Dalam teori standpoint feminisme oleh Alison Jaggar menggambarkan situasi dengan mengatakan bahwa laki-laki perlu belajar mengenai masalah perempuan, sebuah proses yang akan membutuhkan banyak kerendahan hati dan komitmen yang besar. Dengan itu, laki-laki harus lebih dulu memepelajari naskah feminis, dan juga harus lebih mendukung pengarangan teori feminis oleh perempuan dan ikut serta untuk mengenalkan pada orang lain agar melihat teori feminis sebagai pengenalan yang sah untuk upaya mengakhiri kultur patriarki.
Untuk mengatasi hal itu, maka sosialisasi diperlukan mengingat bahwasannya perempuan juga memiliki hak untuk berkedudukan setara dengan laki-laki. Namun penting juga bagi perempuan untuk mengetahui sejauh mana mereka dapat disamakan dengan laki-laki. Karena dalam hal tertentu perempuan tidak bisa menduduki posisi laki-laki dalam melindungi perempuan dan menjaga kehormatan perempuan itu sendiri.
Selain itu, perempuan akan merasakan keadilannya terpenuhi secara utuh dengan memberikan hak yang sama dengan laki-laki yaitu dengan tetap melindunginya. Maka keseimbangan kehidupan pun akan terwujud.
Ingat, kesetaraan gender tidak diartikan segala sesuatunya harus mutlak sama dengan laki-laki. Dalam hal ini kesetaraan gender merupakan perjuangan perempuan untuk mendapatkan HAK yang sama seperti laki-laki. Hal itu bisa dilakukan dengan melakukan perubahan keputusan bagi diri sendiri tanpa perlu dibebani oleh konsep gender.
Sebisa mungkin kita yang paham akan prinsip keadilan ini, tidak ada lagi yang namanya pertentangan antara laki-laki dan perempuan. Misalnya dalam hal pekerjaan, biarkan perempuan bekerja jika mereka benar-benar memiliki kapasitas dan kemampuan untuk bekerja dan berhenti memandang perempuan sebagai makhluk yang inferior.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H