Langka sekali di zaman ini, siapapun belum tentu tulus padamu
Mereka mementingkan ambisinya, persetan dengan dirimu
Jangan bodoh, buka matamu lebar-lebar dan tajam
***
Kau berdiri di kakimu sendiri, jangan manja
Tahan dan perjuangan sendiriÂ
Suatu hari nanti kau pasti bangga
Harapan dan dukungan dirimu yang membawa harum namamu di puncak kejayaanÂ
***
Puisi ini menggambarkan sebuah keadaan, kondisi dan situasi dimana harapan satu-satunya yang harus selalu terbentuk adalah memperjuangkan diri sendiri. Apapun cita-cita dan harapan yang muncul dari diri sendiri maka perjuangkanlah hal tersebut tanpa punya harapan untuk diperjuangkan oleh orang lain.Â
Cita-cita yang setinggi langit apapun itu halnya bila sebuah pencapaian adalah bentuk dari kebahagiaan pribadi diri kita masing-masing maka perjuangkan hal tersebut sendirian walaupun harus berkali-kali merasakan benturan keras yang sungguh-sungguh melecuti semangat kita yang akan semakin mundur atau maju tak gentar.