Kami rakyat memang tidak punya senjata
hanya kata-kata
Tapi ingat, kata-kata tak dapat ditembus dengan peluru
atau ditebas bayonet terhunus kaku
Kata-kata mempunyai hukum alamnya sendiri
Seperti virus menyebar meruyak mengusik pikiranmu
Menggedor-gedor sanubari mengganggu mimpi indahmu
Kata-kata seluruh rakyat akan mengepung dan memblokir jalanmu
menyusup ke rumahmu, menelanjangi dirimu
membuat wirang seumur hidupmu
Kami rakyat memang tidak punya kuasa
Hanya mata dan telinga
Tapi mata tak bisa dikelabuhi dan telinga tak bisa dibisiki
dengan janji-janji tak berarti
Telinga dan mata rakyat punya aturan mainnya sendiri
Mendengar dan mengawasi dengan teliti
memilih, memilah cermat hati-hati sekali
Mencatat dalam sejarah para pemimpin culasÂ
dan mengisahkannya pada anak cucu selamanya
sampai putaran bumi terhenti
Kami rakyat nyata anak negeri bukan tak kasat mata
Beratus juta tangan kami akan tengadah ke udara
penuh perlawanan doa kutukan gemuruh membahana
Maka kalau hatimu tak bersih
Jangan sekali-kali bilang kamu wakil rakyat
mengatasnamakan rakyat
atau mengaku pemimpin rakyat
Maaf, kami akan meludah tanda tak rela
Semarang, awal tahun 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H