Mohon tunggu...
Anggraini Fadillah
Anggraini Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - student at riau islamic university | content writer | host podcast

hi, i am anggraini fadillah. thank you for agreeing to read the article here ✨

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Akad yang Sakral

24 April 2024   21:26 Diperbarui: 24 April 2024   21:32 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terima kasih telah memilihku

Aku senang dan bahagia, meski nanti akan banyak yang kita hadapi

Suka dan duka, begitu pun manis dan pahitnya

Aku akan memilihmu sampai maut memisahkan kita

***

Tetap bersamaku, teguh disini selamanya

Jangan hilang, kau dan aku yang akan menyesal

Bukan tak ada yang lebih baik, namun bersamamu aku lebih dari cukup

Rumit bila dipikir, kala tidak baik-baiknya, kita selalu kembali bersama lagi

***

Tak bisa ditebak, apalagi terelakkan 

Lucu bila diingat, kesal bila diresapi

Kenapa aku dan kenapa dirimu?

Tidak ada jawaban benarnya, buta dan tuli telah menyerang 

***

Sayang dan cinta telah bersemayam di hatiku

Namun, aku tahu kata siap adalah pertanyaan berat

Aku tak mau kau terlalu merendah merasa tidak pantas

Aku sayang padamu, segala kurang mari lengkapi bersama

***

Kemarilah, aku akan menyambutmu pulang 

Kuat dan semangatlah, kau hebat dan berharga untukku

Sebanyak apapun tawaran yang lebih menggiurkan, janji suci jangan kita khianati

Mari pulang ke rumah yang sama, rumah kita berdua dengan tujuan yang sama

***

Puisi ini menggambarkan, bagaimana ketika seorang perempuan dan laki-laki yang akhirnya mengikat janji suci pernikahan yang selama ini benar-benar membuat mereka saling menantikan momen ini, akhirnya mereka melepas masa lajang dan dipersatukan menjadi sepasang suami istri di hari pernikahan yang membahagiakan.

Melewati berbagai keraguan dan ketidakyakinan akan banyak hal yang harus diperjuangkan dan bersama-sama bertahan pada satu tujuan yang sama, yang pada akhirnya kebahagiaan itu dapat tercapai dengan penuh haru dan rasa campur aduk, ketika akhirnya dipersatukan dengan ijab kabul yang disaksikan oleh semua orang lalu saat kata sah telah disetujui, senyum kebahagiaan menjadi saksi betapa melegakannya mengucap Ijab kabul dengan lancar, detik-detik sakral yang menegangkan.

Doa terbaik untuk teman-teman, semoga penantian kebahagiaan di hari pernikahan, semoga selalu dipermudah dan dilancarkan hingga akhirnya bersama-sama pulang ke rumah yang sama, merajut perjuangan cinta dan kasih sayang yang menyenangkan dan membahagiakan. Tidak mudah, tapi semoga kita semua menemukan sosok teman hidup dan pasangan yang tepat untuk kita. Yang sayangnya tidak akan pernah habis, yang perlakuannya selalu menyejukkan hati dan selalu menjadikan kita tujuannya sampai akhir hayat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun