Mohon tunggu...
Fitria Anggraeni
Fitria Anggraeni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fitria Anggraeni Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Spill Barang di TikTok Bikin Kalap Belanja Online? Ini Cara Mengatasinya

25 Januari 2022   06:03 Diperbarui: 25 Januari 2022   06:04 1633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Life hack. Sumber ilustrasi: PEXELS/SeaReeds

Belanja online merupakan istilah yang digunakan pada zaman sekarang sebagai penjabaran tentang pembelian barang melalui daring. Kini, minat belanja online semakin meningkat di saat pandemic karena orang-orang memiliki akses terbatas dalam bepergian di luar rumah sehingga mengalihkan segala kegiatannya dalam bentuk daring.

Belanja online dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun dengan akses yang sangat mudah. Oleh sebab itu, belanja online kini menjadi bagian besar dalam aktivitas sehari-hari. Apa kalian salah satu dari orang-orang yang menyukai belanja online? Kalau iya simak artikel berikut ya.

Apakah kalian tahu, apa yang mempengaruhi minat seseorang dalam berbelanja? Hal yang dapat mempengaruhi minat belanja seseorang salah satunya adalah spill barang. 

Spill dapat diartikan sebagai mengungkap dan membongkar rahasia. "spill celananya beli dimana dong kak" artinya kita meminta orang tersebut untuk mengungkapkan tempat dimana dirinya membeli celana yang dia pakai.

Fenomena spill barang ini paling banyak dijumpai di media sosial Tiktok. Tiktok dapat dikatakan sebagai gudang spill barang-barang cantik dan menarik.

Tiktok merupakan aplikasi yang diakses banyak orang, bahkan hampir mengalahkan platform sosial media lainnya. Kita dapat menjumpai berbagai jenis konten di Tiktok seperti resep masakan, rekomendasi tempat wisata, informasi seputar skincare serta rekomendasi barang-barang menarik lainnya.

Di Tiktok kamu bisa nemuin video shopping haul barang-barang lucu dan gemes yang nantinya akan membuat kamu keracunan untuk beli. Meskipun bukan hanya barang-barang yang kamu butuhkan, kamu bakal tetep membelinya karena rasa ingin memiliki yang sangat tinggi. 

Penggunaan media sosial Tiktok merupakan salah satu bentuk penggunaan aplikasi digital. Mengetahui berbagai informasi menarik dari Tiktok merupakan bentuk dari literasi digital. Nah apa kalian tahu ap aitu literasi digital?

Dikutip dari buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021) karya Devri Suherdi, literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. 

Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai kegunaannya.

Setelah nonton video-video shopping haul yang gemes-gemes kamu mesti akan merasa ingin membeli barang tersebut meskipun itu bukan barang yang kamu butuhkan. 

Terus memaksakan pengeluaran tanpa memperhatikan pendapatan ternyata bukan tindakan yang baik loh. Hal itu akan berdampak buruk bagi kehidupanmu.

Berikut tips-tips untuk kamu dalam mengatasi belanja online secara berlebihan :

1. Dapat membedakan antara "Keinginan" dan "Kebutuhan"

Ketika kamu mengetahui apa saja yang kamu butuhkan maka kamu akan dapat mengalokasikan uangmu dengan lebih baik dengan tidak membeli barang-barang yang tidak perlu. Terkadang banyak dari kita yang membeli barang hanya karena lapar mata saja. Seperti kamu contohnya.

2. Lakukan cara 10 hari untuk berpikir

Saat kamu ingin membeli barang, lakukan cara 10 hari berpikir. Nah bagaimana cara melakukannya? Yaitu dengan memberikan jeda 10 hari saat setelah kamu mengingikan suatu barang. 

Jika dalam 10 hari tersebut kamu tidak lagi memikirkan barang tersebut maka itu hanya barang yang kamu inginkan sesaat dan kamu tidak harus membelinya.

3. Menghindari penggunaan marketplace yang terlalu banyak

Menghindari aktivitas aplikasi marketplace yang terlalu banyak dapat menyelamatkan kamu dari belanja online yang berlebihan. Dengan begitu kamu tidak perlu mengecek barang-barang yang ada di marketplace secara terus-menerus.

4. Menahan diri dari jebakan strategi marketing di media sosial

Melindungi diri dari jebakan strategi marketing di media sosial ternyata juga dapat menyelamatkanmu dari belanja online yang berlebihan loh. Salah satunya dengan tidak terlalu intens memperhatikan konten-konten seputar shopping haul maupun konten-konten yang dibuat oleh salah satu toko.

Nah tadi tips-tips yang dapat kamu lakukan agar tidak terjebak dalam belanja onlie yang berlebihan. Semoga dengan adanya artikel ini kalian dapat lebih baik dalam memanfaatkan teknologi khususnya dalam belanja online ya.

Referensi

OCBC NISP. 2021. Mengenal Impulsive Buying, Faktor Pemicu, & Tips Mencegahnya. https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/23/impulsive-buying

Kompas.com. 2021. Literasi Digital: Pengertian, Prinsip, Manfaat, Tantangan dan Contoh. https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/15/142539669/literasi-digital-pengertian-prinsip-manfaat-tantangan-dan-contoh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun