Mohon tunggu...
Anggraini Ayu Dwi Pawestri
Anggraini Ayu Dwi Pawestri Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hallo saya Anggraini seorang Guru yang hoby membaca, menulis dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peningkatan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah pada Anak Usia Dini

16 September 2022   05:05 Diperbarui: 16 September 2022   05:07 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menempelkan huruf Hijaiyah sesuai urutannya (Dokpri)

Pendidikan anak usia dini atau Paud merupakan pembelajaran atau pembimbingan untuk kesiapan jasmani rohani anak untuk kejenjang pendidikan selanjutnya. Karena itu, pada usia lahir sampai 6 tahun anak mengalami masa keemasan (the golden years) di mana anak mulai peka atau sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa ini anak sudah mulai siap merespon stimulasi yang diberikan karena sudah terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis anak.

Setiap individu atau anak kepekaannya berbeda-beda itu ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Sehingga pada masa ini kita dapat mengetahui perkembangan kemampuan dasar anak. Mengasah kemampuan dasar anak dapat dilakukan di lingkungan rumah atau lingkungan sekolah. Salah satunya dengan pendidikan di bangku sekolah. Semua orang berupaya untuk menempuh pendidikan yang setingi-tingginya baik itu di lembaga pendidikan swasta maupun negeri. Baik dijalur formal, informal ataupun nonformal.

Pendidikan dibangku formal sebisa mungkin menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Sehingga kita dapat mampu mengetahui potensi yang dimiliki pada dirinya yang meliputi beberapa aspek perkembangan diantaranya :

  • Moral agama
  • Fisik motori, 
  • Sosial emosional, 
  • Kognitif, dan 
  • Bahasa yang sangat dipelukan oleh anak.

Bromley (dalam Dhieni, dkk., 2007:1.11) berpendapat bahwa bahasa adalah sistem simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai ide maupun informasi yang terdiri dari simbol-simbol visual maupun verbal. Perkembangan kemampuan bahasa anak usia dini mencakup empat asek yaitu : berbicara, menyimak, menulis dan membaca.

Membaca merupakan suatu kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata sehingga mempunyai arti. Pada pendidikan anak usia dini membaca bukan kegiatan yang diwajibkan, tetapi perlu pengenalan untuk jenjang berikutnya. Kegiatan membaca bukan hanya digunakan untuk membaca kata atau kalimat pada buku, koran, majalah, novel dan sebagainya, akan tetapi kegiatan membaca ini juga sangat dianjurkan untuk membaca ayat suci Al-Qur’an atau komponen-komponen yang ada di dalamnya, misalnya huruf hijaiyah (aksara Arab), (Rusdianto, 2016:36). Pengenalan huruf hijaiyah ini dapat mengembangkan potensi anak terutama pada perkembangan spiritualnya.

Pengenalan huruf Hijaiyah dengan metode umum akan sulit untuk sebagian anak usia dini. Bernyanyi merupakan metode yang tepat untuk memudahkan anak dalam mengenal huruf hijaiyah dan dapat menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan karena sejatinya diusia tersebut (lingkungan TK) mayoritas anak suka bernyanyi. Sehingga peningkatan prestasi dalam pembelajaran lebih optimal. “Melalui nyanyian yang sesuai, pembendaharaan bahasa, kreativitas serta kemampuan anak berimajinasi dapat mengembangkan daya pikir anak sehingga perkembangan intelegensinya dapat berlangsung dengan baik” (Kamtini, dan Tanjung, 2005:102).

Pemilihan lagu yang digunakan yaitu lagu yang sudah dikenal oleh anak-anak, agar anak lebih mudah untuk menirukan lagu yang diberikan oleh guru. Lagu yang digunakan dalam pendekatan bernyanyi ini yaitu lagu “Kring Kring Kring Ada Sepeda”. Lagu yang menarik dan mudah dihafal dapat membuat anak tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Kelebihan dari pendekatan bernyanyi ini yaitu dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar di kelas.

Guru memulai pembelajaran bernyanyi huruf Hijaiyah (Dokpri)
Guru memulai pembelajaran bernyanyi huruf Hijaiyah (Dokpri)

Berikut langkah-langkah pembelajaran membaca huruf Hijaiyah;

  • Menyusun Perangkat Pembelajaran melalui rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH),
  • Menyiapkan media gambar huruf Hijaiyah,
  • Menyiapkan lagu atau nyanyian tentang huruf Hijaiyah sebagai pendekatan yang dilakukan dalam pembelajaran,
  • Menyiapkan tenaga pengamat yang akan membantu mengamati kegiatan pembelajaran.
  • Menyiapkan instrumen penilaian dalam proses pembelajaran berupa lembar observasi aktivitas guru dan tes unjuk kerja setelah diterapkannya kegiatan bernyanyi.

Unjuk kerja pada anak usia dini berupa tes lisan yang meliputi: (1) menyebutkan, yaitu dengan menyebutkan huruf hijaiyah secara acak; (2) mengucapkan, yaitu dengan cara membaca huruf hijaiyah dengan makharijul yang terbilang sulit, dan (3) kelancaran, yaitu dengan cara ;ث- خ-ذ-ز-ش- ص-ض-ط- ظ-ع- ق :seperti menempelkan gambar huruf hijaiyah ada papan flanel sesuai urutannya. 

Menempelkan huruf Hijaiyah sesuai urutannya (Dokpri)
Menempelkan huruf Hijaiyah sesuai urutannya (Dokpri)

Berdasarkan hasil penelitian, melalui penerapan kegiatan bernyanyi dalam pembelajaran membaca huruf hijaiyah pada anak usia dini dapat meningkatkan fleksibelitas anak-anak dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru, anak lebih senang dan lebih mudah menghafal lagu baru yang diberikan oleh guru yang berjudul “Kring-kring Ada Sepeda”, anak sudah dapat berinteraksi baik dengan guru, kaena guru melibatkan anak secara langsung dalam pembelajaran, misalnya dengan menempel gambar huruf hijaiyah dan menari bersama saat menyanyikan lagu, Anak lebih bersemangat karena pembelajaran membaca huruf hijaiyah melalui kegiatan bernyanyi dilaksanakan pada pagi hari sebelum guru memulai pembelajaran inti.

Penulis : Anggraini Ayu Dwi Pawestri, S.Pd.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun