Aoma tanah selepas hujan mengantarkan pada ruangan meditasi
Kesejukannya membekukan gerak tubuh yang tak ingin kian beranjak
Memanjakan seluruh tubuh dan menikmati pemberian-Nya
Merasa gagal, bangkit terpaksa, hampir berhasil juga
***
Aksi konyol insan yang suka mengeluh selalu yang utama
Reaksi refleks tetangga, tidak pernah surut apalagi gagal
Di kamar mengurung diri bergelut hingga lebam-lebamÂ
Gratis bermimpi tapi sukar digenggam nyata
***
Ada di titik lelah itu maklum, jika tidak manja
Manusia bilang dunia memang tempatnya capek
Peringatan! Terlalu banyak rebahan, kau akan mudah patah
Khawatir tatap ke depan kembali menikam untuk cepat berlari
***
Lari-lari penuh sesak hampir pingsan
Ujung hari pengumuman pastilah takdir adil versi Tuhan
Sesuatu yang dirancang bisa juga melewati
Sesuatu yang jadi hak milik tidak akan tertukar
***
Sang Khalik sudah buatkan jalan yang tidak di karang
Jam berputar dengan ambisi mengebu-gebu
Cermin menggoda-goda mengajak untuk singgah
Memantaskan gambar diri untuk berkaca
***
Apakah kau layak untuk punya masa depan cerah?
Bintang-bintang di langit menjadi deretan tanda tanya
Memamerkan pancaran cahayanya dengan penuh percaya diri
Jangan sungkan untuk menangis, cengenglah sebentar
***
Waktu spesial untukmu pasti tiba, bersoleklah yang cantikÂ
Bersegeralah melukis bingkai masa depanÂ
Tersenyumlah pada kecupan sayang semesta
Yang berhasil membuatmu senyum terkesima
Angin terhembus mengusap pipi ranummu yang mulai tersipu, tersemat di dalam insan yang paling beruntung
***
Puisi ini menggambarkan seseorang yang mati-matian mengusahakan masa depannya yang cerah. Masa depan dengan harapan dan cita-cita yang ia letakkan setinggi langit, seringkali membuatnya patah dan ingin menyerah dari perjuangan untuk mencapai semua halnya.Â
Berkali-kali gagal akhirnya berkali-kali juga ia bangkit melawan keputusan yang sebenarnya adalah sebuah bentuk yang menjadikan dirinya bermental baja ketika berada di puncak keberhasilan.Â
Entah kapan waktunya, tentu bila sudah masanya dan saatnya pasti kita semua mendapatkan apa yang selama ini kita impikan dan idamkan. Bersabarlah dan tetap bangkit dalam keadaan apapun yang membenturkan karena sejatinya perjuangan yang kita semua lakukan akan membuahkan hasil yang manis suatu hari nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H