Berkaitan dengan penilaian :
Guru melaksanakan asessmen for learning yaitu dengan asessmen formatif dilakukan pada saat kegiatan penutup diberikan kepada suluruh peserta didik. Untuk menilai sikap dan ketrampilan dengan menggunakan asessmen as learning dengan melakukan penilaian diskusi kelompok dan penilaian saat persentasi.
Berkaitan dengan pengelolaan kelas :
Guru mendesain kelas siswa dengan menyusun kursi agar siap ditempati ketika proses pembelajaran berlangsung nantinya.
KESIMPULANÂ
Dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan :
Guru membentuk kelompok untuk berdiskusi dan murid menyelesaikan tugas yang diberikan guru pada lembar kerja (LKPD) kemudian mereka masing- masing kelompok mempresentasikannya kedepan kelas.
Hasil proses penilaian pada pretes dengan siswa yang tuntas sebanyak 6 orang dan yang tidak tuntas sebanyak 25 orang dikarenakan siswa belum memahami materi yang akan disampaikan setelah melakukan proses pembelajaran dan ikut aktif didalam diskusi terlihat hasil belajar siswa meningkat pada hasil postes yaitu 20 orang yang tuntas dan 11 orang yang tidak tuntas.
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning membuat murid lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional yang selama ini sering digunakan. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan murid yang meningkat dibandingkan dengan sebelum menggunakan model PBL, walaupun masih ada beberapa orang murid yang masih tidak terlalu terlibat aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.
Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan model pembelajaran tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu murid, teman sejawat, kepala sekolah belum memberikan respon positif.
Diantaranya :