Di langit senja yang merona, Â
kuukir namamu dengan jemari cinta. Â
Pada kanvas awan yang berlona, Â
kisah kita mengalir bak sungai yang tenang.
Angin berbisik lembut di telinga, Â
membawa pesan dari hati ke hati. Â
Di bawah rindangnya pohon tua, Â
kita berjanji, tak akan terpisah oleh waktu.
Daun-daun berguguran menyapa bumi, Â
seperti hati yang berbunga di musim semi. Â
Kau dan aku, dua jiwa yang kini menyatu, Â
menari bersama, diiringi lagu alam yang abadi.
Cahaya senja perlahan beranjak pergi, Â
menyisakan kilau bintang di langit malam. Â
Tapi cinta kita, bagai cahaya di ujung senja, Â
tak pernah pudar, selalu menyala dalam gelap.
Dalam diam, aku berdoa kepada langit, Â
agar cinta ini abadi, melewati segala badai. Â
Kita adalah saksi, bahwa cinta sejati, Â
tak perlu kata, cukup rasakan dengan hati.
Surabaya, April 2024