilihannya dan kamu dengan pilihanmu sendiri.
Kita tidak akan tahu sejauh mana takdir membawa seseorang. Maka, katakanlah untuk selalu memaafkan dan berterima kasih kepada diri sendiri karena sejauh ini mau bertahan dan selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam memperlakukan orang lain dengan tulus dan ikhlas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H