"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,..."
Â
Salah satu tujuan negara Indonesia dalam alinea ke 4 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum. Tujuan ini masih terus diperjuangkan oleh pemerintah sampai hari ini. Hal ini dikarenakan, sebagian bangsa Indonesia belum memiliki kesejahteraan dalam arti masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Kehidupan keluarga di bawah garis kemiskinan tentunya sulit untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan terlebih papan. Apalagi di era revolusi 4.0 ini, maka anak-anak yang hidup dalam keluarga belum sejahtera 'dikuatirkan' tidak mampu bersaing dengan miliaran generasinya.
Apakah setiap anak yang terlahir dengan istimewa tersebut harus kembali menjadi tidak sejahtera dan mengulangi siklus hidup kedua orang tuanya? Tidak mendapatkan pangan, gizi, kesehatan serta pendidikan yang layak guna mempertahankan hidup di masa depan.
Padahal, anak-anak yang hidup di bawah garis kemiskinan merupakan bagian dari generasi Alfa yang akan bersaing di masa depan. Generasi yang mampu membangun bangsa di semua aspek kehidupan.
Menurut sosiolog McCrindle dalam Business Insider bahwa generasi Alfa -- anak yang tahun kelahirannya dimuladi dari tahun 2010. Generasi ini menjadi generasi yang paling banyak di dunia karena sekitar 2,5 juta generasi Alfa lahir setiap minggu. Hal ini membuat jumlahnya membengkak menjadi 2,5 miliar di tahun 2025.
Generasi Alfa memiliki kecerdasan yang tinggi khususnya di bidang teknologi. Hal ini didukung oleh orang tua yang memang sudah mengikuti perkembangan jaman serta mendidik anak untuk mampu bersaing di masa depan. Diharapkan kesejahteraan generasi Alfa tidak hanya dinikmati segelintir orang.
Solusi terbaik yang ditawarkan pemerintah saat ini untuk menyelamatkan generasi Alfa di masa depan adalah PKH (Program Keluarga Harapan). PKH merupakan program memberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin (KM) yang ditetapkan sebagai  keluarga penerima manfaat PKH.
Tentunya, sebelum disahkan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) maka terlebih dahulu didata serta menyesuaikan dengan syarat sebagai penerima manfaat.
KPM PKH terlebih dahulu terdaftar dan hadir pada fasilitas kesehatan dan pendidikan terdekat. Berbicara soal pendidikan untuk anak-anak KPM akan didaftarkan dan dipastikan masuk ke pendidikan sesuai jenjang sekolah dasar dan menengah. Komponen pendidikan dengan kriteria anak SD/MI atau sederajat, anak SMP/MTs atau sederajat, anak SMA dan anak usia 6 sampai 21 tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun.
Seperti diketahui bahwa pendidikan sangat penting untuk menunjang keberhasilan seorang generasi Alfa di masa mendatang. Oleh karena itu, satu komponen yang diperjuangkan dalam PKH adalah Pendidikan.Â
1.Pelaksanaan PKH tahun 2016 sebanyak 6 juta keluarga miskin dengan anggaran sebesar Rp10 Triliun
2.Jumlah penerima PKH tahun 2017 sebanyak 6.228.810 keluarga dengan anggaran sebesar Rp11,5 Triliun
3.Jumlah penerima PKH tahun 2018 sebanyak 10.000.232 KPM dengan alokasi anggaran sebesar Rp17,5 Triliun
4.Target penerima PKH tahun 2019 sebanyak 10 juta KPM dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 32,65 Triliun
"BPSÂ mengukur kemiskinan dengan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan."
Berharap program yang baik ini benar-benar dirasakan seluruh warga Indonesia terkhusus anak-anak dalam mencapai cita-citanya. Seperti yang dirasakan ketiga orang anak di bawah ini yang dapat berprestasi dengan bantuan PKH.
- Sukma
- Nisa Tanevagustin Alifenia
- Kanafina Nasywa
- Kanafina Nasywa merupakan anak KPM PKH dari Ibu Irna. Mujayanti dan memiliki pencapaian Juara Nasional Lomba Dai Cilik di Indosiar tahun 2015.
Â
Oleh karena itu, program PKH Kemensos menjadi jembatan untuk menyelamatkan generasi Alfa Indonesia di masa yang akan datang.
Sumber:
https://www.kemsos.go.id/program-keluarga-harapanÂ
https://www.businessinsider.com/generation-alpha-2014-7-2/?IR=T
https://www.bps.go.id/subject/23/kemiskinan-dan-ketimpangan.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H