Ingatan dan ucapan lisan, bisa menguap lalu hilang. Terima kasih, Teknologi, saat ini kita bisa menahannya.
Sebagai ibu baru, euforia punya anak membuat saya gemar memotret perkembangan anak. Seketika, 90% isi foto di smartphone dikuasai oleh foto-foto lucu Si Kecil. Anak habis mandi, pakai baju baru, atau tonggak tumbuh- kembang yang penting seperti merangkak, pertama berjalan, dan bisa memanggi 'Mama' dan 'Papa' semua tersimpan dokumentasinya.
Dulu, saya rajin membagikannya di media sosial. Alih-alih untuk mem-back up, perlahan saya sadar, tidak semua foto-foto itu bisa diumbar di tempat umum. Memang, media sosial juga memiliki pengaturan privasi. Namun, dengan sekian banyak moment yang tertangkap, rasanya butuh juga penyimpanan yang lebih pribadi dan aman. Apalagi, belajar dari pengalaman Friendster dan Multiply yang sudah 'almarhum', yang membuat data-data saya yang tergantung di sana lenyap seketika, penyimpanan eksternal tetap penting.
Pernah, suatu hari, saya dibuat keki karena ponsel hang dan tiba-tiba lenyap isi galerinya. Saat untuk kali pertama kami mengajak Si Kecil backpacker-an ke luar negeri, di hari ketiga, ponsel terkena air di playground anak. Rasanya geregetan terbayang tangkapan momen yang hilang. Andai saja, saat itu kami sudah mengenal Sandisk Ultra Dual Drive m3.0 yang bisa mentransfer data langsung dari ponsel dengan mudah. Andai saja, kami lebih sadar akan pentingnya back up data, yang bahkan tanpa repot mengkoneksikan dengan perangkat komputer atau laptop. Cukup dengan aplikasi mobile Sandisk Memory Zone, pengelolaan data digital bisa dilakukan lewat smartphone.
Urusan travelling tidak akan terganggu dengan menyempatkan sedikit waktu untuk memindahkan dokumentasi dari ponsel ke Sandisk Ultra Dual Drive. Karena, dengan kecepatan super 150 MBps, hanya dalam waktu satu detik, data sebesar 1 GB dengan mudah terbaca. Praktis, cepat, tidak repot. Peranti yang cocok untuk dibawa travelling tanpa pusing.
Apalagi, saat bepergian, tentu kita tidak ingin hanya mengantongi ingatan. Foto dan video sebanyak-banyaknya tak perlu risau memenuhi kapasitas storagesmartphone karena dengan cepat, data bisa dipindah atau diduplikasi di peranti lain. Tidak ada cerita memori smartphone penuh karena Sandisk Ultra Dual Drive memiliki ruang penyimpanan hingga 1286 GB. Sebuah wadah yang besar untuk menyimpan kenangan dan gagasan.
Di era digital, kita sudah tidak dipusingkan dengan klise dan lembar foto yang lembab dan berjamur. Semua bisa diringkas dalam benda mungil berdesain stylish minimalis, yang memiliki ruang raksasa untuk mengarsipkan sejarah dan dokumentasi berbagai kepentingan.
Mendokumentasikan Milestone dan Kontrol Screentime Anak
Dengan kapasitas penyimpanan yang besar, rasanya saya tidak perlu ragu lagi mendokumentasikan kegiatan Si Kecil. Apalagi saat ini anak kedua sudah lahir. Kebutuhan dokumentasi makin besar. Dan, ternyata, manfaat menyimpan dokumentasi tumbuh-kembang anak, mulai saya rasakan sekarang. Saat anak kedua lahir, saya bisa me-recall ide-ide permainan, menu MPASI, dan gambaran milestone anak pertama.
Ada pula manfaat lain dari penyimpanan data berkapasitas besar untuk saya, sebagai seorang ibu. Di rumah, kami hanya sesekali menonton acara televisi. Kami bukan penonton film atau serial drama. Untuk tayangan berita, situs-situs berita online sudah mencukupi kebutuhan akan informasi.
Anak pertama kami, saat ini hampir 3 tahun. Sejak usia dua tahunan ini, di sebagian kecil waktunya, kami tetap memberikan tontonan. Namun, agar lebih aman, tentu harus ada kontrol.
Sebagai ibu, saya memilih dan memilah tayangan-tayangan edukatif di situs penyedia video, mengunduh dan mengelompokkannya dalam beberapa folder. Saat screentime tiba, cukup sambungkan Sandisk Ultra Drive ke perangkat televisi. Karena selain bisa disambungkan ke ponsel melalui micro-USB, bagian USB 3.0 connectors-nya juga dapat tersambung dengan dengan komputer, laptop, dan televisi (yang memiliki fitur kompatibel). Two in one. Peranti kecil yang multiguna.
Anak kami menyukai video tutorial memasak, video yang berkaitan dengan alat transportasi, dan nursery rhyme, juga video yang berisi dirinya sendiri. Yang jelas, karena isi video sudah melalui proses filter dan upaya penyesuaian konten, kami jadi lebih tenang.
Internet memang membuat dunia serasa berada dalam genggaman. Namun, untuk anak-anak, kami ingin yang tersaji untuk mereka, setidaknya masih berada pula dalam genggaman kami. Dan, ide mengumpulkan video edukatif sebagai tontonan, tentu lebih baik daripada menceburkan mereka ke rimba televisi. Di mana serial animasi, belum tentu ramah anak. Tayangan ramah anak pun, belum tentu bebas dari iklan yang tidak pas dengan usianya.
Sebagai media penyimpanan data, Sandisk memudahkan saya, sebagai seorang ibu. Tidak hanya berkutat dengan keunggulan dalam kecepatan, storage yang besar juga membantu saya mengumpulkan bahan-bahan edukatif untuk anak. Memastikan anak mendapatkan konten positif sesuai dengan perkembangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H