Vakumnya Proliga selama satu setengah tahun terakhir, berdampak besar terhadap perkembangan bola voli tanah air. Bagi para atlit, tidak adanya kompetisi membuat mereka kehilangan jam terbang, kemampuan, mentalitas bertanding dan tentu saja pemasukan.Â
Hingga pertengahan Oktober 2021, belum ada kepastian terkait kapan Proliga bisa kembali bergulir. Terhentinya kompetisi, membuat para pecinta voli di tanah air kehilangan tontonan yang menarik dan menghibur. Proliga dapat segera bergulir tentu menjadi harapan para atlit, pelatih dan masyarakat umum pecinta bola Voli.
Kerinduan menyaksikan pertandingan bola voli bisa sedikit terobati karena Federasi Bola Voli di beberapa negara, sudah memulai kompetisi, salah satunya Liga Turki.Â
Pecinta bola voli di Indonesia tentu saja sangat menunggu Derby VakifBank kontra Eczacibasi Dynavit, dua tim terkuat di kompetisi tertinggi bola voli Turki. Makin menggembirakan lagi karena layanan Video Streaming Vidio.com dipastikan menyiarkan pertandingan Turkish Volleyball League.
Turkish Volleyball Super Cup 2021.
Pekan lalu VakifBank merebut gelar juara Turkish Volleyball Super Cup (Spor Toto Sampiyonlar Kupasi 2021). Di Partai final yang berlangsung di Istanbul TVF Burhan Felek Volleyball (5/10/2021), VakifBank menundukkan juara bertahan Eczacbasi Dynavit dengan skor telak 3-0 (25-21, 25-19, 25-19). Selain memenangkan gelar juara itu, Setter VakifBank Cansu Ozbay, juga dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) Turkish Volleyball Super Cup 2021.
Lanjutan Liga TurkiÂ
Kedua tim ini bertemu lagi dalam lanjutan Liga Turki (12/10/2021). Pelatih Eczacibasi Dynavit, Ferhat Akbas, tentu saja ingin revans dari VakifBank, apalagi dalam laga ini, Eczacibasi Dynavit sebagai tuan rumah, mereka tentunya ingin memberikan kemenangan untuk ribuan supporter Tiger yang hadir memenuhi stadion Eczacibasi Spor Salonu.
Melawan VakifBank tak pernah mudah, walaupun kedua tim sudah sering bertemu dan saling mengalahkan. Dari segi materi pemain, VakifBank nampak sangat perkasa, boleh dikata mereka adalah miniatur tim nasional Turki, karena lima dari empat belas pemain yang memperkuat tim musim ini merupakan pemain utama di tim Nasional Turki yang tampil pada Olimpiade Tokyo 2020, mereka adalah Cansu Ozbay, Meryem Boz, Akman Kubra, Tugba Senoglu dan Zehra Gunes.
Makin perkasa lagi karena tim yang bermarkas di Istanbul ini diperkuat  pemain asing yang menghuni tim nasional beberapa negara, Isabelle Haak (Timnas Swedia), Michelle Bartsch-Hackley (Timnas USA), Gabi Guimaraes (Timnas Brazil) dan yang belakangan bergabung Chiaka Obgogu (Timnas USA).
Ada yang menarik dari laga VakifBank kontra Eczacibasi Dynavit, Chiaka Obgogu yang musim lalu menjadi Middle Blocker andalan Eczacibasi Dynavit, kini berseragam VakifBank. Sementara itu, Maja Ognjenovic yang musim lalu membela VakifBank kini jadi setter pilihan utama pelatih Ferhat Akbas. Kontribusi kedua pemain ini tentu menarik diikuti.
Jalannya Pertandingan
Tim Eczacibasi Dynavit tampak sangat agresif sejak set pertama dimulai. Selisih angka tak pernah lebih dari dua point. Bahkan skor sempat imbang 23-23. Namun, VakifBank mampu menutup set pertama dengan skor tipis 25-23.
Tak ingin kecolongan lagi, anak asuh pelatih Ferhat Akbas bermain lebih taktis, set kedua Eczacibasi Dynavit unggul jauh 25-16.
Memasuki set ketiga, terjadi saling kejar mengejar angka. Eczacibasi Dynavit mampu unggul jauh dengan skor 24-19, namun mampu dikejar oleh VakifBank, anak asuh pelatih Giovanni Guidetti mampu menyamakan skor menjadi 23-23.
Padahal Eczacibasi Dynavit hanya membutuhkan satu angka untuk menutup set ketiga, beberapa kali serangan yang dibangun gagal menembus pertahanan VakifBank yang dijaga Chiaka Obgogu, Kubra Akman dan Zehra Gunes.
Dan akhirnya, satu point penting itu diraih, keputusan Maja Ognjenovic memberikan umpan kepada Saliha Sahin, tak bisa diantisipasi oleh Middle Blocker Vakifbank yang selalu berfokus pada Tijana Boskovic. Eczacibasi Dynavit berhasil menutup set ketiga dengan skor 25-23.
Menolak menyerah, VakifBank kembali mengganas di set keempat. Pelatih Giovanni Guidetti sering melakukan rotasi pemain. Hal yang tidak terlihat pada tim tuan rumah, bahkan Libero Eczacibasi Dynavit, Simge Akoz, tak tergantikan sepanjang laga.
Serangan dari Derya, Gabi dan Isabelle Haak mampu menembus pertahanan Eczacibasi Dynavit dan akhirnya VakifBank kembali memenangkan set keempat dengan skor akhir 25-19. Kedudukan kembali berimbang menjadi 2-2.
Di set kelima keadaan semakin menegangkan. Determinasi dari kedua tim sangat luar biasa, kejar mengejar angka terjadi. Maja Ognjenovic sebagai pengatur serangan tim Eczacibasi Dynavit mengarahkan umpan lebih banyak ke Tijana Boskovic.
Hasilnya menggembirakan, lewat serangan Boskovic, Eczacibasi Dynavit mampu meraih 6 point. Namun tiga kali kesalahan sendiri dari pemain Eczacibasi Dynavit membuat VakifBank terus membayangi perolehan angka.
Back Attack Isabelle Haak membuat VakifBank menjauh 13-11, kemudian service ace Gabi menambah keunggulan menjadi 14-11 dan VakifBank akhirnya memenangkan set 5 dari kesalahan Tijana Boskovic, spike yang dilakukan Boskovic terlalu memanjang keluar. Hasil ini memastikan Eczacibasi Dynavit gagal revans dari VakifBank.
.Opposite Spiker Eczacibasi Dynavit, Tijana Boskovic menjadi pemain paling produktif, ia mampu mencetak 31 point. Namun belum mampu membawa timnya menang atas VakifBank. Sebuah permainan yang berkelas dari kedua tim, sangat menghibur.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H